TURKI – Setelah menunggu selama 79 tahun, tepatnya tanggal 31 Mei 2014 kemarin, akhirnya ribuan kaum muslimin Turki bisa melakukan shalat Fajar di halaman Aya Sofya (Hagia Sophia) untuk pertama kalinya sejak tahun 1935 sebagai bentuk tuntutan kepada pemerintah untuk membuka Aya Sofia kembali sebagai Masjid.
Salah seorang peserta, Salih Turan, ketua dari Ikatan Pemuda Anatolia, mengaku telah mengumpulkan 15 juta tanda tangan untuk petisi yang menuntut pembukaan kembali masjid tersebut. “Aya Sofia adalah simbol Islam dan simbol penaklukan kota Istambul. Tanpanya, penaklukan tidak akan terasa bermakna, selama ini pemerintah telah mengecewakan kepercayaan yang telah diberikan oleh Sultan Mehmet” tuturnya.
Bangunan bersajarah ini merupakan simbol kota Konstatinopel dan berubah fungsi menjadi masjid pertama kali pada tahun 1435 G pada saat Sultan Muhammad Al-Fatih menaklukkan kota yang kini bernama Istambul. Namun seiring jatuhnya kekhalifahan Turki Utsmani, oleh penguasa sekuler, Mustafa Kamal Attaturk, masjid ini dirubah menjadi museum dan dilarang melakukan ritual keagamaan di sana.
Tuntutan semakin kuat dimasa pemerintahan Erdogan agar Aya Sofya dikembalikan fungsinya sebagai Masjid seperti pada masa Khilafah Utsmaniah. [Manhajuna-afs]