Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Hikmah / Allah dan Malaikat Menyenangi Anda
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Allah dan Malaikat Menyenangi Anda

Fadilah Berziarah

https://shamela.ws/book/12982   https://hadeethenc.com/ar/browse/hadith/3442

Di antara adab bersahabat (أدب الصحبة) bahwa hamba mukmin hendaklah mempunyai program dan keinginan mengunjungi saudara dan menanyakan kabar berita mereka secara terancang dan berkala.

Pesan mesra Rasulullah ﷺ:

إِنَّ رَجُلًا زَارَ أَخًا لَهُ فِي قَرْيَتِهِ، فَأَرْسَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا فَقَالَ لَهُ: إِلَى أَيْنَ يَا عَبْدَ اللَّهِ؟، قَالَ: أَزُورُ أَخًا لِي فِي هَذِهِ الْقَرْيَةِ. فَقَالَ: طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ

Seorang lelaki datang menziarahi salah seorang saudaranya di negerinya sendiri. Lalu Allah سبحانه وتعالى mengutus malaikat di jalan yang dilaluinya. Malaikat bertanya ‘Engkau hendak ke mana, wahai Abdullah?’ Lelaki tersebut menjawab ‘Aku ingin menziarahi seorang temanku di negeri ini.’ Malaikat mejelaskan ‘Engkau adalah teman yang baik dan beruntung, perjalanmu ini juga adalah baik dan membawa keuntungan.’

Hamba yang menziarahi temannya akan dipantau oleh malaikat. Malah akan beinteraksi dengan malaikat, dan sang hamba akan dipuji dan disanjung malaikat.

Dalam satu Riwayat, Rasulullah ﷺ mengingatkan,

مَنْ عَادَ مَرِيضًا، أَوْ زَارَ أخًا لَهُ فـِي اللَّهِ نَادَاهُ مُنَادٍ: أَنْ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ وَتَبَوَّأْتَ مِنَ الْجَنَّةِ مَنْزِلًا

Siapa menjenguk orang sakit, atau menziarahi saudaranya kerana Allah, akan terdengar seruan, Engkau ini sangat baik, dan perjalananmu juga baik. Engkau telah berada dalam Jannah. (HR. Tirmizi)

Malaikat akan beinteraksi dengan sang hamba yang menziarahi teman yang sakit atau teman yang sehat.

Malah sang hamba akan dipuji dan disanjung malaikat, dan menyatakan bahwa sang hamba berada dalam Jannah.

Alangkah mulia dan indahnya persaudaraan dalam Islam. Mengikut satu Riwayat,

أَنَّ رَجُلاً زَارَ أَخًا لَهُ فِي قَرْيَةٍ أُخْرَى فَأَرْصَدَ اللَّهُ لَهُ عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ قَالَ أَيْنَ تُرِيدُ قَالَ أُرِيدُ أَخًا لِي فِي هَذِهِ الْقَرْيَةِ‏.‏ قَالَ: هَلْ لَكَ عَلَيْهِ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا؟ قَالَ: لاَ، غَيْرَ أَنِّي أَحْبَبْتُهُ فِي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ.‏ قَالَ: فَإِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكَ بِأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيهِ

Bahwa  seorang teman pergi menziarahi saudaranya di negeri atau kampung lain. Lantas Allah menyuruh malaikat memantau teman tersebut dalam perjalanan yang dilaluinya. Malaikat bertanya:

Anda ingin pergi ke mana?

Saya ingin menemui saudara saya di negeri ini?

Adakah Anda bertujuan ingin mengurus perniagaan atau seumpamanya?

Tidak, saya hanya mencintainya karena Allah.

Saya ini sengaja diutus Allah menemui Anda. Allah sungguh mencintai Anda sebagaimana Anda mencintai teman Anda ini karena Allah. (HR. Muslim)

Malaikat menyatakan bahwa teman yang menziarahi sahabatnya fillah, maka Allah mencintai dirinya.

Dari Muaz bin Jabal رضي الله تعالى عنه, Rasulullah ﷺ berpesan, dalam satu Hadis Qudsi:

وَجَبَتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَحَابِّينَ فِيَّ، وَالْمُتَجَالِسِينَ فِيَّ، وَالْمُتَبَاذِلِينَ فيّ، وَالْمُتَزَاوِرِينَ فِيَّ

Aku wajib mencintai mukmin yang saling mencintai, saling sama-sama duduk bersama, saling berkorban, dan saling berkunjung dalam mencari ridha-Ku. (HR. Ahmad)

Dalam hadis qudsi ini dinyatakan bahwa Allah mencintai para sahabat yang saling mencintai karena Allah, saling duduk mesra karena Allah, dan saling menziarahi karena Allah.

Sahabat perlu menyatakan kecintaan dirinya terhadap sahabat

Hadis Riwayat Anas bin Malik رضي الله عنه bahwa  ketika seorang lelaki bersama Rasulullah ﷺ lantas seorang teman beliau lalu atau melintas. Sang lelaki berujar:

إِنِّي لَأُحِبُّ هَذَا؛ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ ﷺ: أَأَعْلَمْتَهُ؟ قَالَ: لَا. قَالَ أَعْلِمْهُ، فَلَحِقَهُ، فَقَالَ: إِنِّي لَأُحِبُّكَ فِي اللَّهِ، فَقَالَ: أَحَبَّكَ اللَّهُ الَّذَي أَحْبَبْتَنِي لَهُ

Ya Rasulullah, saya mencintai teman saya ini.

Rasulullah coba menyelidikinya: Sudahkah anda memberitahu teman Anda bahwa  Anda mencintainya?

Jelas beliau: Belum, saya belum memberitahunya.

Tegas Baginda: Beritahulah beliau.

Sang lelaki mengejar temannya sembari mengungkapkan: Saya mencintai Anda karena Allah.

Temannya membalas: Semoga Anda dicintai oleh Allah. Maka Anda mencintai saya karena-Nya. (HR. Abu Daud)

Abdullah bin Mas’ud berkisah:

كُنَّا إِذَا فَقَدْنَا الْأَخَ أَتَيْنَاهُ، فَإِنْ كَانَ مَرِيضًا كَانَ عِيَادَةً، وَإِنْ كَانَ مَشْغُولًا كَانَ عَوْنًا، وَإِنْ كَانَ غَيْرَ ذَلِكَ كَانَ زِيَارَةً

Pada zaman kami jika kami kehilangan kawan, tidak melihatnya dan tidak mengetahui halnya, niscaya kami akan mendatanginya. Jika ia sedang sakit, kedatangan kami adalah ‘iyadah’ atau menjenguknya. Jika ia menghadapi sesuatu kesibukan, kedatangan kami untuk membantu. Jika bukan demikian halnya, kedatangan kami adalah semata-mata ziarah.

Ada tiga tujuan mulia mendatangi sahabat, menjenguk jika sakit, meringankan kerja dan bebannya, dan semata-mata ziarah.

Abu Sa’id Al-Balkhi berkata:

Kami tetap datang menziarahimu, kegersangan sifat kamu dalam hal mengunjungi sahabat, kami tidak akan membalas atau menanggapinya.

Karena orang yang benar-benar cinta, walaupun ia tidak diminta untuk menziarahi, ia tetap juga berziarah tanpa diminta.

Kerinduan akan dapat mendekatkan rumah kediaman, walaupun terletak di kejauhan.

Sesiapa yang memiliki rasa rindu, rumah saudaranya tidak dianggapnya jauh.

إذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ أَوْ زَارَهُ، قَالَ اللَّهُ لَهُ

طِبتَ وطابَ مَمشاكَ وتبوَّأتَ مِنَ الجنَّةِ منزلًا

Apabila seseorang menjenguk teman yang sakit, atau mengunjungi yang sehat, Allah sendiri akan memuji dan menyanjung, kamu ini sangat baik, kepergianmu baik, malah engkau sedang berada dalam Jannah.

Hal ini belum termasuk, jika terdapat dalam ziarah tersebut motif lain. Seperti menghadiri undangan, atau jika ada walimah, dll.

———-

Risalah Ma’had Darul Ikhlash (MDI), 22 Rajab 1446 H/ 21 Januari 2025 M

Bersama Buya (Dr.) H. Ahmad Asri Lubis, Lc., MA.

(غفر الله له ولوالديه وللمؤمنين)

(Manhajuna/IAN)

(Visited 79 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Seleksi Tenaga Pendukung PPIH Arab Saudi 1446 H/2025 M Dibuka untuk WNI di Arab Saudi

Riyadh, 11/2/2025 – Kabar gembira bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Arab Saudi! …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *