Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Hikmah / Cinta yang Layu Kembali Segar
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Cinta yang Layu Kembali Segar

  • Menarik rambut dalam tepung
  • Pesan Rasulullah :

Setiap sendi badan manusia perlu dibayar sedekah untuk setiap terbit matahari. Mengadili dan mendamaikan dua insan adalah sedekah. Membantu seseorang pada urusan kendaraannya, engkau menolong membawanya, menaikkannya ke atas kendaraan, atau menolong mengangkat barangnya, termasuk sedekah. Tutur kata yang indah juga sedekah. Setiap langkah menuju masjid termasuk sedekah. Menyingkirkan perkara yang menghalangi di jalan juga sedekah. (HR. Bukhari-Muslim)

  • Mendamaikan dua insan adalah sedekah.
  • Tutur kata yang indah juga sedekah.

Berikut ini kisah unik dan cerita indah seorang hakim syar’i atau tuan qadi (القاضي), terkait kasus perceraian sepasang suami istri. Dalam kasus ini sungguh pihak istri yang mendesak menuntut perceraian. Sang hakim berkisah,

“Bahwa dalam perjumpaan pertama sidang untuk kasus ini sengaja saya tangguhkan hingga tempoh yang cukup lama. Tujuannya supaya memberi kesempatan baik bagi pasangan muda ini untuk mencari solusi perdamaian dan kejernihan suasana yang keruh. Atau agar ketegangan mengendur dan hubungan kembali normal.”

Untuk kedua kalinya pasangan suami istri ini disidangkan. Tuan hakim bertanya,

Adakah mereka bermaksud membatalkan keinginan talak?

Malah kedua belah pihak menegaskan, Tiada pilihan selain bercerai.

Tuan hakim selanjutnya berkisah,

“Saya masih menangguh persidangan dalam keadaan kedua pasangan sangat tegang, geram, dan emosi mereka terus memanas. Mereka masih ingin memutuskan tali hubungan suami istri.

Hakim bercerita meskipun mereka sangat saling jengkel namun beliau masih menangguhkan sidang tersebut untuk beberapa kali.

Lalu kemudian dilanjuntukan persidangan. Beliau meminta kepada suami agar duduk dengan santai di atas kursi di depan meja. Tuan hakim meminta agar,

  • Suami perlu mengingat dan menulis sebanyak sepuluh (10) kebaikan pasangannya, tak lebih. Hanya cukup sepuluh kebaikan.
  • Saya jelaskan kepada mereka bahwa saya tidak akan membaca apa yang mereka tulis. Hanya kalian yang akan membacanya. Mereka berdua menulis kebaikan pasangannya tanpa ada rasa segan dan malu. Menulis dengan ikhlas dan jujur.

Setelah suami selesai menulis, saya meminta istri membaca tentang rahasia dan kebaikan dirinya yang ditulis suami.

  • Istri membaca sambil menatap wajah suaminya. Maka mulailah terukir senyuman pada wajah suami istri. Senyuman indah istri semakin bertambah manis.
  • Terkadang istri mencuri padangan terhadap wajah suaminya. Malah istri menatap suami dengan pandangan jernih.

Terkadang bercampur rasa malu. Malah menatap suami hingga kedua tumitnya. Suami juga turut mendukung dengan pandangan balas dengan tulus. Senyum manis mereka makin berlanjut.

Setelah itu tiba pula giliran istri. Beliau juga menulis sepuluh (10) kebaikan suami. Setelah selesai ditulisnya, suami juga membaca apa yang ditulis istri, dan mulai mengukir senyuman.

  • Malah menatap wajah istri dengan pandangan serius. Istri juga terkadang menatap kedua mata suami. Dan terkadang melihat ke lantai.

Tuan hakim selanjutnya berkisah, dalam ruang sidang yang ada hanya kami bertiga. Saya dan mereka berdua. Lantas saya sejenak keluar sekitar dua menit. Ketika saya kembali dan berada dalam ruang sidang saya terdengar bisikan mencela ‘cinta’. Padahal saya meminta dari mereka agar tidak mengeluarkan sepatah kata terhadap saya. Dan agar mereka berdua keluar bersama-sama.

  • Malah saya bilang sama suami supaya mengajak istrinya makan siang di restoran. Dan agar kesokan hariannya mereka datang ke ruang sidang, dan saya akan menetapkan keputusan tentang kasus mereka.
  • Lantas kedua mereka setuju. Mereka pun pergi, dan pada hari berikutnya kedua insan ini kembali lagi sambil berpelukan tangan dihiasi senyuman nan indah yang sekian lama hilang dalam kehidupan mereka.

Saya pun bertanya, Perlukah lagi saya menjatuhkan talak?

Keduanya serentak menyatakan,

  • Tidak, tidak perlu. Malah kami sejak kemarin telah kembali hidup rukun dan damai. Permasalahan yang kami hadapi telah selesai dengan baik berkat cinta murni yang telah kembali setelah hilang sekian lama. Cinta yang layu kembali segar.

Tuan hakim mengakhiri dan berkata,

  • Sekarang saya tidak tahu apa yang kalian tulis. Kalian juga selama ini tidak mau tahu.

Dengan cara begini, hakim tidak hanya melihat kedudukan atau statusnya. Bahwa kedudukannya melebihi orang lain. Lalu meninggikan hidungnya dengan angkuh dan takbur. Malah yang perlu agar segala kasus dan masalah bisa ditangani dengan cara melestarikan cinta dan menjaga kesinambungan dan kelestarian hubungan keluarga. Segala permasalah perlu kepada kebijakan agar selesai dengan baik.

  • ‘Ibarat menarik rambut dalam tepung, rambut tidak putus, tepung tak berselerak.’
  • Maka tiliklah kebaikan istrimu. Dan bagi isteri pula lihatlah kebaikan suami. Seterusnya, lihat juga kebaikan teman-teman, dan semua manusia yang dalam lingkungan pergaulanmu, niscaya hidup dan kehidupan ini akan terlihat indah, biiznillah.

Petikan di atas diolah dari satu sumber asal bertajuk Mahkamah Cinta (قاضي المحبة)

  • Kata ahli hikmah

المُؤْمِنُ يَطْلُبُ الْمَعَاذِيرَ، وَالْمُنَافِقُ يَطْلُبُ الزَّلَّاتِ

Mukmin bisa menerima kelemahan orang lain. Munafik malah suka mencari-cari kelemahan dan kesilapan orang.

  • Maksudnya, mukmin senantiasa berpandangan dan berfikiran positif, bisa menerima kesilapan dan kekurangan orang. Hal ini berbeda dengan munafik yang suka melihat kelemahan orang lain, selalu berfikiran dan berpandangan negatif, sempit dan serba salah.

Pesan Rasulullah :

كُلُّ سُلامَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلَّ يوْمٍ تَطْلُعُ فِيهِ الشَّمْسُ: تَعْدِلُ بيْنَ الاثْنَيْنِ صَدقَةٌ، وَتُعِينُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعهُ صَدقَةٌ، وَالْكَلِمَةُ الطَّيبةُ صدقَةٌ، وبكُلِّ خطْوَةٍ تَمْشِيهَا إِلَى الصَّلاةِ صَدقَةٌ، وَتُمِيطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ. (مُتَّفَقٌ عَلَيه)

Setiap sendi badan manusia perlu dibayar sedekah untuk setiap terbit matahari. Mengadili dan mendamaikan dua insan adalah sedekah. Membantu seseorang pada urusan kendaraannya, engkau menolong membawanya, menaikkannya ke atas kendaraan, atau menolong mengangkat barangnya, termasuk sedekah. Tutur kata yang indah juga sedekah. Setiap langkah menuju masjid termasuk sedekah. Menyingkirkan perkara yang menghalangi di jalan juga sedekah. (HR. Bukhari-Muslim)

  • Mendamaikan dua insan adalah sedekah.
  • Tutur kata yang indah juga sedekah.
  • Keutamaan islah (إصلاح)

Petikan ayat Kalamullah terkait pentingnya usaha islah atau membaiki hubungan saat berlaku  ketegangan.

لا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلاحٍ بَيْنَ النَّاسِ

Tiada baiknya terlalu banyak bicara, selain hanya untuk menyuruh bersedekah, atau menyuruh yang makruf, dan mendamaikan manusia. (QS. an-Nisa’: 114)

وَالصُّلْحُ خَيْرٌ

Perdamaian itu tentu lebih baik. (QS. an-Nisa’: 128)

فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ

Berataqwalah kepada Allah, dan perbaikilah hubungan sesama. (QS. al-Anfal: 1)

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ

Orang beriman itu bersaudara. Justru lakukanlah islah antara saudara yang berselisih. (QS. al- Hujrat: 10)

  • Keutamaan bertutur kata baik

…لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ…

Jangan kalian sembah selain Allah. Berlaku ihsanlah terhadap kedua ibu bapak, kaum kerabat, anak yatim, dan orang miskin. Berkata baiklah terhadap manusia. Tegakkanlah shalat, dan tunaikanlah zakat. (QS. al-Baqarah: 83)

  • Keutamaan sifat lemah lembut

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Maka dengan berkat rahmat Allah, engkau telah berlemah lembut dengan mereka. Sekiranya engkau bersikap keras, berhati kasar, niscaya mereka lari dari dari sekitarmu. Justru, maafkanlah mereka, mintalah maghfirah bagi mereka. Bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan. Jika engkau telah membuat keputusan dan berazam, maka tawakallah kepada Allah. Sungguh Allah menyukai orang yang bertawakal. (QS. 159)

  • Nilailah kelebihan pasangan anda.

(أن النبي ﷺ قاللا يفرك مؤمن مؤمنة، إن كره منها خلقا رضي منها آخر. (رواه مسلم

Tidak wajar suami memurkai istrinya, jika suami membenci istrinya lantaran satu perangainya, mungkin ia menyukai perangai lain. (HR Muslim)

Anda perlu melakukan pertimbangan baik antara sifat dan akhlak seseorang. Perlu mengabaikan sesuatu yang tidak baik atau sisi negatif lantaran pasti ada kelebihan dan sisi positifnya. Tak ada manusia yang sempurna. Kesempurnaan suatu yang mustahil.

Menurut Qadi bin Iyadh (رحمه الله) terdapat larangan tegas dalam teks hadis terdahulu. Hal ini bermaksud, tidak patut suami terus memarahi istri saat terlihat padanya sesuatu yang tidak disukainya. Jutru, jika suami terlihat suatu yang tidak disukai pada istri, dari sisi lain tentu ada kesukaannya. Perlu dilakukan pertimbangan baik dalam hal kebencian dan kesukaan.

Bisa dipahami disini bahwa tidak ada teman yang bersih dari kecelaan. Jika anda mencari teman yang bersih dari kecacatan, mungkin anda tidak bakal punya teman. Setiap manusia pasti ada sisi positifnya. Apa lagi sebagai orang beriman, terimalah kebaikannya, dan cobalah tutupi kekurangannya.

Menurut Imam Nawawi (رحمه الله) hadis ini bermaksud bahwa sepatutnya suami tidak memurkai istri. Justru, jika suami mendapati pada istri satu perangai kebenciannya, mungkin terdapat pada istri perangai kesukaannya. Contohnya, sungguh pun istri agak garang, mungkin ia profil wanita yang taat beragama, rupawan, afifah, berlemah lembut terhadap suami, dll.

Anda perlu berlaku jujur dan adil. Perlu berinteraksi dengan seseorang sesuai menurut keadaannya. Termasuk perlakuan adil bahwa anda mampu melakukan pertimbangan baik antara kejahatan dan kebaikan. Memperhatikan mana yang lebih berat atau lebih dominan. Dan mengambil mana yang lebih berat untuk dijadikan patokan atau ukuran. Inilah yang dikatakan neraca keadilan.

Rasulullah ﷺ pernah bersabda,

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ لَغُرَفًا يُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا، وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا». فَقَامَ أَعْرَابِيٌّ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لِمَنْ هِيَ؟ قَالَ:  لِمَنْ طَيَّبَ الْكَلَامَ، وَأَدَامَ الصِّيَامَ، وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ

Dalam Jannah terdapat kamar-kamar, tembus pandang dari luar ke dalam dan dari dalam ke luar. Lantas ada yang bertanya, ‘Kamar-kamar ini untuk siapa, ya Rasulullah? Jelas baginda, ‘Untuk orang yang baik tutur katanya, rajin berpuasa, rajin sedekah makanan, dan sholat malam hari saat orang masih tidur.

  • Dampak fatal jika hubungan dibiarkan rusak, tegang dan putus.

Dalam hal ini Rasulullah berpesan mesra ﷺ,

أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَفْضَلَ مِنْ دَرَجَةِ الصِّيَامِ وَالصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ؟ قَالُوا: بَلَى، قَالَ: صَلَاحُ ذَاتِ الْبَيْنِ؛ فَإِنَّ فَسَادَ ذَاتِ الْبيْنِ هِيَ الْحَالِقَةُ

Tidakah kalian ingin kukabarkan mengenai amal yang mengungguli ibadat shaum (الصيام), sholat, dan sedekah? Jelas para sahabat, tentunya. Tegas Rasulullah amal tersebut adalah memperbaiki hubungan sesama. Justru rusaknya hubungan sesama adalah menghapus atau pencukur segala ibadat. (HR. Tirmizi)

Menurut satu riwayat, Rasulullah ﷺ menjelaskan istilah ‘pencukur’,

هي الْحَالِقَةُ، لَا أَقُولُ تَحْلِقُ الشَّعْرَ، وَلَكِنْ تَحْلِقُ الدِّينَ

Maksudku bukan pencukur rambut. Akan tetapi pencukur agama.

Menurut satu Riwayat, Rasulullah ﷺ menjelaskan Istilah pencukur. Maksudku bukan pencukur rambut. Akan tetapi pencukur agama.

  • Perlu mengenang jasa baik sesama.

Dalam pada itu, Allah memperingatkan agar jangan melupakan kebaikan sesama. Dan agar mencegah kejahatan dengan cara terbaik. Dengan demikian suasana permusuhan akan bertukar dengan suasana nan indah. Malah teman akan menjadi teman yang akrab. Biiznillah.

ولا تنسوا الفضل بينكم إن الله بما تعلمون بصير

Kalian jangan pernah melupakan jasa baik orang dalam kalangan kalian. Sungguh Allah Maha Melihat perlakuan kalian semua. (QS, al-Baqarah: 230).

  • Mencegah kejahatan dengan kebaikan

ادفع بالتي هي أحسن السيئة فإذا الذي بينك وبنهم عداوة كأنه ولي حميم وما يلقاها إلا الذين صبروا وما يلقاها إلا ذو حظ عظيم

Cobalah cegah kejahatan dengan pendekatan terbaik. Lantas, orang yang pernah memusuhi kalian akan menjadi teman baikmu. Hal ini hanya akan diterima oleh mereka yang sabar,  mereka yang meraih keuntungan yang agung. (QS. Fussilat: 34)

 ويدرؤون بالحسنة السيئة

Mereka mencegah kejahatan dengan kebaikan. (QS. al-Ra’d: 22)

———-

(Coretan asal) Hotel Amaris, Pakanbaru, Riau, 18 Nov 2024

Dr. Ahmad Asri Lubis, Lc., MA. (غفر الله له ولأحبابه وللمسلمين)

Sekarang (sejak Juli 2024) turut berkhidmat di Ma’had Darul Ikhlas, Kab. Madina, Sumatera Utara.

(Manhajuna/IAN)

(Visited 136 times, 58 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

ETIKA MENDENGAR, KAEDAH ‘8-M’ (Tafsir Qurtubi 11/176)

Bersama Buya (Dr.) Ahmad Asri Lubis (غفر الله له ولوالديه وللمؤنين). Menurut Imam Qurtubi, Ibnu …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *