Manhajuna – Saudaraku yang mulia, setiap kita pernah merasakan kejadian yang menyedihkan atau menyesakkan dada, ketika ada beberapa keinginan kita ditunda. Seorang pekerja yang sudah bersungguh-sungguh kerja keras ternyata gajinya ditunda untuk beberapa minggu atau bulan maka betapa sedihnya dia.
Seorang yang sudah siap mendapatkan hadiah atau jabatan atau hal yang dia cita-citakan ternyata harus ditunda betapa kecewanya. Namun kekecewaan di Dunia kadang bisa hilang dengan bentuk kegiatan lain, atau ada pelariannya dengan kegiatan dan aktivitas lain.
Bagaimana kekecewaan di akhirat karena suatu sebab ampunan dan pahala ditunda Allah ?
Dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah berikut, Rasulullah Saw bersabda,
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
“Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setia hamba yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka,
” AKHIRKAN URUSAN MEREKA SAMPAI MEREKA BERDUA BERDAMAI, Akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai..” (HR. Muslim no. 2565).
Saudaraku alangkah ruginya jika AMPUNAN Allah TERTUNDA pada kita, maka jalan yang kita tempuh adalah ingat2 siapa yang ada percekcokan dengan kita yang belum damai atau belum islah hingga saat ini maka segeralah kita berbaikan segera dan segera.
Ya اَللّهُ satukanlah hati kami sebagaimana Engkau menyatukan antara muhajirin dan anshar.
(Manhajuna/GAA)