Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Konsultasi / Lesbian : Pegang-pegang dan Raba-raba, Bolehkah ?
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Lesbian : Pegang-pegang dan Raba-raba, Bolehkah ?

Apa sih hukumnya lesbian ??? dan hukumnya HOMO tanpa memasukkan alat kelamin (hanya meraba-raba saja) bagaimana hukumnya ???

Jawaban:

Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh

Alhamdulillah, Washshalatu wassalamu `ala Rasulillah, wa ba’d.

Homoseksual adalah jenis aktifitas yang diharamkan oleh Allah Subhanahu Wata`ala. Dan termasuk dosa besar yang bila dikerjakan mendapat ancaman siksa pedih di dalam neraka. Meski tidak memasukkan alat kelamin ke dubur pasangannya, semua jenis percumbuan yang tidak normal itu sudah termasuk jenis dosa besar dan pelanggaran tingkat tinggi. Sebab tidak ada lagi batas antara keduanya dan tidak ada jaminan untuk tidak melakukan yang lebih jauh. Bukankah awal percumbuan itu memang dimulai dari meraba-raba ?

Para ulama bahkan berfatwa bahwa para pelaku homoseksual (dan juga lesbianis) untuk dihukum mati. Hukuman itu lebih berat dari hukuman pelaku zina. Dalam kasus zina, masih dibedakan antara pelaku yang belum pernah menikah sebelumnya dengan yang sudah pernah. Bila pelakunya belum pernah menikah sebelumnya, hukumannya adalah cambuk 100 kali dan diasingkan setahun ke luar tempat tinggalnya. Sedangkan pelaku seks sejenis, hukumannya adalah hukum mati tanpa membedakan apakah dia sudah pernah menikah sebelumnya atau belum.

Dasarnya adalah sabda Rasulullah SAW :

Bila kamu mendapati orang yang melakukan perbuatan kaum Luth, bunuhlah pelakunya dan pasangannya. (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzy dan Ibnu Majah).

Allah telah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Luth… Allah telah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Luth… Allah telah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Luth… (HR. An-Nasa`i fil Kubro).

Sebab di mata Allah Subhanahu Wata`ala, perbuatan ini lebih dahsyat dan lebih mungkar dari zina. Ingatlah bahwa di masa lalu kaum Luth yang melakukan dosa ini segera ditimpakan azab yang amat keras. Hingga hari ini sisa peninggalan kaum yang menyalahi kodrat ini bisa kita saksikan, yaitu menjadi sebuah tanah yang mati tanpa ada kehidupan sama sekali.

Bayangkan bagaimana Allah Subhanahu Wata`ala telah hujani dengan batu dari langit lalu ditelungkupkan dan diamblaskan ke dalam bumi. Sehingga negeri itu menjadi daratan yang terletak 400 meter di bawah permukaan laut. Kini dipenuhi dengan air dengan kadar garam tertinggi di dunia sehingga berat jenisnya melebihi berat jenis manusia. Manusia yang menceburkan diri ke danau ini tidak akan tenggelam karena perbedaan berat jenisnya. Tempat ini dikenal sebagai Danau Laut Mati (the death sea). Terletak di perbatasan antara Jordan dan Palestina yang kini direbut Israel.

Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji (Seks sejenis) . Luth berkata: “Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal ?”

Mereka menjawab: “Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki.”
Luth berkata: “Seandainya aku ada mempunyai kekuatan atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat .”

Para utusan berkata: “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal , kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?”.

Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. (QS. Hud : 77-83)

Dengan dibenamkannya mereka ke dalam bumi, ada pesan khusus bahwa seharusnya perbuatan seperti ini tidak pernah lagi dilakukan umat manusia. Biarlah kaum Luth sebagai korban yang pertama dan terakhir di dalam sejarah peradaaban manusia. Dan kenyatannya memang seks sejenis telah dikutuk oleh semua peradaban manusia, baik yang mengenal agama samawi atau pun agama bumi.

Sayangnya ketika dunia ini dikuasai oleh bangsa barat yang hedonis, hipokrit, sekuler dan atheis, seks sejenis peninggalan bangsa yang telah dihancurkan Allah Subhanahu Wata`ala bukan hanya dibolehkan bahkan dilegalkan secara hukum. Sehingga pasangan sejenis bisa menikah dan punya kekuatan hukum yang syah. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun !!!.

Bagi orang-orang yang tidak normal, seks sejenis memang dianggap sebagai perilaku normal. Dan seringkali mereka yang sudah jatuh ke dalam penyakit ini berkilah di balik taqdir dan ketentuan Sang Pencipta. Padahal Allah Subhanahu Wata`ala sebagai Sang Pencipta tidak pernah membenarkan perilaku syaithani seperti ini, apapun alasannya. Yang bisa dilakukan adalah menjalani terapi lengkap bukan hanya dari aspek psikologis, tetapi juga dari sisi aqidah dan syariah. Sehingga penderita tahu persis dimana tempatnya di neraka nanti manakala masih saja mengikuti bisikan syetan yang terkutuk. Bila iman di dada terus dipompakan dengan efektif, pada hakikatnya jiwa manusia bisa melawan segala macam bisikan syetan itu. Dan Allah Subhanahu Wata`ala pasti akan memberi dorongan kekuatan kepada hamba-Nya yang ingin mensucikan dirinya. Tapi kekuatan dan dorongan itu akan sebanding dengan tekad yang ada di dalam masing-masing orang.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,

Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

Sumber : Pusat Konsultasi Syariah

(Visited 1.066 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Rajab, Sya’ban dan Ramadhan

Manhajuna – Bulan rajab baru saja datang, dan berlalu tanpa terasa. Setelahnya adalah sya’ban, kemudian bulan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *