Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Hikmah / Sakit; Menggali Kebaikan Dibalik Penderitaan
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Sakit; Menggali Kebaikan Dibalik Penderitaan

Tidak ada orang yang ingin sakit. Justeru kita dianjurkan untuk menghindar dari sakit dengan berbagai cara yang dibenarkan. Namun jika itu terjadi, tugas kita adalah menyikapinya dengan tepat agar dia berbuah kebaikan. Sebab, sakit, tak lain merupakan ujian Allah kepada hamba-Nya.

Yang beruntung adalah mereka yang tetap sabar dan ridha serta tetap husnuzzan dengan ketetapan Allah dengan sakit yang diderita. Merekalah yang Allah janjikan keberkahan, rahmat dan hidayah;

“Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan Inna lillahi wa innaa ilaihi rajiun. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yagn sempurna dan rahmat dari tuhan mereka dan mereka itulah orang –orang yang mendapatkan petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 156-167)

Mereka juga yang dikatakan Rasulullah ﷺ sebagai pribadi Muslim yang menakjubkan,

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ   (رواه مسلم)

“Perkara seorang mu’min adalah menakjubkan, semua urusannya menjadi baik, dan itu tidak terjadi kecuali seorang mu’min; Jika mendapatkan kebaikan, dia bersyukur, maka itu akan menjadi baik baginya, jika mendapatkan keburukan dia bersabar, maka itu akan menjadi baik baginya.” (HR. Muslim)

Mereka juga yang dijanjikan ampunan dosa atas derita yang dialaminya. Rasulullah ﷺ bersabda,

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ  (رواه البخاري)

“Tidaklah seorang muslim mengalami musibah; lelah, sakit, kesal, sedih, gangguan, keresahan, bahkan duri yang menusuknya, kecuali semua itu menjadi penghapus dosa-dosanya.” (HR. Bukhari)

Maka, dibalik penderitaan sakit dan musibah secara umum, sesungguhnya terdapat sumber pahala yang dapat kita gali untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

Karenanya, saat mendapatkan musibah, selain mengucapkan Innaa lillahi wa inna ilaihi raajiun, kita juga diajarkan Rasulullah ﷺ untuk menambahnya dengan berdoa,

اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا  (رواه مسلم)

“Ya Allah, berilah aku pahala dari musibahkku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik darinya.” (HR. Muslim)

Mendapatkan kebaikan dari sesuatu yang kita senangi adalah biasa. Tetapi mendapatkan kebaikan dari penderitaan yang dialami adalah sebuah keistimewaan. Hal tersebut dapat diraih seorang mu’min yang ridha dan sabar atas penderitaannya.

Nah, sambil tetap berikhtiar mendapatkan kesembuhan, jangan lupakan kebersihan hati dan kematangan jiwa untuk menggali kebaikan dibalik sakit yang diderita. Semoga Allah berikan kesembuhan. Wallahua’lam.

Sumber: Buku Pesan-pesan di Jalan Kehidupan, Abdullah Haidir, Murajaah Thariq Abdulaziz At-Tamimi, MA, Penerbit Kantor Dakwah Sulay, Riyadh, KSA

(Manhajuna/IAN)

(Visited 296 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Sisi Keindahan Musibah

Bersama Murabbi Prof. Dr. Syeikh Muhammad Ratib Nablusi Alihbahasa: Ahmad Asri Lubis (UNISSA) Berikut ini …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *