Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Kolom / ( شماتة ) Akhlak Tercela Pemecah Belah Ummat
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

( شماتة ) Akhlak Tercela Pemecah Belah Ummat

Kultwit Ust. Abdullah Haidir, Lc.

Di antara akhlak tercela adalah syamatah (شماتة).. tahukah kamu.. apa syamatah..?

Syamatah adalah org yg merasa senang dengan ujian dan musibah yang menimpa saudaranya, baik urusan dunia maupun agama.

Ketika ada saudara kita, baik kerabat atau saudara seagama sedg mederita, jangan merasa senang karenanya.

Ada saudara yg sakit, kecelakaan, usaha rugi, atau ada yg terjerumus dosa, berzina, dll.. jgan senang karenanya.

Justeru seharusnya kita sedih karenanya, dan membantunya atau minimal mendoakannya agar dijauhkan dari berbagai musibah.

Rasulullah saw bersabda, “Siapa yg menampakkan kegembiraan atas ujian yg menimpa saudaranya….

…maka bisa jadi, Allah merahmati saudaranya, dan Dia akan mengujimu.” (Tirmizi)

Maksudnya, jk ada yg senang dg musibah saudaranya, bisa jd musibah saudaranya itu Allah angkat dan Allah uji dia dg musibah tsb.

Hal lain lagi yang terkait syamatah adalah agar kondisi kita sbagai muslim jg sampai membuat musuh senang.

Musuh Islam senang kalau muslim itu lemah dan kalah, suka gontok2an, dn yg paling mereka suka adlh jika muslim jauh dari agamanya.

Itu artinya, sebagai muslim kita harus kuat, meyakinkan, bersatu, komitmen terhadap agamanya, dll.

Inilah maka doa Nabi saw, bhw beliau berlindung kpd Allah dari syamatah A’daa’, yaitu kegembiraan musuh krn kondisi kaum muslim.

Tercatat dlm sejarah…, seorg tentara muslim tertawan pasukan kafir. Dlm tahanan dia dibuat lapar, tidak disediakan makanan.

sampai akhirnya disediakan daging babi yg siap dimakan… namun dia tidak mau dimakan..diperintah, tetap tdk mau.

sampai akhirnya disediakan daging babi yg siap dimakan… namun dia tidak mau dimakan..diperintah, tetap tdk mau.

Dia katakan kpd mereka, sy tahu bhw kini babi itu halal (kondisi dhorurat –red), tapi saya tdk mau membuat kalian bergembira krn saya makan daging babi.

Begitu pula dlm kisah Nabi Harun dan Nabi Musa… disana terdapt pelajran agar kt terhindar syamatah a’daa.

Ketika Nabi Musa kembali menemui kaumnya, Bani Israil, setelah pergi untuk menerima perintah Tuhannya.

dia mendapatkan kaumnya telah menyembah anak sapi…Tentunya saja, dia sangat marah…kaumnya yg telah dibina menjadi sesat.

sasaran kemarahannya tak ayal diarahkan kepada Nabi Harun. Sebab dialah yang diamanahi menjaga kaumnya.

Rambutnya sempat dijambak oleh Nabi Musa alaihissalam, saking marahnya, “Kenapa tdk kau beritahu aku ttg keadaan mereka.” Katanya.

Nabi Harun sendiri memiliki alasan bhw posisinya sangat dilematis. jk memberitahu Nabi Musa, maka dia harus meninggalkan kaumnya.

padahal pesan Nabi Musa agar dia menjaga kaumnya. Nanti kalau ditinggalkan, dikira tdk menunaikan tugas.

Sementara oleh kaumnya dia tdk dianggap, tidak sebagaimana sikap mereka thd nabi Musa. Bhkn dia hampir dibunuh (QS. Thaha: 92-94).

Maka ketika Nabi Musa murka kepadanya dan akan menghukumnya, Nabi Harun berkata…

Wa laa tusymit biyal a’daa…. Jangan jadikan kondisi aku membuat musuh2ku senang (QS. Al-A’raf: 50).

Maksudnya, kalau engkau menghukumku dan menghinakan aku, hal itu membuat musuh2ku senang.

Sebuah sikap yg sangat penting dalam dunia dakwah. Bahwa apapun yang terjadi pada kaum muslimin, walaupun ada perbedaan.

Apakah berbeda pandangan politik, pendekatan dakwah dan praktik dlm perkara cabang, hendaknya sikap kita hati2.

Saat melihat saudaranya kt anggap salah langkah, terobosannya keliru, atau bahkan ada yg tergelincir.

Maka, cara mengatasinya tidak harus dg menampakkan permusuhan secra terbuka, atau memojokkan atau membuatnya merasa tersudut.

Sebab hal tsb membuat musuh2 Islam senang, karna mereka akan mendapatkan celah untuk memojokkan Islam atau dakwah Islam.

Atau jg sampai berakibat buruk lebih besar. Krn pr ulama tlah meletakkan kaidah dar’ul mafsadah muqaddamun ala jalbil mashalih..

.. menolak keburukan, didahulukan dari mendatangkan kemaslahatan.

Nasehati secara proporsional, tunjukkan apresiasi, tampakkan kecintaan thd saudara dan doakan.

Sebab.. menciptakan situasi agar kaum muslim saling gontok2an kini menjadi andalan Iblis thd kaum muslimin.

Nabi saw bersabda saw, “Iblis sudah putus asa menggoda org2 saleh agar Allah tidak disembah, ..

…Tapi yang masih dapat mereka lakukan adalah menciptakan pertikaian di antara mereka.” (HR. Muslim)

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ سُوءِ الْقَضَاءِ وَمِنْ دَرَكِ الشَّقَاءِ وَمِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَمِنْ شَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dr takdir buruk, jurang kehinaan, musibah memberatkan dan kegembiraan musuh..” (Muttafaq alaih)

Semoga kita dijauhkan dari syamatah thd saudara, dan dari syamatah musuh thd kita… aamiin.

(AFS/Manhajuna)

(Visited 630 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Hikmah Istighfar. Mari Semangat Ber-Istighfar!

Bersama: Buya (Dr.) Ahmad Asri Lubis (غفر الله له ولوالديه وللمؤنين) Seorang ‘belia sholeh’ berujar, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *