Diterjemahkan oleh: Dr. Muzakkir M. Arif
Salah satu tanda iman yang diamalkan oleh orang yang beriman ialah rasa gembira dengan datangnya musim ibadah dan peluang beramal; baik yang datang setiap hari, atau yang datang setiap pekan, maupun yang datang setiap tahun.
Ini adalah peluang yang tak tergantikan. Peluang besar untuk memperkuat iman dan memperbaiki diri, mensucikan jiwa, berharap tambahan pahala pada tabungan kebaikan di Akhirat nanti. Semoga dengan Rahmat Allah, kita bisa dimuliakan oleh Allah dengan tingkatan yang lebih tinggi, sampai ke tingkat yang tertinggi di Syurga nanti. Amin
Kita mengungkapkan kegembiraan ini tidak hanya sekedar dengan ungkapan lisan dan atau ungkapan perasaan, tapi benar benar diungkapkan melalui pengamalan, dengan bersungguh sungguh mengisi detik detik mulia ini dengan amal ibadah sebaik mungkin, sebanyak mungkin. Kita ibarat orang yang diberi kesempatan untuk mengumpulkan emas sebebas bebasnya di tanah lapang yang penuh dengan emas.
Kita senang dengan harta, senang dengan emas, karena kita ingin menggunakannya untuk beramal, tapi iman kita mendidik kita untuk lebih berbahagia dengan melakukan satu amal shaleh dengan ikhlas dan benar, dari pada kebahagiaan kita dengan mendapatkan emas. Apalagi pada musim amal shaleh seperti pada bulan mulia Ramadhan.
Kegembiraan inilah yang disebut oleh Nabi -Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam- dalam hadits sahih:
“Siapa yang bergembira dengan kebaikannya; dan bersedih dengan dosanya, maka dialah orang yang beriman”.
Alhamdulillah, kita telah masuk pada musim ibadah yang termulia dalam setahun. Ini adalah bulan kebaikan, bulan berkah, bulan rahmat.
Semua orang beriman, baik laki laki maupun perempuan, pasti bergembira dengan bulan mulia ini. Padanya ada jaminan amal shaleh dilipat gandakan balasannya. Kegembiraan ini tentu menjadi pendorong yang kuat untuk mengisi setiap detik dari bulan ini dengan amal ibadah yang ikhlas dan sesuai Sunnah.
Asy-Syaikh Bin Baz -Rahimahullah- pernah mengatakan:
“Diriwayatkan dalam hadits sahih bahwa Rasulullah -Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam- menggembirakan para Sahabat beliau dengan masuknya bulan mulia Ramadhan, dengan sabda beliau:
“Ketika tiba malam pertama dari bulan Ramadhan, dibukalah semua pintu Syurga sampai tak ada lagi pintunya yang tertutup; dan ditutuplah semua pintu Neraka sampai tak ada lagi pintunya yang terbuka; dibelenggulah syetan syetan; dan berteriaklah Penyeru: “Wahai yang menginginkan kebaikan, Bersungguh sungguhlah!. Wahai yang menginginkan keburukan, Berhentilah!”. Allah membebaskan dari Neraka banyak dari hambaNya. Itu terjadi setiap malam (selama Ramadhan)”.
Rasulullah -Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam- bersabda:
“Telah datang Ramadhan kepadamu. Bulan yang diberkahi. Allah wajibkan padanya Shaum… Padanya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak mendapatkan kebaikannya, maka sungguh ia benar benar tidak mendapatkan kebaikan”.
Asy-Syaikh Bin Baz -Rahimahullah- mengatakan:
“Saya tidak tahu ada amal yang dapat membantu untuk menyambut Ramadhan, melebihi rasa gembira, senang dan bahagia dalam menyambutnya. Bersyukur kepada Allah yang telah memanjangkan usia kita untuk mendapatkan Ramadhan, memberi taufiq kepada kita padanya, dan menjadikan kita sebagai orang yang turut berlomba dalam amal shaleh padanya”.
(Manhajuna/IAN)