Oleh : Elly Risman
Manhajuna – Seperti yang telah kita ketahui, Cinderella mengambarkan tokoh dalam film kartun anak-anak, yang semasa kecilnya hidup bahagia bersama ayah dan ibunya. Namun menjelang remaja, kehidupannya berubah karena, ibu kandungnya meninggal dan ayahnya menikah dengan wanita lain. Setelah ayahnya menikah, kehidupan Cinderella menjadi sangat tidak bahagia. Karena ibu dan 2 saudara tirinya itu sangat membenci Cinderella. Kehidupan cinderella menjadi sangat pahit, menyebabkan ia merindukan sosok lelaki seperti ayahnya yang akan melindungi dan menyayangi dirinya.
• Istilah syndrom Cinderella Complex menggambarkan sebuah ketakutan tersembunyi pada perempuan untuk mandiri. Karena yang ada dalam pikiran mereka adalah keinginan untuk selalu diselamatkan, dilindungi, dan tentunya disayangi oleh “sang pangeran”.
• Dalam keseharian, “penyakit psikologis” ini biasa disebut dengan Syndrom Umur 20, Syndrom Umur 21, Syndrom Umur 22, Syndrom Umur 23, dan seterusnya sepanjang si perempuan itu addicted dengan khayalan akan bertemu dengan pangeran impiannya sebagaimana yang terjadi di dalam dongeng Cinderella.
Seorang wanita yang mengalami Cinderalla compleks, sangat membutuhkan seorang suami yang bersifat seperti ayahnya, yang dewasa, mengayomi, dan selalu melindungi.
Anda-kah orang tua yang menumbuhkan jiwa peter pan & cinderella pada jiwa anak?
Seperti apa pola pengasuhan orang tua yang menyebabkan anak memiliki jiwa peter pan & Cinderella ?
• Orang tua yang selalu melindungi
• Orang tua yang membiarkan anak bermanja-manja secara berlebihan
• Orang tua yang tidak membangun jiwa BMM (Berfikir-Memilih-Mengambil Keputusan)
Mengapa bisa demikian ?
• Orang tua tidak siap menjadi orang tua.
• Orang tua yang kehidupannya dahulu sangat susah, sehingga kini memiliki ’dendam positif’ ingin memanjakan anak dengan berbagai kemudahan.
• Ayah – Ibu dengan pengasuhan bertentangan. Ayah mau A, Ibu mau B. Tidak pernah kompak, sehingga anak menjadi bingung.
• Orang tua yang lama sekali baru dikaruniai seorang anak.
Jika sudah terlanjur, harus bagaimana ?
• Laki-laki yang mengalami syndrom peter pan tidak akan mengalami kesulitan dalam pernikahannya, jika mendapatkan istri dengan karakter keibuan.
• Begitu pula sebaliknya, bagi sang ’cinderella’ yang mendapatkan suami dengan karakter ke’ayah’an yang kuat.
• Untuk istri-istri yang jadi ibu bagi peter pan harus memahami mengapa suaminya bersifat kekanak-kanakan, harus mau berkorban dan ‘tega’ untuk membentuk kembali jiwa kemandiriannya.
• Untuk suami-suami yang jadi ayah bagi Cinderella juga harus memahami mengapa ia bersikap seperti itu dan ajak bicara secara baik-baik.
• Bagaimana menghilangkan ‘penyakit psikologis’ tersebut ?
– Harus ada keinginan dalam diri sendiri untuk berubah
– Lingkungan harus mendukung
– Jika diperlukan terapi, mengapa tidak ?
– Minta pertolongan kepada Allah
Pesan
Anak-anak kita kelak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang akan memasuki dunia pernikahan dan memiliki kehidupan rumah tangga sendiri. Pengasuhan kita kepada mereka sangat berpengaruh bagi perkembangan jiwa-jiwa mereka. Apakah anak lelaki kita akan tumbuh menjadi orang dewasa dengan jiwa yang kekanak-kanakan ? Apakah anak perempuan kita akan tumbuh menjadi orang yang merindukan ‘pangeran’ ? Semuanya tergantung pada pengasuhan kita. Jika kita merindukan anak-anak kita kelak tumbuh menjadi orang yang dewasa sesungguhnya, maka marilah kita buat pengasuhan dalam rumah-rumah kita menjadi lebih baik.