Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Kolom / Memahami Apa Ahlussunnah Wal Jamaah (Bag.1)
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Memahami Apa Ahlussunnah Wal Jamaah (Bag.1)

Oleh: Ust. Abdullah Haidir, Lc.


1. Konsep Ahlussunnah wal jamaah sudah akrab kita dengar. Sudahkah kita memahaminya dg baik? dan apa latar belakangnya?

2. Konsep ini memang awalnya digulirkan untuk menyaring pemahaman dn prinsip Islam yg benar setelah mulai muncul prinsip2 sesat…

3. Istilah Ahlussunnah wal jamaah sendiri tdk didapatkan secara persis dlm teks hadits, juga dlm percakapan para shahabat..

4. Istilah ini memang baru dimunculkan kemudian oleh para ulama sbg sebuah kesimpulan dn istilah ttg rumusan Islam yg benar.

5. Ada yg berpendapat bhw istilah Ahlissunnah wal jamaah baru muncul diakhir era shahabat, ketika mulai bermunculan manhaj dn prinsip sesat

6. Tujuan dasarnya adalah utk menyeleksi siapa2 yg dapat diterima periwayatannya. Kalau diktkan si fulan adalh ahlussunah, maka diterima.

7. Tapi kalau dikatakan dia bukan ahlussunnah, krn membawa prinsip sesat, maka periwyatannya tdk diterima.

8. Namun tentu saja penetapan siapa ahluussunah siapa bukan bukan sembarang begitu saja, jg bukn semata fanatisme golongn.

9. Ini yg memang kerap terjadi distorsi. Mengeksploitir istilah Ahlussunah justru utk kepntingan golongan dn menyudutkn saudaranya sendiri..

10. Apa yg dimaksud Ahlussunnah wal jamaah? Istilah ini terdiri dr 2 kalimat: Ahlussunnah dan jamaah.

11. Ada sebuah hadits yg sangat dekat dg istilah ini, yaitu ketika Rasulullah saw mengabarkan ttg umatnya yg akan berpecah belah…

12. … dan satu yg selamat. Yaitu “Mereka yg (ajarannya) spt aku dan para shahabatku.” (HR. Tirmizi)

13. Ahlussunnah maknanya adalah org yg mengikuti sunnah. Apa yg dimaksud sunnah dalam ungkapan ini?

14. Sunah yg dimaksud disini bukn terminologi fiqih; dikerjakn dpt pahala, tdk dikerjalan tdk apa2.

15. Tapi yg dimaksud sunah di sini adalah dlm kaidah “ushul” (pokok), yaitu semua ajaran yg dibawa oleh Rasulullah saw.

16. Istilah ahlussunnah lebih detail lagi adalah apa yg menjadi sumber dan landasan beragama. Atau, darimana dia menerima agama ini..

17. Nah, ahlusssunnah adalah orang yg menjadikan apa yg Rasulullah saw sampaikan sbg sumber agamanya. Yg beliau sampaikn; Alquran dan hadits

18. Ini sumber utamanya. Yg lain bersifat penguat atau minimal tdk boleh bertentangan dengannya…

19. Dengan konsep ini, maka ajaran dn prinsip yg mengenyampingkan Alquran dan hadits sbg sumber agama atau menomorduakannya, teranulir.

20. Yg terkenal dianulir dlm maslah ini: Mu’tazilah, yg menomorsatukan akal mengalahkan teks wahyu. variannya pd masa sekarng adalah JIL

21. Bagi mereka teks wahyu harus ditimbang dg akal, bukan pendapat akal ditimbang oleh wahyu… Jg aneh kalau mrk santai menggugat syariat..

22. Ajaran lainnya yg dianulir dg prinsip ‘ahlussunnah’ adalah kebatinan. Mereka menjadikan aspek batin sbg sumber keberagamaan..

23. Misalnya terawangan, mimpi, wangsit, perasaan, dll. Maka lahirlah berbagai keyakinan&ritual yg tdk ada sumbernya dlm Alquran dan hadits.

24. Biasanya mereka membagi Islam antara hakekat/marifat dg syariat. Tingkat hakikat dah tdk butuh syariat…

25. Perlu diharis bawahi bahw penyimpangan dlm bab ini terkait dg maslah prinsip. Yaitu tdk menjadikan Alquran hadits sbg rujukan utama..

26. Gejala kalangan ini dpt dilihat dg engganya mereka mengutip ayat dan hadits dalm perbincangan dan retorika mrk.

27. Sekalinya mengutip, biasanya justeru untuk ‘mencari2 masalah’ tanpa ada landasan dn motivasi keimanan di dalmnya..

28. Gejala berikutnya, keengganan yg kuat utk tidak terikat syariat. Apalagi kalau ada upaya formalisasi syariat, mrk siap mati menentangnya

29. Repotnya, orang2 model begini yg belakngan gampang menuduk muslim yg ingin menegakkan syariat sebagai bukan ahlussunnah wal jamaah..

30. Berikutnya kita coba pahami, bagian kedua dari istilah ahlussunnah wal jamaah.. yaitu kata ‘jamaah’.. apa yang dimaksud?

31. Bahkan dlm beberapa riwayat, ketika Rasulullah saw ditanya ttg siapa golongan yg selamat, beliau hanya berkata, “Al-Jamaah.”

32. Dalam riwayat lain, ketika ditanya dg pertanyaan serupa, beliau menjawab, “Assawadul a’dzam.” (kelompok mayoritas)

33. Masalah ini kadang menimbulkan kesalahpahaman. Ada yg mengartikan begitu saja dg jamaah yg dikenal sekarang..

34. Ada pula yang memahaminya, yang penting mayoritas dn menjadi sesuatu yg dianut kebanyakan orang.

35. Jamaah dari segi bahasa adalah kumpulan orang2. Namun yg dimaksud disini adalah orang2 yg memiliki manhaj dn prinsip yg benar.

36. Kata kuncinya adalah kebenaran dlm pandangan Islam. Umumnya dia akan bersama mayoritas kaum muslimin.

37. Namun jika pilihannya adalah kebenaran bersama minoritas dan kebatilan bersama mayoritas, maka kebenaran didahulukan.

38. Hingga seorang shahabat berkata, “Jamaah adalah engkau berada dlm kebenaran, walau engkau seorang diri.”

39. Secara person Rasulullah saw telah mengisyaratkan kelompok yg beliau rekomendasi sebagai generasi terbaik dn menjadi acuan.

40. Dalam hadits muttafaq alaih, beliau bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian sesudah mereka, kemudian seaudah merka.”

41. Para ulama secara definitif menyebutkan bhw mrk adalah generasi shahabat, tabiin dan tabiittabii.

42. Kadang disebut juga sebagai masa tiga abad utama dlm Islam yg menjdi rujukan dn standar dlm masalah2 prinsip.

43. Mereka inilah yg juga disebut dg istilah salafushshaleh. Jadi kalo dibilang generasi salaf adlah mereka intinya…

44. Pada ketiga masa utama ini, mainstrem keyakinan, pemahaman dan pengamalan Islam masih benar.

45. Walau terjadi perbedaan, namun itu masih dlm ruang ijtihad yg memungkinkan, bukan pada perkara prinsip.

46. Sudah ada prinsip2 dn pengamalan menyimpang, tapi bukan arus utama, sehingga gampang dilawan dg mngenali prinsip yg diyakini mayoritas.

47. Inilah makna jamaah yg sebenarnya dlm istilah ahlissunnah wal jamaah. Yaitu merujuk kpd pemahaman dn pengamalan salafusshaleh…

48. Sebab merekalah yg direkomendasi Rasulullah saq utk kita jadikan pedoman.

49. Dari sini kemudian,aljamaah dlm istilah ahlussunnah wal jamaah diartikan sebagai pedoman metode dlm memahami dan mengamalkan teks wahyu.

50. Jadi kalo istilah ahlussunnah berbicara ttg ta’shil, landasan beragama, agar prinsip2 agama memiliki ‘cantolan’ yg tegas dr wahyu..

51. Maka aljamaah berbicara ttg thuruq alfahm wa attatbiq, metode pemahaman dan pengamalan…

52. Maksudnya adalah, bahwa selain menjadikan Alquran Sunnah sbg rujukan utama, pemahaman dan pengamalan keduanyapun harus benar…

53. Nah, siapakah yg dijadikan rujukan utama dlm masalah ini, khususnya dlm masalah prinsip? Merekalah salafushshaleh…

54. Boleh jadi seseorang berdalil dg Alquran dan hadits, namun dipahami keluar dr prinsip2 yg dipahami salafushshaleh, maka ini tetap salah.

55. Yg dikenal menyimpang dlm maslah ini adalah kaum khawarij. Keyakinan dan pengagungan mrk thd Alquran dan hadits tdk diragukan….

56. Ibadah mrk terkenal taat, bahkan di atas rata2, namun jstru hal itu membuat mrk melmpaui batas dg mengkafirkan org yg berbuat dosa besar

57. Sebuah kesimpulan yg implikasinya sangat fatal dan bukan menjadi pemahaman salafusshaleh…

58. Syiah juga begitu… banyak ayat dan hadits yg merka ‘perkosa’ dg pemahaman yg sama sekali diluar pemahaman salafushsaleh..

Bersambung…..

(AFS/Manhajuna)

(Visited 659 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Tentang Qadha, Fidyah dan Kafarat Dalam Puasa

Oleh Ustadz Abdullah Haidir, Lc. Dalam masalah puasa, ada masalah qadha, fidyah dan kafarat. Bagaimana …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *