Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Konsultasi / Antara Mani, Madzi, dan Wadi
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Antara Mani, Madzi, dan Wadi

Assalamualaikum wr. wb.

Ustadz, saya mau bertanya apa perbedaan antara air mani, madzi, dan wadi? Terima kasih.

Wassalamualaikum wr. wb.

Jawaban:

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Bismillahirrahmanirrahim. Ash-shalatu wassalamu ala Rasulillahi wa ala alihi wa shahbihi ajmain. Amma ba’du:

Apa perbedaan antara mani, madzi, dan wadi? Ketiganya merupakan cairan (di luar kencing) yang hampir sama, namun sebab dan bentuknya berbeda.

Madzi adalah cairan yang keluar saat ada rangsangan akibat melihat, memikirkan, atau menyentuh sesuatu yang kerapkali keluarnya tidak disadari.

Sementara wadi adalah cairan yang keluar bersamaan atau sesudah keluarnya air seni. Menurut para ulama baik madzi maupun wadi adalah najis.

Adapun mani keluar dengan syahwat dan dengan perasaan nikmat. Warnanya putih kekuningan, agak kental, dan keluar dengan cara memancar. Namun berbeda dengan madzi dan wadi, menurut jumhur ulama hukum mani adalah suci; tidak najis.

Karena, jika yang keluar adalah wadi atau madzi, maka yang harus dilakukan adalah membersihkan bekas keduanya dengan memercikkan air atau membasuhnya, lalu berwudhu untuk shalat. Ali ra berkata, “Aku sering mengeluarkan madzi. Maka kusuruh seseorang untuk bertanya kepada Nabi saw karena kedudukan puterinya. Maka orang itupun bertanya. Nabi saw menjawab, “Berwudhulah dan basuhlah kemaluanmu!” (HR. Bukhari)

Namun jika yang keluar adalah mani, maka yang harus dilakukan adalah mandi. Ini berlaku baik bagi laki-laki maupun wanita. Hal ini sebagaimana bunyi hadist Nabi saw saat beliau ditanya, “Apakah seorang wanita harus mandi jika bermimpi?” Nabi menjawab, “Ya jika melihat air (mani).” (HR. Bukhari).

Demikianlah sedikit perbedaan antara madzi, wadi, dan mani. Wallahu a’lam.

Wassalamu alaikum Wr. Wb.

Sumber: Pusat Konsultasi Syariah

(Visited 666 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Rajab, Sya’ban dan Ramadhan

Manhajuna – Bulan rajab baru saja datang, dan berlalu tanpa terasa. Setelahnya adalah sya’ban, kemudian bulan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *