Oleh: Ust. Abdullah Haidir, Lc.
Keluarga akur itu sederhana saja; Jika isteri dengan mudah dapat mengetahui posisi suami di luar dan apa yang dia kerjakan tanpa suami merasa ‘dibuntuti’, sedangkan isteri merasa selalu perlu izin suami jika ingin pergi atau mengambil tindakan sesuatu, tanpa merasa dikuasai…
Keluarga damai itu sederhana saja; Kalau suami dapat memahami jika sewaktu-waktu sang isteri tidak dapat menunaikan kewajiban yang menjadi haknya, dan isteripun mau mengerti kalau sewaktu-waktu sang suami tidak dapat memenuhi kebutuhan yang menjadi hak dirinya..
Keluarga terbuka itu sederhana saja; Kalau isteri dgn mudah dapat mengetahui isi kantong dan saldo rekening suami tanpa bermaksud mengusai, sedangkan suami dengan mudah mengetahui dan memenuhi kebutuhan isteri untuk rumah tangga dan pribadi
Keluarga ilmiah itu sederhanya saja; “Ayo ngaji” “Ko sering tidak ngaji?” “Nih ada buku bagus, ayo dibaca” “bacaaan cakep neh, sok dilihat” “Jalan2 ke Jarir (toko buku terkenal di Saudi) yuk…..?”
Keluarga asyik itu sederhana saja; Kalau suami senang membantu keluarga isterinya dan isteri dengan suka hati membantu keluarga suaminya…
Keluarga akrab itu sederhana saja; Kalau suami senang berkunjung ke rumah ortu isteri dan isteri riang berkunjung ke rumah ortu suami.
Keluarga damai itu sederhana saja; kalau suami tulus memuji masakn isterinya yg sedap dan di lain wkt dpt bilang dg ringan “Kurang garam nih..” Semntara istri tdk khawatir masaknnya ditolak suaminya, atau bhkn suatu saat dg santai bilang “Pak, hari ini ibu ga masak, kita beli aja ya”
Keluarga hangat itu sederhana saja; Jika suami isteri dapat ngobrol panjang berdua-duaan tentang apa saja, yang serius, bercanda, kata-kataan hingga tonjok-tonjokan 🙂
Keluarga rukun itu sedehana saja; Kalau suami tanpa sembunyi-sembunyi dapat melihat akun FB, Twitter, atau HP istri tanpa bermaksud mencari-cari dan isteri tidak merasa dicurigai…. Sedangkan isteri tanpa mencuri-curi dapat melihat akun FB, Twitter dan HP suami tanpa suami merasa dimata-matai…
Keluarga mesra itu sederhana saja; Kalo suami tanpa beban dapat bilng ke isteri “Bu, pijitin dong, cape neh kerja seharian..”,
Sementara isteri di lain waktu juga tanpa beban dapat bilang ke suami “Pak, urutin dong, cape seharian beresin rumah..”..
Riyadh, Jumadal Ula, 1434 H.
(AFS/Manhajuna)