Oleh Ust. Abdullah Haidir, Lc.
Penyakit berat yang mengancam kehidupan kita adalah #hasad atau dengki.
#Hasad adalah tidak suka dengan kebaikan yang ada pada orang lain, bahkan dia ingin agar kebaikan itu hilang dari orang tersebut.
Dikatakan bahwa pada setiap manusia tidak ada yang sepi dari sifat #hasad. Hanya saja ada yang dapat menahannya, tapi ada yang tidak dapat membendungnya.
Karena itu kita diperintahkan untuk sering-sering berlindung dari penyakit #hasad dan dari orang hasad,
Sebab jika #hasad sudah bersarang di hati, dari sana lahir berbagai keburukan dan perbuatan nista…
Dan orang yg paling rugi atas sifat #hasad adalah orang yang hasad itu sendiri. Baik terhadap dirinya, maupun agamanya.
Dalam sejarahnya, pembangkangan dan permusuhan sumbernya adalah #hasad
Iblis membangkang kepada Allah, karena #hasad terhadap Nabi Adam, mengapa dia yang terbuat dari api bersujud kepada Adam yg terbuat dari tanah (Al-A’raf 12)
Qabil membunuh habil karena #hasad terhadap saudaranya yang mendapat isteri lebih cantik darinya dan kurbannya diterima sedang dia tidak.
Perhatikan bagaimana kejinya perbuatan saudara-saudara Nabi Yusuf kepada adiknya yg masih kecil. Tak lain karena #hasad mereka terhadap Nabi Yusuf…
Kaum Yahudi yang #hasad terhadap Rasulullah SAW dan bangsa Arab yang mendapatkan kemuliaan akhir kenabian melahirkan sekian banyak perbuatan nista.
Abdullah bin Ubay bin Salul yang #hasad dengan kemuliaan Rasulullah SAW, menjadikannya sebagai gembong munafik dengan segala perbuatan liciknya…
Begitulah seterusnya, #hasad tidak pernah sepi dari kehidupan manusia.
Benarlah jika dikatakan bahwa #hasad memakan kebaikan, sebagaimana api memakan kayu bakar.
#Hasad membuat gelap mata, yang tampak hanyalah keburukan orang yg didengki. Tidak sedikitpun kebaikan dia akui, walau sebenarnya banyak.
#Hasad lahir karena kehidupan yang lebih berorientasi dunia, materi, pamor, popularitas, kedudukan dan jabatan…dll.
#Hasad dapat menjangkiti siapa saja, tak terkecuali orang yang sedang berada di jalan dakwah sekalipun…
Rasulullah SAW tidak khawatir dengan kefakiran umatnya. Dia justru khawatir ketika pintu-pintu dunia terbuka…
Lalu umatnya saling berlomba2 mengejar dunia, saling sikut dan saling dengki..(HR. Muslim) #hasad
Mari periksa lagi diri kita dari sifat #hasad berlindunglah kepada Allah dari penyakit yg satu ini..
Biasakan melapangkan dada kita terhadap kebaikan-kebaikan yang dimiliki saudara-saudara kita. Bahkan kita ikut gembira dengan kegembiraan mereka…
Obat #hasad paling mujarab adalah kembali kepada Allah, mengingat kematian dan berharap kemuliaan dari-Nya serta tidak berorientasi duniawi semata.
Jika ada org yang #hasad terhadap kita, juga jangan terlalu sedih dan galau. Karena orang-orang yang lebih mulia dari kita pun tetp ada yang hasad kepadanya..
Berlindunglah kpd Allah dari orang yang #hasad. Kemudian tetaplah berjalan di jalan kebaikan. Jangan sekali-kali kebaikan kita hentikan karena hasad orang lain.
Cukuplah ketenangan, keteguhan serta senyum kita membuat orang yang #hasad kian menderita. Penderitaan yang tak berpahala, justru berdosa
Jangan balas #hasad dengan hasad. Balaslah dengan doa, ucapan baik, dan menebar cinta, kerja dan harmoni…
Jangan terlalu berharap orang yang #hasad akan berubah… Ini memang jenis penyakit yang sulit dihilangkan. Yang penting diri kita tetap ajeg dan kuat..
Kata Mu’awiyah RA.: Semua permusuhan mudah dipadamkan. Kecuali permusuhan yang sumbernya adalah #hasad
Riyadh, Rajab 1434…