Lembaran Hidup yang Aneh Menakjubkan

Kisah Gemilang Ulama Tersohor Abdul Ghani Al-Maqdisi (Wafat 600 H/1203 M)

Bismillah. Dalam salat fardu dan sunah, ketika membaca Ummul Kitab:

اهدنا الصراط المستقيم، صراط الذين أنعمت عليهم

“Bimbinglah kami menuju jalan yang lurus. Jalan mereka yang telah Engkau beri nikmat.” (QS. Al-Fatihah: 6-7)

Dalam ayat ini, seorang mukmin berdoa agar Allah, Al-Mawla SWT, membimbingnya untuk menjalani kehidupan yang benar, sebagaimana cara hidup para nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin (QS. An-Nisa: 69). Oleh karena itu, berikut ini disajikan kisah para shalihin yang menarik untuk dijadikan pedoman hidup bagi diri sendiri (suami/istri), anak, dan keluarga. Sejarah gemilang para shalihin, bagi mukmin yang mengambil pelajaran, dapat menjadi obat bagi berbagai penyakit hati serta melembutkan hati yang keras, dengan izin Allah.

Menurut para ulama, terdapat lima metode untuk merawat hati:
1. Membaca Al-Qur’an dengan penghayatan.
2. Mendekati orang-orang saleh.
3. Mengurangi makan.
4. Bertadharru’ (merendahkan diri dalam doa) pada waktu sahur.
5. Rajin melaksanakan qiyamul lail.

Salat Tahajud Seorang Ahli Ibadah yang Unik

Pengarang kitab Tabaqat al-Hanabilah mengisahkan bahwa ulama hadis ternama, Abdul Ghani Al-Maqdisi (رحمه الله), pernah dipenjara di Baitul Maqdis, Palestina. Pada malam hari, beliau melaksanakan salat tahajud dengan penuh keikhlasan.

Dalam penjara tersebut, terdapat narapidana dari kalangan Yahudi dan Nasrani. Abdul Ghani Al-Maqdisi melaksanakan salat hingga pagi hari. Beliau salat dalam tangisan atau menangis sambil salat. Saat pagi tiba, kaum Yahudi dan Nasrani menatap wajah Abdul Ghani Al-Maqdisi, seorang hamba Allah yang saleh, seorang ahli ibadah yang ikhlas dan tulus.

Mereka lalu mendatangi petugas penjara dan memohon,

“Bebaskanlah kami, kami ingin memeluk Islam. Kami ingin menganut agama yang dianut oleh lelaki mulia ini.”

Penjaga penjara bertanya,

“Apa sebabnya? Apakah orang ini mengajak kalian masuk Islam?”

Mereka menjawab,

“Orang saleh ini tidak pernah mengajak kami masuk Islam. Namun, semalam kami bersamanya, menyaksikan ibadah dan tangisannya dalam salat. Hal itu mengingatkan kami kepada Hari Kiamat.”

Dalam pandangan para ulama:
– Hujan rahmat akan turun ketika dikisahkan kejayaan para solihin, kekasih Allah SWT.
– Bahkan, dapat dikatakan bahwa metode paling efektif untuk merawat hati adalah dengan berinteraksi dengan kisah para solihin.
– Memahami ilmu fikih dan mendengar hadis Nabi saja belum cukup untuk merawat qalbu.
– Hal ini perlu dipadukan dengan mengkaji kisah-kisah gemilang para solihin yang telah mengamalkan ajaran agama.
– Mereka tidak hanya menjalankan agama secara lahiriah, tetapi juga menghayati dan menikmati makna serta tujuan agama secara menyeluruh.
– Hati seseorang akan hidup dengan mengenang sejarah gemilang generasi salaf yang telah lama wafat.
– Sebaliknya, jika hanya menatap generasi masa kini yang hidup dalam kesenangan duniawi, hati seseorang bisa menderita atau bahkan mati.
– Dengan menelusuri kisah para solihin, seseorang akan menyadari kelemahan dan kelalaiannya sendiri, serta betapa jauh dirinya dalam meraih derajat mereka.
– Perhatikanlah bagaimana orang-orang non-Muslim mengalami perubahan luar biasa saat berinteraksi dengan kisah-kisah indah dari masa lalu.

Pengajaran & Iktibar:

1. Pentingnya melakukan muhasabah diri dalam kehidupan.
2. Manfaat dari lingkungan yang sehat, saleh, dan kondusif.
3. Keindahan belajar dari amal dan akhlak para solihin.
4. Iman dan keyakinan dapat menciptakan keajaiban dan hal yang luar biasa.
5. Hidayah terbuka bagi hamba yang dipilih oleh Allah.
6. Keikhlasan dan perjuangan para solihin dalam qiyamullail.
7. Dakwah bil hal (melalui perbuatan) memberikan dampak yang luar biasa.
8. Saat mendekati hamba yang saleh, rahmat Allah akan turun dan menyerap ke dalam diri.
9. Hubungan antara ibadah khusyuk dan perjuangan dalam agama tidak dapat dipisahkan.
10. Kehidupan para ahli ilmu sering kali diwarnai dengan berbagai ujian dan tantangan.
11. Kejernihan dan potensi fitrah manusia muncul melalui faktor eksternal yang baik.
12. Keimanan terhadap kematian dan Hari Pembalasan memiliki pengaruh besar dalam kehidupan.
13. Wajah para solihin dapat menghidupkan hati yang mati dan tandus.
14. Dalam berinteraksi dengan Kalamullah, hendaknya meneladani amalan para solihin.
15. Keistimewaan ibadah pada waktu malam, terutama saat Allah turun ke langit pertama.
16. Permasalahan hati (qalbu) merupakan hal utama dalam menyelesaikan berbagai persoalan hidup.
17. Efek luar biasa dari shalat, zikir, tilawah, dan tadabur dalam membersihkan hati dari kekerasan dan kotoran.
18. Kombinasi shalat, tilawah, tadabur, doa, dan tangisan sesuai dengan Sunnah Nabi.
19. Belenggu dosa, penjara nafsu, tipu daya setan, dan cinta dunia lebih berbahaya daripada penjara penguasa.
20. Para solihin tetap menjalankan amal saleh dan ibadah dalam kondisi apa pun, termasuk saat berada di dalam penjara.
21. Pengaruh qiyamullail sangat luar biasa dalam menyelesaikan berbagai permasalahan hidup.

Jibril (عليه السلام) pernah menemui Rasulullah ﷺ dan berpesan:

“Wahai Muhammad, hiduplah sesuka hatimu, tetapi ketahuilah bahwa engkau pasti akan mati. Lakukanlah apa yang engkau kehendaki, engkau pasti akan mendapatkan balasannya. Cintailah siapa pun yang engkau kehendaki, tetapi engkau pasti akan berpisah dengannya. Ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin terletak pada shalat malamnya, dan kehormatannya adalah saat ia hidup mandiri dari manusia.” (HR. Thabrani).

—

Risalah Ramadhan Ma’had Darul Ikhlas (MDI)
Bersama Buya (Dr.) H. Ahmad Asri Lubis Lc., MA.
27 Ramadhan 1446 H/27 Maret 2025 M

—

Referensi: https://nedromascout.own0.com/t1472-topic

(MRS)

Beri Komentar (via FB)