Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Wawasan / Cegah Kebutaan Akibat Katarak Dengan Terapi Yang Tepat
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Cegah Kebutaan Akibat Katarak Dengan Terapi Yang Tepat

Oleh: dr. Arsi Noviana Sari, Sp.M

PENDAHULUAN

Pernahkah anda terkena penyakit mata ? Jika pernah, tentu anda merasakan situasi yang sangat tidak nyaman dengan gangguan penglihatan yang mempengaruhi aktivitas anda sehari-hari. Mata adalah salah satu indera tubuh manusia yang sangat vital karena mata merupakan” jendela dunia” dimana sekitar 80% informasi yang kita terima berasal dari mata. Gangguan pada mata yang tidak tertangani dengan tepat dapat menyebabkan kebutaan. Kebutaan masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Pada penilaian di tiga provinsi , angka kebutaan di Indonesia sudah mencapai nilai 2,4%, padahal 1% saja kebutaan sudah menjadi masalah sosial yang harus ditangani. Salah satu penyebab kebutaan tersebut adalah katarak. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), katarak merupakan gangguan penglihatan terbanyak di dunia, termasuk juga di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa penyebab utama kebutaan di Indonesia adalah penyakit katarak (0,78%), glaukoma (0,12%), kelainan refraksi (0,14%), dan penyakit lain terkait usia lanjut (0,38%). Selain itu Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah penderita buta katarak tertinggi kedua di Asia Tenggara, mencapai 1,5% atau 2 juta jiwa. Setiap tahunnya bertambah 240.000 orang yang terancam mengalami kebutaan. Padahal kebutaan akibat katarak ini sebenarnya dapat dicegah dengan tindakan operasi dan terapi yang tepat. Oleh karena itu sebaiknya anda mengetahui apa itu katarak dan memahami bagaimana pengobatannya yang tepat.

PENGERTIAN

Katarak berasal dari bahasa Yunani yaitu Kataarhakies dan bahasa Latin yaitu Cataracta yaitu berarti air terjun. Hal ini disebabkan karena orang yang menderita katarak akan merasa penglihatan yang berkabut seperti tertutup air terjun. (gambar 1) Katarak sendiri adalah suatu kelainan mata yang disebabkan karena adanya kekeruhan pada lensa mata akibat suatu kondisi hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau yang terjadi akibat kedua-duanya.

PENYEBAB

Penyebab katarak bersifat multifactorial atau dipengaruhi oleh banyak faktor namun hampir sekitar 50% kasus katarak penyebabnya tidak diketahui. Berikut beberapa keadaan yang berhubungan dengan timbulnya katarak:

  • Faktor herediter (keturunan).
  • Faktor usia. Katarak dapat terjadi di semua usia – dari bayi sampai orang tua dapat mengalami katarak – meskipun memang katarak lebih banyak terjadi pada orang usia lanjut. Pada suatu penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat didapatkan bahwa kejadian katarak akan meningkat sampai 50% pada mereka yang berusia 65-75 tahun dan meningkat lagi sekitar 70% pada usia 75 tahun.
  • Infeksi , seperti infeksi rubella, toksoplasma dan virus cytomegalo pada masa kehamilan dapat menyebabkan katarak kongenital atau katarak pada bayi yang baru lahir.
  • Penyakit seperti Diabetes melitus (penyakit gula).
  • Trauma (kecelakaan) pada mata.
  • Penggunaan obat-obatan jangka lama seperti steroid.
  • Paparan sinar matahari yang lama terhadap mata tanpa pelindung sinar matahari.
GEJALA
  • Silau atau peka terhadap sinar atau cahaya.
  • Penglihatan buram atau berkabut atau seperti tertutup asap, bahkan sampai tidak bisa melihat.
  • Penglihatan pada satu mata menjadi dua/ganda.
  • Sering berganti kacamata , karena ukurannya mudah berubah.
  • Penglihatan di ruang gelap lebih jelas dibandingkan di ruangan gelap.
  • Manik mata (pupil) terlihat putih (Gambar 2).
ggfs
Gambar 2. Kanan: mata normal ; kiri: mata dengan katarak, tampak manik mata (pupil) yang berwarna putih (Sumber gambar: AAO 2013-2014, Lens & cataract)

TERAPI

Terapi utama pada katarak adalah tindakan pembedahan yaitu dengan mengganti lensa mata yang sudah mengalami katarak dengan pemasangan lensa tanam buatan (intraocular lens) di dalam mata. Namun pada katarak yang masih tipis dan belum terlalu mengganggu fungsi visual maka ada beberapa terapi non pembedahan yang dapat memperlambat progresivitas katarak.

Penataksanaan Non-Bedah

1. Terapi Penyebab Katarak

Pengontrolan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus, menghentikan konsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan katarak seperti kortikosteroid.

2. Memperlambat Progresivitas

Memakai pelindung saat aktivitas luar dengan paparan sinar matahari, mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan seperti sayur dan buah-buahan, menghentikan kebiasaan merokok.

3. Pemakaian kaca mata untuk mengkoreksi tajam penglihatan untuk sementara.

Pembedahan Katarak

Tindakan operasi katarak dilakukan jika memang sudah ada indikasi visus, medis, dan atau kosmetik yang dirasakan atau dikeluhkan oleh pasien.

  1. Indikasi visus atau tajam penglihatan; yaitu jika seseorang yang mengalami katarak sudah mengalami penurunan tajam penglihatan untuk kegiatan sehari-hari dan indikasi ini berbeda-beda pada tiap individu.
  2. Indikasi medis yaitu jika seseorang yang dengan katarak tersebut sudah mengalami komplikasi akibat katarak yang dideritanya seperti glaukoma, atau ada kelainan medis lainnya di mata sehingga harus dilakukan operasi misalnya karena terdapat kelainan pada retina (lapisan syaraf mata) akibat penyakit gula (retinopati diabetik) yang membutuhkan tindakan laser.
  3. Indikasi kosmetik; kadang-kadang pasien meminta operasi katarak karena tidak mau manik matanya terlihat berwarna putih meskipun secara tajam penglihatan tidak akan nada perbaikan setelah operasi.

Prinsip pembedahan katarak adalah dengan mengambil (ekstraksi) lensa mata yang telah mengalami katarak kemudian mengganti lensa tersebut dengan lensa sintetis (intraocular lens). Terdapat beragam metode operasi katarak , namun prosedur bedah mikro modern yang saat ini banyak di pakai adalah dengan teknik fakoemulsifikasi yaitu menggunakan energi ultrasound (gelombang suara) yang disalurkan melalui suatu alat mikro untuk menghancurkan dan menyedot katarak dengan energi vakum. Kemudian lensa intraokular ditempatkan pada letak anatomis didalam mata (gambar 3). Saat ini juga sudah dikembangkan lagi metode bedah katarak modern yaitu femtosecond laser cataract surgery. Metode ini menggunakan sinar inframerah dalam melakukan pembelahan lensa katarak , namun metode ini masih cukup mahal dan belum semua rumah sakit memiliki fasilitas ini.

dds
Gambar 3. Kanan: operasi katarak dengan tehnik fakoemulsifikasi; kiri: intraocular lens (Sumber gambar: AAO 2013-2014, Lens & Cataract)

PROGNOSIS

Setelah operasi katarak, katarak tidak mungkin kambuh lagi. Sebagian besar pasien dapat melihat lagi dengan jelas. Meskipun demikian sekitar 10-20% pasien mengeluh penglihatan menurun pada waktu yang bervariasi. Hal ini biasanya disebabkan karena adanya kekeruhan pada pembungkus lensa di belakang lensa buatan. Kondisi ini dapat ditangani dengan prosedur laser yang memerlukan waktu kurang dari 10 menit.

KESIMPULAN

Katarak adalah kelainan pada mata yang menyebabkan lensa mejadi keruh. Katarak terutama terjadi pada usia tua. Terapi utama katarak adalah pembedahan dan pemasangan lensa intraokular. Dengan terapi yang tepat kebutaan akibat katarak dapat dicegah.

(ANS/Yogyakarta/Oktober 2015)

(Manhajuna/ED-GAA)

(Visited 764 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Tips Mengenalkan Ibadah Bulan Ramadhan Untuk Si Kecil

Oleh: Fajriati Maesyaroh, Psi Manhajuna.com – Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Dengan banyaknya kemuliaan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *