Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Hikmah / Tujuan Berilmu
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Tujuan Berilmu

Oleh: Misyari Al Syatsri

Abaikan, dari apa yang dibanggakan sebagian para penuntut ilmu dari keluasan ilmunya, kedalaman pemahamannya dan kekuatan pemaparannya. Maka saya tidak tergoda sedikitpun dalam diri penuntut ilmu dibanding amal dan ibadahmya.

Dan jika sampai kepadaku dari seorang penuntut ilmu tentang ibadah dan amal ritualnya, sungguh itu terasa besar di mataku, teramat mulia di hatiku dan menjadi rendah diriku setiap kali aku menyebutnya atau dia di sebut di hadapanku.

Ilmu itu di sukai banyak orang dan di tuntut sebagian besarnya dengan kecintaan. Namun, siapakah diantara mereka yang lembut hati di depan Robbnya, berlinang airmata karena takut kepadaNya, lesannya tidak pernah kelu dalam berdzikir kepadaNya, tidak pernah luput melaksanakan qiyamullail di hadapanNya dan selalu beredar bersama mushaf al Qu’ran, mentilawahinya siang dan malam..?!!

Ilmu yang bermanfaat -sebagaimana yang dikatakan Imam Syafi’i- adalah: “Apa yang engkau peroleh faedahnya dan engkau dapatkan berkahnya”.
Dan adakah faedah dah berkah yang lebih besar dibanding ilmu yang bisa membawamu ke gelanggang2 amal, medan2 dakwah dan bidang2 kebajikan yang bermacam-macam…?
Dan “Siapa yang bisa mengungguli orang lain dalam ilmu, layak untuk bisa mengungguli mereka dalam amal”, sebagaimana yang dikatakan Imam Al Hasan Al Bashri.

Abu Ubaid pernah luput untuk mengambil ilmu dari sebagian syuyukh. Maka dia sampaikan penyesalannya kepada sahabatnya Abdullah bin Idris. Beliau menasihatinya seraya berkata: “Wahai Abu Ubaid, kalaulah engkau luput dalam menuntut suatu ilmu, maka jangan sekali-kali kau luput dalam beramal”. Demi Allah ini adalah kalam dari orang yang ‘aarif akan Robbnya…

“Ya Robb, lingkupi kami dengan kelembutanMu, anugerahkan taufiq kepada kami utk menerima (seruan)Mu, dan tolonglah kami utk bisa selalu berdzikir kepadaMu, bersyukur kepadaMu dan beribadah kepadaMu dengan sebaik-baiknya”.

Aamiiin….

(Manhajuna/IAN)

(Visited 101 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

ETIKA MENDENGAR, KAEDAH ‘8-M’ (Tafsir Qurtubi 11/176)

Bersama Buya (Dr.) Ahmad Asri Lubis (غفر الله له ولوالديه وللمؤنين). Menurut Imam Qurtubi, Ibnu …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *