Manhajuna – Hidup jangan terlalu enak nanti lupa.
Fir’aun terlalu enak sampai lupa diri mengaku Tuhan, akhirnya ditenggelamkan!
Qorun terlalu enak sampai dirasuki kejumawaan, akhirnya dihempaskan!
Maka…. Segeralah turun sejenak dari ketinggian!
“Celupkan tanganmu ke dalam lautan,” Saran sang Nabi ketika ada sahabat yang bertanya tentang perbedaan dunia dan akhirat, “air yg ada di jarimu itulah dunia, sedangkan sisanya adalah akhirat”.
Bersiaplah untuk menyelam di “lautan akhirat” dan tinggalkan dunia-mu. Dunia adalah sesuatu yg menghinakan. Bukan engkau tdk boleh kaya, tetapi bila kekayaanmu telah menghinakanmu, maka engkau tengah menjadi budak dunia. Bukan engkau tdk boleh mendapat jabatan tinggi, tapi bila jabatanmu membuat engkau zholim, maka engkau telah menjilati nafsu dunia. Bukan tak boleh kau berdandan cantik atau tampan, tapi bila kecantikanmu dan atau ketampananmu membuatmu ma’shiyat, maka engkau memenangkan duniamu dan mengerdilkan akhiratmu
“Tetapi engkau lebih memilih kehidupan dunia. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal” (QS al-A’la: 16-17)
(Manhajuna/GAA)