Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Kajian / Aqidah & Pemikiran / Antara Kelalaian dan Kelayakan
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Antara Kelalaian dan Kelayakan

Alih bahasa: Muthahhir Arif

Wahai saudaraku seiman, termasuk perkara penting adalah membedakan dua perkara di dalam menunaikan ibadah pada Allah SWT, antara;

• kelemahan fisik dan kelemahan jiwa saat menunaikan ibadah dan ketaatan

• dan kualitas penghayatan akan kepatutan Allah untuk disembah ..!

Adapun perihal kelalaian dalam beramal, maka setiap kita termasuk orang yang lalai, dan akan tetap lalai, serta ada saja kekurangan meskipun kita berusaha dengan maksimal!

Al Hafizh Ibnu Rajab menjelaskan firman Allah; “Karena itu tetaplah kamu beribadah kepada-Nya dan mohonlah ampunan kepada-Nya”.

Ini isyarat bahwa orang yang berusaha istiqamah sebagaimana yang diperintahkan, tidak akan sempurna! Karena itu seharusnya diiringi dengan istighfar sebagai tanda taubat serta komitmen untuk kembali ber-istiqamah.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: betapapun usaha seseorang untuk beribadah dengan sempurna, tetap tidak akan sempurna maka harus diiringi dengan istighfar dan taubat begitu selesai melakukan satu amal.

Maka disamping berupaya untuk meningkatkan amal shaleh dengan segala ragamnya, dengan penuh keikhlasan, serta memperbanyak istighfar, juga sangat dibutuhkan kesungguhan untuk terus terus menghayati betapa wajibnya kita menyembah-Nya, agar kita memperoleh pahala yang terus mengalir dari niat yang ikhlas dan ibadah yang berat!

Sekiranya kita berinfak dengan emas sebesar gunung Uhud maka tidak dapat menyamai pemberian seorang sahabat Nabi SAW meskipun hanya satu mud bahkan setengahnya sekali pun!

Sebagaimana sabdanya:
Janganlah kalian mencela para sahabatku! karena seandainya salah seorang dari kalian bersedekah dengan emas seberat Gunung Uhud, sesungguhnya sedekahnya itu tidak akan menandingi satu mud sedekah mereka; (bahkan) tidak juga setengahnya.” (HR. Bukhari)

Apakah anda tahu sebabnya?
Sebabnya adalah: tingginya kualitas penghayatan dalam hati mereka akan patutnya Allah untuk ditauhidkan dan disembah, serta pencapaian mereka kepada tingkatan ketaatan yang sempurna, dan pengorbanan yang mulia dalam da’wah dan perjuangan di jalan-Nya..!

Akhirnya mereka pun mencapai kesempurnaan dalam keyakinan dan amal.

(Manhajuna/IAN)

(Visited 180 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Khutbah Jumat di Masjidil Haram

Oleh: Ustadz Ahmad Musyaddad Bagi segenap kaum muslimin yang berada di Masjidil Haram dan ingin …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *