Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Wawasan / Biografi Singkat Periwayat Hadits dari Kalangan Sahabat (Bag. I)
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Biografi Singkat Periwayat Hadits dari Kalangan Sahabat (Bag. I)

Abdullah bin Umar bin Khattab radhiallahu anhu

Abdullah bin Umar bin Khattab al-Qurasyi, putra Umar bin Khattab. Kunyahnya adalah: Abu Abdurrahman. Dilahirkan setelah masa kenabian dan masuk Islam sejak kecil. Saat berusia tiga belas tahun, beliau minta ikut perang Badar, namun ditolak Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam, karena masih dianggap kecil, begitu juga pada perang Uhud ketika dia berusia empat belas tahun. Baru pada perang Khandak dia dibolehkan ikut berperang ketika usianya lima belas tahun, dan setelah itu dia selalu ikut berperang bersama Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam.

Beliau mendapatkan ilmu yang banyak dari Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam berkat kedekatannya kepada Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam dan mula-zamah (selalu menuntut ilmu) kepada beliau. Maka beliau dikenal sebagai penghafal Al-Quran dan banyak meriwayatkan hadits, ada 1630 hadits yang telah beliau riwayatkan. Beliau pun dikenal ketat dalam mengikuti jejak dan ajaran Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam. Suatu saat Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam memujinya dengan ungkapan: “Sebaik-baik orang adalah Abdullah, kalau saja dia suka shalat malam”, maka sejak saat itu dia selalu Qiyamul-lail dan sedikit tidur di waktu malam.

Beliau meninggal di Mekkah pada tahun 73 H pada usia 84 tahun.

Abdullah bin Abbas (Ibnu Abbas) radhiallahu anhuma

Anak dari paman Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam Abbas bin Abdul-Muththalib radhiallahu anhu. Dilahirkan tiga tahun sebelum hijrah, ketika Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam dan kaum muslimin diboikot oleh kaum musyrikin Quraisy. Beliau dikenal dengan julukan: Bahrul Ummah wa Habruha (Lautan ilmu dan Ulama umat).

Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam mendoakannya:

اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيْلَ

“Ya Allah, berilah dia pemahaman terhadap agamanya dan ajarkan kepadanya ta’wil (penafsiran Al-Quran). “

Umar bin Khattab radhiallahu anhu semasa menjadi khalifah menjadikannya sebagai penasehat dan sering meminta tolong dengan ilmunya yang luas dan kecerdesannya yang gemilang. Beliau wafat di Tha’if, tahun 71 H dan dimakamkan di sana.

Abdullah bin Mas’ud (Ibnu Mas’ud) radhiallahu anhu

Lebih dikenal dengan Ibnu Mas’ud, kunyahnya: Abu Abdirrahman. Salah seorang pembantu Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam. Termasuk generasi pertama dari kalangan shahabat (As-Sabiquunal Awwalun). Dikenal sebagai shahabat yang paling bagus bacaan Al-Qurannya. Suatu saat beliau membaca surat An-Nisa di hadapan Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam, ketika tiba pada ayat:

“Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seorang saksi (Rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).” (QS. An-Nisa: 41)

Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam mencucurkan air mata dan memerintahkannya berhenti membaca.

Di lain waktu Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam bersabda: “Siapa yang ingin membaca Al-Quran dengan merdu sebagaimana saat diturunkan, maka bacalah sebagaimana bacaan Ibnu Ummi ‘Abd (Ibnu Mas’ud)” (HR. Ahmad)

Beliau meninggal tahun 32 H, pada usia sekitar 60 tahun.

Sumber: Kajian Hadits Arba’in Nawawiyah, Imam An-Nawawi, Penyusun Abdullah Haidir, di Muraja’ah DR. Muinudinillah Basri, MA Fir’adi Nashruddin, Lc. Penerbit Kantor Dakwah Sulay Riyadh

(Manhajuna/IAN)

(Visited 4.361 times, 3 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Biografi Singkat Periwayat Hadits dari Kalangan Sahabat (Bag. III)

Al-Harits bin ‘Ashim Al-‘Asy’ary, Abu Malik radhiallahu anhu Al-‘Asy’ar adalah suku yang terkenal di Yaman, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *