Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Hikmah / Antara Beramal Karena Riya dan Tidak Beramal Karena Takut Riya
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Antara Beramal Karena Riya dan Tidak Beramal Karena Takut Riya

Penyakit riya (ingin dilihat dan dipuji) begitu halus dibisikkan oleh setan menyelinap di sela-sela amal ibadah kita. Tanpa muhasabah (evaluasi) dan muraqabatullah (merasa terus terpantau oleh Allah) terus menerus, boleh jadi dia telah sekian lama mengiringi dan menghiasi setiap langkah dan amal kita. Karenanya, Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam sangat mengkhawatirkan masalah ini di tengah umatnya.

Beliau bersabda,

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ ؟ قَالَ : الرِّيَاءُ (رواه أحمد)

“Yang paling aku takutkan dari kalian adalah syirik kecil.” Ketika beliau ditanya tentang apa itu syirik kecil, beliau bersabda, “Riya.” (HR. Ahmad)

Namun, kekhawatiran seseorang terhadap riya sehingga menghalanginya untuk beramal, juga merupakan bisikan setan dari sisi yang lain. Maka tidak sedikit orang yang enggan melakukan aktifitas kebaikan yang tampak dan terlihat karena takut riya, padahal di sana terdapat manfaat yang besar, baik bagi dirinya ataupun orang lain.

Maka dalam hal ini, upaya setan di antara dua; Seseorang beramal namun disertai riya, sehingga amalnya gugur di sisi Allah, atau dia tidak beramal sama sekali karena takut riya sehingga nilainya sama saja dengan orang yang pertama.

Singkirkan bisikan setan dengan terus beramal  dan selalu waspadai hati dari sikap riya; Itulah ikhlas….

Fudhail bin Iyadh berkata,

تَرْكُ الْعَمَلِ لأَجْلِ النَّاسِ رِيَاءٌ ، وَالْعَمَلُ لأَجْلِ النَّاسِ شِرْكٌ ، وَاْلإِخْلاَصُ أَنْ يُعَافِيَكَ اللهُ مِنْهُمَا

“Meninggalkan amal kerena orang lain adalah riya, beramal karena orang lain adalah syirik, dan ikhlash adalah apabila Allah menyelamatkanmu dari keduanya.” (Syu’abul Iman, Al-Baihaqi)

Allahumma waffiqna bil amalishaalih, warzuqnal ikhlaasha fiihi (Ya Allah, berilah kami taufik untuk beramal saleh, dan karuniakan kami keihklasan di dalamnya)

Sumber: Pesan-pesan di Jalan Kehidupan, Abdullah Haidir, Murajaah Thariq Abdulaziz At-Tamimi, MA, Penerbit Kantor Dakwah Sulay, Riyadh, KSA

(Manhajuna/IAN)

(Visited 338 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Mengelola Kekecewaan

Oleh: Ustadz Abdullah Haidir, Lc Kecewa sering dialami dalam kehidupan setiap manusia. Ada yang kecewa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *