Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Hikmah / Pelihara Hidayah
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Pelihara Hidayah

Umumnya, jalan-jalan ketaatan yang Allah berikan akan mengantarkan kita pada hidayah dan keimanan yang lebih kuat. Sebaliknya, jalan-jalan keburukan dan kemaksiatan yang Allah larang, akan mengantarkan kita pada kelemahan iman dan kesesatan.

Akan tetapi, jangan pernah berhenti pada kondisi yang kita alami sekarang ini. Jika kita berada dalam hidayah, jangan sombong, seakan-akan keselamatan telah diboyong. Sedangkan jika kita berada dalam kubangan dosa, jangan putus asa, seakan tidak ada pintu keselamatan yang terbuka.

Prinsipnya…. Jangan pernah berhenti merawat, menjaga, menyuburkan keimanan, baik dengan doa, beribadah, meningkatkan pemahaman dan berbagai ketaatan serta menjauh dari kemaksiatan.

Sebab, dalam beberapa kondisi, hidayah adalah misteri;

Nabi Musa yang diasuh Fir’aun menjadi tokoh beriman dan pejuang, namun Kan’an yang diasuh oleh Nabi Nuh alaihissalam, justru kufur dan membangkang….

Asiah isteri Fir’aun yang tinggal di istana bersamanya, tetap istiqamah dalam iman, namun isteri Nabi Nuh dan Nabi Luth justeru memilih kesesatan.

Abu Thalib yang begitu dekat dengan Rasulullah ﷺ, meninggal tanpa membawa iman, sementara Ushairam (salah seorang shahabat yang baru masuk Islam, tak lama kemudian syahid di medan juang) di kesempatan terakhir kehidupannya membawa syahid meraih impian.

Najasyi, raja Habasyah, negeri tujuan hijrah para shahabat pertama kali, dikabarkan akhirnya menerima Islam dan mati membawa keimanan, sementara Ubaidillah bin Jahsy yang hijrah bersama isterinya Ummu Habibah ke Habasyah untuk menyelamatkan imannya dari kekejaman kafir Quraisy, justeru di sana murtad, dan akhirnya mati dalam kekufuran…

Di negeri-negeri Islam, tidak sedikit generasi muslim yang kepincut dengan budaya western, sedikit demi sedikit menjauhi Islam sebagai pedomannya, sementara di Eropa-Amerika yang menjadi sumber budaya tersebut, orang kafir berbondong-bondong mempelajari Islam untuk memeluknya.

Di kantor dakwah tempat saya bekerja (Riyadh), hampir setiap hari ada orang mengucapkan syahadat ingin mendapatkan nikmat Islam, tapi suatu saat, saya kedatangan suami yang membawa isterinya. Dia mengadu bahwa isterinya ingin keluar dari Islam…!

Allahumma yaa muqallibal quluub, tsabbit quluubanaa alaa diinik…. Yaa Allah yang membolakbalikkan hati, tetapkan hati kami dalam agama-Mu….

Sumber: Buku Pesan-pesan di Jalan Kehidupan, Abdullah Haidir, Murajaah Thariq Abdulaziz At-Tamimi, MA, Penerbit Kantor Dakwah Sulay, Riyadh, KSA

(Manhajuna/IAN)

(Visited 157 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Ketika Kita Yakin Kematian itu Pasti

Oleh: Adham Syarqawi Alih bahasa: Kang Aher Seorang dokter berkebangsaan Lebanon, Munir Syama’ah, menerbitkan buku …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *