Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Kolom / Akhlak Berbuat Baik Pada Keluarga
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Akhlak Berbuat Baik Pada Keluarga

Oleh Ust. Abdullah Haidir, Lc.

 

Manhajuna – Jika terhadap sahabat karib, apakah di tempat belajar, di tempat kerja, atau tempat aktifitas, emosi kita dapat menjadi begitu dekat dan kuat kepadanya, padahal biasanya tidak ada hubungan kekeluargaan dengannya selain pertemanan saja. Kita gembira dengan kegembiraannya, sedih dengan kesedihannya, menampung segala curahan hatinya atau siap menumpahkan perasaan di hadapannya, sangat menjaga untuk tidak menyakitinya dan berupaya untuk membuatnya ridha, dst.

Jika demikian halnya, seharusnya hubungan antara suami dan isteri lebih dari itu. Bukankah dia pendamping yang lebih hakiki? Orang yang paling dekat dengan kita dan paling tahu apa dan siapa kita? Bukankah dia yang paling siap berada di sisi kita dalam suka dan duka? Bukankah dia yang paling tulus dan penuh cinta dalam memberikan masukan, nasehat dan doa-doa? Lebih dari itu, kedekatan tersebut telah diikat oleh janji dan ikatan agama, disaksikan keluarga dan tetangga, kenalan dan kolega, dan yang pasti, disaksikan Allah Al-Hayyul Qayyuum…yang Maha Hidup dan Terjaga. Maka, kitalah orang yang seharusnya paling bergembira dengan kegembiraan keluarga kita, paling sedih dengan kesedihan keluarga kita, paling jauh dari tindakan menyakiti mereka dan paling terdepan menghadirkan kesenangan dan ridha mereka. Kalau bukan kita, lalu siapa lagi yang bisa melakukan itu untuk mereka?Apapun prestasi yang kita raih di luaran, namun jika kita biarkan keluarga terbengkalai tanpa perhatian, itu adalah nonsen. Apapun dalih dan dalil yang kita andalkan, hendaknya kita camkan hal ini, sebelum semuanya kita sesali, saat sesal tak lagi berarti.Sabda Raslullah shallallahu alaihi wa sallam…

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى

“Sebaik-baik kalian, adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya, dan Aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Tirmizi)

*Yang sedang gundah, mendengar berbagai pengaduan dari orang-orang yang merasa diabaikan dalam kehidupan berumah tangga.

Riyadh, 1433H

(AFS/Manhajuna)

(Visited 4.858 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Tentang Qadha, Fidyah dan Kafarat Dalam Puasa

Oleh Ustadz Abdullah Haidir, Lc. Dalam masalah puasa, ada masalah qadha, fidyah dan kafarat. Bagaimana …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *