Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Hikmah / Menilai itu Sulit
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Menilai itu Sulit

Oleh: Ustadz Musyaffa Ahmad Rahim, MA.

Manhajuna.com – Menilai orang atau menilai perbuatannya, dari sisi salah atau benar, tidaklah selalu mudah. Karenanya, perlu kehati-hatian, ketelitian, ketekunan, dan tentunya adalah bashirah. Tersebut dalam Al-Qur’an penggalan peristiwa berikut:

{وَاسْتَبَقَا الْبَابَ} [يوسف: 25]

Nabiyullah Yusuf dan istri petinggi Mesir itu berlomba untuk sampai ke pintu terlebih dahulu. (Q.S. Yusuf: 25)

Penggalan ayat ini mengisahkan tentang dua orang manusia:

  1. Nabi Yusuf (AS), dan
  2. Istri petinggi Mesir (Zulaikha, menurut satu pendapat).

Dua orang manusia ini melakukan perbuatan yang sama:

  • Sama-sama lari, bahkan
  • Sama-sama lari menuju ke pintu, dan
  • Keduanya sama-sama ingin mencapai pintu terlebih dahulu.

Nabi Yusuf (AS) di depan, dan dikejar oleh istri petinggi Mesir. Lalu, adakah atas dasar perbuatan yang sama ini (sama-sama ini), kita mesti menilai perbuatan kedua manusia ini dengan penilaian yang sama?

Tidak. Sama sekali tidak. Sebab, nabi Yusuf (AS) berlari menuju pintu dengan maksud, niat dan tujuan hendak lari dari maksiat, sedangkan istri petinggi Mesir itu berlari ke pintu dengan maksud, niat dan tujuan mengejar maksiat.

Kesimpulannya:

قَدْ نَشْتَرِكُ بِالْأَفْعَالِ، وَيَتَفَاوَتُ الْحُكْمُ وَالْجَزَاءُ بِسَبَبِ الْقَصْدِ وَالنِّيَّةِ!

Bisa jadi kita sama dalam melakukan perbuatan, namun, hukum, nilai dan balasannya berbeda karena faktor maksud, tujuan dan niat!

Oleh karena itu, jangan mudah menilai, menjudge dan “memvonis” orang lain hanya semata-mata karena orang itu melakukan suatu perbuatan yang dianggap sama dengan perbuatan orang lain yang sudah pernah mendapatkan penilaian, judge dan vonis sebelumnya.

(Manhajuna/GAA)

(Visited 403 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Membuat Anak kita Sholat TANPA Debat, Keringat, Urat dan Pengingat

Bagaimana membuat anak-anak kita Sholat dengan kesadaran. Mari kita lihat bagaimana kita bisa merubah ini semua …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *