Alihbahasa: H. Rijal Mahdi, Lc., MA (Akademisi IAIN Syekh Nurjati)
Imam Hasan Al-Bashri Rahimahullah berkata: “Jangan kau membenci dan menyesali musibah yang terjadi, boleh jadi kau membenci sesuatu, akan tetapi disitulah keselamatanmu berada, sebaliknya kau mencintai sesuatu, justeru disitulah kebinasaan sedang menantimu!”
Imam Al-Fadhl Bin Sahl Rahimahullah berkata:
Dalam musibah itu terdapat banyak kenikmatan, orang berakal tak seharusnya melupakan hal ini. Diantara kenikmatan itu adalah: Pengampunan untuk dosa-dosamu, capaianmu terhadap pahala sabar, mengingatkanmu saat kau lalai, mengingatkanmu terhadap nikmat Allah yang kau nikmati saat kau sehat, menggesamu untuk bertaubat, dan mendorongmu untuk bersedekah!
Saat seorang muslim ditimba musibah, dia mencari pahala dari moment itu, dia tak punya pilihan kecuali harus bersabar, meningkatkan keimanan, serta meningkatkan keinginan yang kuat. Saat kau ditimba musibah, ingatlah sabda Baginda Rasulullah SAW: “Sungguh menakjubkan sekali seorang muslim itu, semua kondisinya selalu berada dalam kebaikan, saat dia diuji dengan kebaikan, kemudian dia bersyukur, saat itulah kebaikan terus menghampirinya, saat dia ditimba musibah dan dia bersabar, tetap itulah yang terbaik untuknya* (HR. Imam Muslim, Hadis No. 2999).
(Manhajuna/IAN)