Berikut lanjutan artiket sebelumnya: Pesan-Pesan Penting Untuk Para Haji (Bag. 1)
11/ Janganlah anda meninggalkan aktivitas amar makruf dan nahi munkar, namun sampaikanlah dengan penuh hikmah dan pelajaran yang baik secara lembut dan halus.
12/ Seandainya anda melihat perdebatan yang tidak ada manfaatnya maka tinggalkanlah, sekalipun anda berada pada posisi yang benar. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
“Saya sebagai penjamin dengan sebuah rumah di pinggir surga untuk orang yang meninggalkan perdebatan sekalipun ia berada ada pihak yang benar.”
13/ Berdamailah dengan lawan anda, tunaikanlah hutang anda, berilah wasiat kepada keluarga anda, dan janganlah berlebih-lebihan dalam perhiasan, kendaraan, manisan dan penyembembelihan dan lain sebagainya. Allah Ta’ala berfirman:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
[الأعراف: 31]
“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS.7:31)
14/ Menyegerakan pelaksanaan kewajiban haji saat anda memeliki uang yang cukup untuk melakukan perjalan haji pulang pergi.
15/ Terpenting sekali adalah senantiasa mencari solusi segala masalah yang anda hadapi dengan memohon pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, berdoa kepada-Nya dan tidak kepada selain-Nya, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قُلْ إِنَّمَا أَدْعُو رَبِّي وَلَا أُشْرِكُ بِهِ أَحَدًا
[الجن: 20]
“Katakanlah: “Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya.” (QS.72:20).
16/ Berzikir dan anda sedang anda di Mekkah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menetap selama 13 (tiga belas) tahun, mendakwahkan kalimat tauhid “La ilaha illallah” yang maknanya adalah “Tidak ada yang berhaq untuk disembah selain Allah, dan termasuk tauhid adalah keyakinan bahwa Allah di atas Arsy. Allah Ta’ala berfirman:
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
[طه: 5]
“Allah Yang Maha Pemurah bersemayam di atas `Arsy.” (QS.20:5).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah menulis kitab sebelum menciptakan makhluk-Nya. Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemarahan-Ku. Dan hal itu tercatat di sisi-Nya di atas ‘Arsy.”
17/ Diharamkan bagi wanita untuk melakukan safar (perjalanan jauh) menunaikan ibadah haji dan hajat lainnya kecuali bersama mahramnya, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
«وَلاَ تُسَافِرْ الْمَرْأَةُ إِلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ»
“Wanita tidak boleh bepergian kecuali bersama mahramnya.”
18/ Tidak diperkenankan bagi seorang pria asing melakukan perjanjian (berangkat bersama) dengan seorang wanita yang hendak menunaikan haji sementara wanita tersebut tidak beserta mahramnya. Lalu pria asing tersebut membuat perjanjian agar ia berkedudukan seperti mahram dengan wanita tersebut. Maka bagi pria tersebut akan menemui banyak problem krusial.
19/ Tidak diperkenankan seorang wanita mengangkat pria asing sebagai saudara agar dikira sebagai mahram baginya. Kemudian wanita tersebut mempergauli pria tersebut selayaknya mahram.
20/ Janganlah seorang wanita melakukan safar dengan sekelompok wanita yang dipercayainya –menurut klaimnya- tanpa disertai mahramnya, seperti salah seorang dari mereka bersama mahramnya, maka wanita-wanita lainnya mengklaim bahwa pria tersebut merupakan mahram bagi mereka semuanya.
Sumber: Haji Mabrur oleh Muhammad bin Jamil Zainu, diterjemahkan oleh Mohammad Khairuddin. islamhouse.com
(Manhajuna/IAN)