Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Muslimah / Kesalahan Umum dalam Membesarkan Anak (I)
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Kesalahan Umum dalam Membesarkan Anak (I)

Manhajuna.com – Berikut beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua dalam membesarkan anaknya. Hal ini baik untuk diketahui sebagai tambahan pengetahuan, pengingat yang lupa atau bahan evaluasi.

Memberikan contoh yang buruk

Teladan orang tua sangat penting sekali dalam penanaman nilai-nilai kebaikan pada anak. Orang tua mesti menghindari pemberian contoh yang buruk terhadap anak. Diantaranya adalah sesuatu yang mungkin dianggap biasa di masyarakat kebanyakan, seperti merokok, sibuk menonton atau bermain gadget, dimana orang tua menjadi orang pertama atau tersering disaksikan anak-anak sebagai pelaku, maka jangan heran jika anak-anak pun mengikuti hal yang sama atau bahkan lebih buruk.

Terkait hubungan Ayah dan Ibu juga patut menjadi perhatian, hindari bertengkar di hadapan anak-anak, karena dapat mengakibatkan depresi pada anak, mempengaruhi perkembangan psikologi anak, atau lebih buruk jika kemudian anak beranggapan pertengkaran menjadi hal yang biasa dalam rumah tangga, sehingga tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada hubungan rumah tangga mereka kelak.

Banyak mengeluh, mengumpat terkait banyak hal, menyalahkan orang lain atau siapa dan apa saja terhadap masalah yang dihadapi juga mesti dihindari. Anak-anak yang sering mendengarkan serta menyaksikan orang tuanya seperti itu akan tumbuh jadi pribadi yang kurang semangat hidup, susah mengevaluasi diri sendiri.

Berkompromi terhadap peraturan yang sudah ditetapkan

Jika orang tua telah menetapkan peraturan, maka harus dilaksanakan dengan disiplin. Ini bukan berarti orang tua mesti menerapkan standar militer dalam mendisiplinkan anaknya, tapi anak-anak harus paham bahwasanya jika orang tua berkata ‘tidak’, maka tak ada arti lagi selain ‘tidak’.

Ketika anak-anak belajar bahwasanya orang tua tidak akan menuruti semua kemauannya, apalagi bertentangan dengan peraturan yang ada, maka mereka akan dengan sendirinya paham dan tidak melakukan segala cara agar orang tua menerima atau dengan mudah memaafkan berbagai macam bentuk pelanggaran.

Perlu menjadi catatan, sebelum peraturan diberlakukan terlebih dahulu didiskusikan dengan anak untuk memberikan pemahaman kenapa ada peraturan dan kebaikan yang ingin didapatkan dengan adanya peraturan.

Terlalu memanjakan

Berlebihan dalam memanjakan anak dapat mengakibatkan gangguan terhadap perkembangan anak, seperti menjadi penakut, kurang percaya diri, susah bekerja sama, pemalas, terlalu bergantung pada orang lain. Jangan dengan alasan sayang, anak-anak tidak dibiarkan untuk melakukan pekerjaan atau tugas yang semestinya mereka mampu memikulnya. Contoh gampang, bersih-bersih rumah, orang tua yang ‘terlalu penyayang’ mengerjakan semuanya dengan berbagai dalih, padahal anak mereka sanggup mengerjakannya.

Membantu anak bukan berarti mengerjakan semuanya bagi mereka tapi lebih kepada mengajarkan mereka bagaimana melakukan sesuatu dan mengemban tangung jawab yang bisa dipikulnya.

(Bersambung…)

(Manhajuna/FM)

(Visited 445 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Zikir Untuk Anak-Anak

Bagaimana kami mengajarkan anak-anak zikir, pada malam dan siang hari? Jawaban oleh: Syaikh Muhammad Shalih …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *