Manhajuna Merajut Ukhuwah Mendulang Hikmah
Dirangkum oleh (*): Ustadz Rijal Mahdi.,Lc.,MA
Dalam satu pertemuan, Umar bin Khattab RA bertanya kepada hadirin yang hadir tentang seseorang lelaki, apakah mereka mengenal lelaki itu dengan baik atau tidak.
Seorang yang hadir menjawab: Iya. Saya kenal sekali dengan orang itu wahai Amirul Mukmin.
Umar kembali bertanya: Sepertinya anda adalah tetangganya? Karena tetangga adalah orang yang sangat mengenal jirannya.
Lelaki itu menjawab: Bukan, saya tetangga lelaki itu.
Umar kembali bertanya: Kalau begitu, mungkin kamu pernah melakukan perjalanan dengannya? Karena perjalanan bisa menyingkap tabiat asli seseorang.
Lelaki itu pun menjawab: Tidak wahai Amirul Mikminin, saya juga belum pernah melakukan perjalan dengan lelaki itu.
Umar kembali bertanya: Kalau begitu anda pasti kolega bisnis yang selalu berinteraksi dengannya tentang uang dirham dan dinar? Karena uang dan harta bisa menjadi ukuran keshalehan seseorang.
Hmmmmmm, kalau begitu anda pasti mengenalnya karena selalu melihatnya di mesjid, shalat, ruku` dan sujud?
Lelaki itu menjawab: Betul sekali!
Kemudian Umar bin Khattab berkata: Diam dan tetaplah duduk di majelismu, karena kamu tidak mengenal lelaki itu sama sekali!
Rugi sekali jika “ibadah haji” kita hanya fokus pada korma, air zamzam, tasbih dan karpet made in china, dan ayam al-baik khas Saudi.
Rugi sekali jika “ibadah puasa” kita hanya berharap berbuka dengan nasi briyani, kabsah, korma india, dan makanan lezat lainnya.
Rugi sekali jika “ibadah shalat” kita hanya sebatas gerakan, seolah-olah kita sedang berolah raga, fitnes, tanpa kekhusukan hati yang insaf pada Ilahi.
Penampilan luar hal yang bagus dalam agama, kita mencoba untuk taat beragama baik zahir maupun pengamalan konten agama itu sendiri.
Bukankah dulu Abu Jahal memakai jubah dan sorban sama seperti apa yang dipakai oleh Abu Bakar?
Bukankah jenggot Umayyah bin Khalaf sama panjangnya dengan jenggot Abdullah bin Mas`ud?
Bukankan pedang Utbah terbuat dari besi yang sama seperi pedang Khalid bin Walid?
Tampilan fisiknya mungkin sama, tapi bukankah konten dan hakikatnya sangat berbeda?
Sebenarnya, apa yang disuruh oleh agama kepada pengikutnya? Tentunya agama menyuruh kita untuk beribadah dengan pemahaman yang sangat menyeluruh.
Segala aktifitas yang dicintai dan disukai oleh Allah SWT, berupa perkataan, perbuatan, baik yang tampak maupun tersembunyi!
Sumber: (*) Disarikan dari tulisan Dr. Muhammad Ali As-Shalabi (Ulama Asal Libya) dengan judul (التدين الشكلي)
(Manhajuna/IAN)
