Apa yang terlintas pada pikiran kita jika mendengar atau menyebut kata ‘masa depan’ jika disampaikan pada anak-anak kita yang masih bersekolah tentu itu berarti cita-cita mereka mau jadi apa kelak? Mau jadi dokter? jadi guru? atau jadi insinyur?. Tetapi, apakah artinya kata itu bagi kita?. Secara sederhana, masa depan adalah suatu waktu di masa yang akan datang bisa setahun, dua tahun,limatahun, sepuluh tahun, bahkan tak terhingga. Apakah sebatas itu?, hanya sebatas hitungan angka tanpa makna ? Tentu saja tidak karena yang terpenting dalam sebuah masa depan bukanlah angkanya tetapi apa yang akan terjadi pada masa itu dan jika berkaitan dengan diri kita maka yang terutama adalah seperti apa dan mau jadi apa kita di waktu itu. Setiap orang memang tidak ada yang dapat mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi bukan berarti tidak dapat merencanakan atau merancang masa depan kita.
Berbahagialah orang yeng memiliki impian, ya…karena dengan impian atau gagasan yang kita miliki berarti mempunyai energi penggerak dan motivasi untuk selalu selangkah lebih maju dalam menjalani kehidupan ini. Setiap orang tentu ingin memiliki masa depan yang lebih baik pada setiap aspek kehidupannya, yang belum menikah ingin segera menikah, yang mempunyai bisnis ingin usahanya maju pesat, yang sekolah atau kuliah ingin cepat-cepat lulus dan bekerja atau yang bekerja di luar negeri ingin segera dapat mengumpulkan modal untuk memulai usaha di tanah air. Apapun impian itu kemaslah segera agar menjadi sebuah rencana masa depan yang akan kita tuju. Setelah itu, tentu saja diperlukan sebuah aksi, karena tanpa aksi semua impian itu hanyalah sekadar angan-angan kosong tanpa makna.
Tak ada salahnya kita tuliskan impian kita itu pada sebuah kertas besar lalu kita tempelkan di sebuah tempat yang mudah dilihat agar kita mudah mengingatnya. Bahkan biarkan orang-orang terdekat mengetahui impian kita agar mereka dapat mengingatkan dan memotivasi kita ketika kita lalai atau terbentur hambatan. Buatlah rencana-rencana jangka pendek maupun panjang yang dapat menunjang tujuan akhir kita.
Jangan lupa kenalilah diri kita dulu apa kelebihan dan kekurangan kita. Kelebihan-kelebihan kita yang mana yang dapat menunjang keberhasilan meraih tujuan itu dan kekurangan-kekurangan kita, dan yang mana yang dapat menghalangi atau menghambat perjalanan kita untuk menggapai masa depan yang gemilang itu. Jika kita dapat mengenali semua itu maka kita akan semakin siap untuk menghadapi semua hambatan dan mencari solusinya.
Galilah setiap informasi baik dari buku-buku bacaan tentang orang-orang terkenal dan sukses atau teori-teori tentang bagaimana cara membuat perencanaan untuk masa depan atau menghadiri berbagai pelatihan dan seminar tentang bagaimana cara memotifasi dan melejitkan potensi diri. Jangan ada kata ragu atau takut gagal juga tak lupa sertakan lantunan doa-doa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar diberikan segala kemudahan. Tanamkan rasa tawakkal dalam dada agar semakin siap menghadapi apapun yang terjadi dalam menggapai masa depan kita. Jika kita berhasil jangan merasa sombong dan perbanyaklah bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Dan jika gagal, janganlah putus asa karena mungkin menurut Allah hal itu tidak baik bagi kita dan semoga Allah memberi ganti yang lebih baik. Berhasil atau tidak itu semua telah ditakdirkan oleh Allah, kita hanya berkewajiban untuk ikhtiyar dan tawakkal, dan yang lebih penting jadikanlah langkah-langkah kita dalam meraih masa depan sebagai suatu proses pembelajaran dalam hidup ini.
Akan tetapi, ada satu hal yang tidak boleh kita lupakan bahwa sebagai seorang muslim ada cita-cita tertinggi dan termulia yang harus diraih dalam hidup ini yaitu keridhaan Allah subhanahu wa ta’ala dan surga-Nya. Cita-cita ini dapat menjadi kerangka berfikir kita dalam bertindak dan menjalani kehidupan ini. Niatkan semua langkah kita untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala . Jika kita menyadari bahwa visi kehidupan kita adalah meraih ridha Allah subhanahu wa ta’ala , maka impian kita serta langkah untuk meraihnya tidak boleh bertentangan dengan larangan Allah subhanahu wa ta’ala dan senantiasa berada pada rel ketaatan pada syariat Allah subhanahu wa ta’ala dan sunnah Rasul-Nya. Jadi jika nanti menjadi pengusaha atau pedagang maka jadilah pengusaha atau pedagang yang jujur, dermawan dan tidak lupa membayar zakat atau jika menjadi pejabat atau pegawai jadilah pejabat dan pegawai yang bersih, tidak korup, dan adil. Yah apapun profesinya maka niatkanlah untuk ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala semata agar teraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
“ ya Allah berikanlah untuk kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan jagaah kami dari siksa api neraka” Amin.