Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Kabar / Badai Teluk Mereda??
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Badai Teluk Mereda??

Oleh: Abdullah Atieq Syarifuddin, Lc.*

Manhajuna – Sore hari waktu Ibukota Riyadh, 21 April 2015 pukul 21.00, Juru bicara atas nama pasukan koalisi teluk Arab, Brigjen Ahmad Asiri mengumumkan berakhirnya operasi “Badai Penentu” yang di motori Arab Saudi untuk menumpas pemberontakan Syiah Houtsi di Yaman. Pemberontakan ini telah ditunggangi oleh rencana busuk Majusi Iran sejak beberapa dekade terakhir.

Tapi nampaknya ada beberapa hal yang perlu kita cerna dengan cermat agar kita tidak mudah mengambil kesimpulan instan menanggapi keputusan ini. Terlebih dikala media Iran mengklaim bahwa berhentinya aksi militer koalisi Teluk Arab di Yaman disebabkan karena ancaman dari Iran yang sempat melakukan manuver dan atraksi militernya kemarin.

Setidaknya ada beberapa poin penting yang haru dicermati paska keputusan tadi sore, dan paska aksi militer udara yang melancarkan 2514 serangan udara yang meluluh lantakkan sejumlah pangkalan dan barak tentara milik milisi syiah Houtsi dan pasukan loyalis mantan presiden Yaman yang dilengserkan, Ali Abdullah Shaleh, berikut analisanya :

1. Pernyataan Juru bicara Koalisi Teluk Arab terkait berakhirnya aksi militer tidak ada kaitannya sama sekali dengan pernyataan ataupun ancaman Iran sekalipun. Tetapi, koalisi mengklaim bahwa mereka telah berhasil melumpuhkan seluruh kekuatan darat dan pangkalan militer Houtsi dan pasukan pro Ali Abdullah Ahaleh di Adan dan sejumlah kota lainnya seperti Ma’rib dan Taiz.

2. Pemberhentian ini sifatnya adalah sementara dengan opsi tidak ada lagi serangan udara dari koalisi.

3. Legitimasi Pemerintah Resmi Yaman dibawah pimpinan Abdu Rabbuh Mansur Haadi, masih dinantikan mulai besok, meskipun malam hari tadi (21/12) ia telah menyampaikan pidato resminya dari Ibukota Riyadh yang ditujukan kepada Rakyat Yaman.

Raja Salman dan Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi
Raja Salman dan Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi

4. Agenda Koalisi selanjutnya, melalui mediasi Dewan Kerjasama Negara-negara Teluk Arab akan mengawal penegakan legitimasi pemerintah Yaman dibawah presiden Abdu Rabbuh Mansur Hadi. Serta pernyataan bahwa Houtsi dan loyalis Ali Abdullah Shaleh telah mengalami kekalahan dalam perang ini.

5. Pernyataan akhir Brigjen Ahmad Asiri dikala menyatakan berakhirnya Badai Penentu, bahwa ini semua tidak menutup kemungkinan akan dilansungkannya operasi militer melalui darat dan laut dengan 2 tujuan; Pertama, menumpas habis gerakan pemberontak Houtsi dan Loyalis Ali Abdullah Shaleh yang belum menyerahkan diri kepada pasukan kabilah maupun negara Yaman. Dan kedua; untuk mematahkan spekulasi serangan balasan atau tindakan nekat Iran yang akan mengirim pasukan dan senjata bantuan untuk Houtsi dan loyalis Ali Abdullah Shaleh.

6. Sejauh ini belum ada keterangan resmi terkait kabar terakhir Ali Abdullah Shaleh, tentang keberadaannya maupun nasib akhirnya dihadapan hukum.

7. Negara-negara Teluk akan berembuk kembali membahas anggaran dana untuk rekonsiliasi politik dan rehabilitasi bangunan sipil dan pemerintah Yaman paska aksi militer Badai Penentu.

8. Jika aksi darat terpaksa dilancarkan, nampaknya akan terlihat cukup sengit, mengingat pasukan Garda Nasional Arab Saudi telah bersiap di jalur perbatasan Arab Saudi-Yaman.

9. Keseriusan negara-negara teluk untuk menggandeng Yaman agar tidak terlepas jatuh pada pelukan Majusi Iran nampaknya akan dipertaruhkan paska berakhirnya Badai Penentu di Yaman dengan memberikan kembali Harapan Baru Yaman!

*) Pemerhati Politik Timur Tengah, Putra Betawi di Makkah, Santri Kudus, Alumni Ponpes Husnul Khotimah Kuningan.

(Manhajuna/GAA)

(Visited 537 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Exit Poll Pemilu di Arab Saudi pada Hari Jum’at, 12 April 2019

PRABOWO-SANDI JAWARA DI ARAB SAUDI, PKS UNGGUL DI MAYORITAS TPS Makkah — Tim Relawan Pemantau …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *