Zikir Anda Direspons oleh Allah — Sungguh Indah dan Membahagiakan

INI UNTUK ALLAH! UNTUK SAYA BELUM ADA?

سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر
اللهم اغفر لي، اللهم ارحمني، اللهم ارزقني

Diriwayatkan bahwa seorang pencinta ilmu datang kepada Rasulullah ﷺ sambil mengadu, “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku satu amalan yang istimewa.” Maka Rasulullah ﷺ menggenggam tangannya dan mengajarkan satu zikir dengan bersabda, “Bacalah:
سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر.”

Orang itu pun menghitung dengan jari-jarinya, kemudian pergi. Namun tak lama kemudian, ia kembali menemui Rasulullah ﷺ karena terlintas sesuatu dalam pikirannya. Rasulullah ﷺ tersenyum dan bersabda, “Pasti ada sesuatu yang mengganjal di hatimu.”
Lelaki itu menjawab, “Wahai Rasulullah, zikir ini semuanya untuk Allah — *Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, Allahu Akbar* — lalu untuk saya sendiri belum ada.”

Rasulullah ﷺ menjelaskan,
“Wahai lelaki,
Jika engkau mengucapkan Subhanallah, Allah menjawab, Ṣadaqt (Engkau benar).
Jika engkau mengucapkan Alhamdulillah, Allah menjawab, Ṣadaqt.
Jika engkau mengucapkan La ilaha illallah, Allah menjawab, Ṣadaqt.
Jika engkau mengucapkan Allahu Akbar, Allah menjawab, Ṣadaqt.”

Kemudian Rasulullah ﷺ menambahkan:
“Jika engkau mengucapkan Allahummaghfir li, Allah menjawab, Qad fa‘altu (Sudah Aku lakukan).
Jika engkau mengucapkan Allahummarhamni, Allah menjawab, Qad fa‘altu.
Jika engkau mengucapkan Allahummarzuqni, Allah menjawab, Qad fa‘altu.”
(Artinya: Sudah Aku kabulkan.)
Setelah itu, lelaki tersebut menghitung dengan jarinya hingga tujuh kali, lalu pergi dengan hati yang gembira. (HR. Al-Baihaqi)

Zikir yang Indah Ini Secara Lengkap

سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر .. اللهم اغفر لي، اللهم ارحمني، اللهم ارزقني

Pelajaran yang Tersirat di Balik Kisah Ini

1. Kasih sayang Allah Ta’ala kepada hamba-Nya tiada bandingannya. Allah menjawab setiap ungkapan zikir dan doa hamba-Nya. Hendaknya setiap Muslim menghayati, membaca, dan mengamalkannya dengan penuh keyakinan dan semangat.
2. Perhatian Rasulullah ﷺ terhadap umatnya sangat besar. Beliau mengajarkan zikir yang mudah namun bermakna kepada pencinta ilmu itu.
3. Semangat penanya yang luar biasa. Ia datang untuk belajar langsung kepada Rasulullah ﷺ. Semangat seperti ini seharusnya diteladani oleh setiap Muslim, bukan sekadar sibuk dengan media yang membuat lalai dan rugi.
4. Pemimpin keluarga hendaknya menanamkan zikir sederhana ini dalam rumah tangga, dengan menjelaskan asal-usul hadisnya agar keluarga memahami maknanya.
5. Betapa bahagianya seorang Mukmin ketika doa dan zikirnya dijawab langsung oleh Allah. Ini menunjukkan betapa dekatnya hubungan antara Sang Pencipta dan hamba-Nya.
6. Seorang Mukmin yang ingin meningkatkan derajat di sisi Allah hendaknya memperbanyak zikir dan memperbaiki kualitasnya.
7. Dalam banyak hadis, termasuk hadis Qudsi, disebutkan dorongan agar umat Islam menikmati keindahan dan manisnya zikir. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Aku bersama hamba-Ku selama ia berzikir kepada-Ku dan kedua bibirnya bergerak menyebut nama-Ku.” (Hadis Qudsi)
8. Al-Qur’an banyak mendorong umat Islam untuk rajin berzikir (QS. Al-Ahzab: 41; Al-Jumu‘ah: 10) dan mencela orang yang lalai dari zikir (QS. Al-Munafiqun: 9; Al-Mujadilah: 19).
9. Ahli zikir akan dikenang dan dijaga oleh Allah, bukan hanya di dunia, tetapi juga saat sakit, menjelang ajal, di alam kubur, hingga di akhirat.
10. Orang yang rajin berzikir disebut oleh Rasulullah ﷺ sebagai “Al-Mufarridun”, yaitu orang yang banyak berzikir kepada Allah (HR. Muslim).
11. Di Hari Kiamat kelak, para Mufarridun akan unggul dan ringan bebannya karena zikir mereka telah meringankan dosa dan beban hidupnya.
12. Orang yang tekun berzikir ibarat pengguna jalan tol menuju surga — cepat dan mudah perjalanannya — sementara orang yang lalai akan terbebani oleh dosa.
13. Al-Qur’an menjelaskan bahwa pendosa akan memikul dosanya sendiri serta dosa orang lain yang diikutinya (QS. Al-An‘am: 31; An-Nahl: 25).
14. Mukmin yang berzikir hingga meneteskan air mata akan termasuk tujuh golongan yang mendapat naungan Allah pada hari tiada naungan selain naungan-Nya.
15. Majelis zikir di dunia akan diliputi malaikat, dan Allah menganugerahkan ampunan kepada mereka yang menghadirinya. Malaikat-malaikat itu disebut sayyahin atau sayyarin, yaitu yang berkeliling mencari majelis zikir.

Hadis Terkait

قال أنس رضي الله عنه: جاء أعرابي الى النبي ﷺ فقال: يا رسول الله علمني خيرا؛ فأخذ النبي ﷺ بيده فقال: قل: (سبحان الله، والحمد لله، ولا إله إلا الله والله أكبر)

      قال: فعقد اﻷعرابي على يده، ومضى، فتفكر ثم رجع؛ فتبسم رسول الله ﷺ وقال: تفكر البائس

فجاء؛ فقال يا رسول الله: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر، هذا لله، فمالي؟ فقال له النبي ﷺ: يا أعرابي: إذا قلت: سبحان الله، قال الله: صدقت. وإذا قلت: الحمد لله، قال الله: صدقت. وإذا قلت: لا إله الا الله، قال الله: صدقت. وإذا قلت: الله أكبر، قال الله: صدقت

      وإذا قلت: اللهم اغفر لي، قال الله: فعلت. وإذا قلت: اللهم ارحمني، قال الله: فعلت. وإذا قلت: اللهم ارزقني، قال الله: قد فعلت. قال فعقد الأعرابي على سبع في يده، ثم ولَّى. (رواه البيهقي)

Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Sesungguhnya ucapan *Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, Allahu Akbar* lebih aku cintai daripada segala yang disinari matahari.” (HR. Muslim)

—

Risalah Ma’had Darul Ikhlas (MDI) bersama Buya (Dr.) Ahmad Asri Lubis حفظه الله
9 Jumadil Awal 1447 H / 31 Oktober 2025 M

Tonton di YouTube (https://www.youtube.com/watch?v=hEHkAWNTArc)

Beri Komentar (via FB)