Oleh: Ustadz Ahmad Mudzoffar Jufri, MA Alhamdulillah, wash-shalatu was-salamu ‘ala Sayyidina Rasulillah, amma ba’du: Langsung saja terlebih dahulu mari kita cermati dan tadabburi terjemah kutipan aya-ayat dan hadits-hadits berikut ini: 1. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Haa miim. Demi kitab (Al-Qur’an) yang menjelaskan. Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang …
Selengkapnya »Mengapa Ibadah Hambar ?
Oleh: Ustadz Ahmad Mudzoffar Jufri, MA Manhajuna – Mengapa kebanyakan kita sangat tidak mudah untuk bisa merasakan nikmatnya keimanan, lezatnya ketaatan, khusyuknya peribadahan dan manisnya amal kebajikan? Umumnya karena level keberagamaan yang masih bersifat setengah-setengah, atau bahkan lebih rendah lagi. Level dan sifat keberagamaan mayoritas kita umumnya masih berada di …
Selengkapnya »Ramadhan Membuat Syetan Kecele
Oleh: Ustadz Ahmad Mudzoffar Jufri, MA Manhajuna – Sebagaimana telah kita ketahui, salah satu keistimewaan khusus bulan suci Ramadhan adalah bahwa, selama Ramadhan, syetan-syetan pengganggu dan penggoda dirantai, dibelenggu dan dinonaktifkan oleh Allah Ta’ala. Ini merupakan salah satu rahmat dan karunia Allah kepada hamba-hamba-Nya, kaum mukminin, yang ingin meraih kemuliaan, …
Selengkapnya »Bersyukurlah Kala Terkena Musibah!
Oleh: Ustadz Ahmad Mudzoffar Jufri, MA Manhajuna – Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Dan apapun bentuk musibah yang menimpa kalian, maka itu adalah disebabkan oleh ulah tangan-tangan kalian sendiri, padahal Allah memaafkan (menutupi dan tidak menghukum) sebagian besar yang lain (diantara kesalahan-kesalahan kalian)” (QS. Asy-Syura [42]: 30). Kita tidak bisa …
Selengkapnya »Syetan Hanyalah “Supporter” !
Oleh: Ustadz Ahmad Mudzoffar Jufri, MA Manhajuna – Melalui sarana bulan suci Ramadhan, kita juga bisa berevaluasi, berintrospeksi, dan bercermin diri, untuk melihat hakekat jiwa dan hati kita apa adanya, tanpa campur tangan syetan penggoda dan pengganggu utama, yang – berdasarkan hadits muttafaq ‘alaih– dirantai dan dibelenggu alias dinon aktifkan …
Selengkapnya »Ketika Allah Masih Menyayangi Kita
Oleh: Ustadz Ahmad Mudzoffar Jufri, MA ”Apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia justru akan memberikan ujian dan cobaan kepada mereka” (HR At-Tirmidzi, Ahmad dan Al-Baihaqi). “Siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, niscaya Dia akan menimpakan musibah terhadapnya” (HR Al-Bukhari dan Ahmad). “Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba-Nya, maka …
Selengkapnya »Istighfar-Istighfar Pilihan
Oleh: Ustadz Ahmad Mudzoffar Jufri, MA Manhajuna – Esensi dari istighfar adalah permohonan ampun kepada Allah Ta’ala, sebagai bukti dan wujud taubatan nasuha, yang didasarkan pada pengakuan yang jujur akan dosa, penyesalan yang dalam dan sepadan atasnya, serta tekad yang sungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya. Inilah inti dari setiap istighfar. Sedangkan …
Selengkapnya »Malapetaka Yang Masuk Lewat Jendela Hati Kita
Oleh: Ustadz Fir’adi Nasruddin, Lc » قَالَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ: لَيْسَ شَيْءٌ أَضَرَّبِهَذِهِ الْأُمَّةِ مِنْ ثَلاَثٍ: حُبِّ الدِّيْنَارِ وَالدِّرْهَمِ, وَحُبِّ الرِّيَاسَةِ, وَإِتْيَانِ بَابِ السُّلْطَةِ « Abu Hurairah r.a berkata, “Tiada perkara yang lebih berbahaya bagi umat ini daripada tiga perkara; hubbud dinar wa al-dirham (cinta dinar dan dirham), wa hubbur riyasah (ambisi kekuasaan), …
Selengkapnya »Tipologi Manusia Yang Terpedaya Oleh Dirinya Sendiri
Oleh: Ustadz Fir’adi Nasruddin, Lc » قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا, الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا « “Katakanlah: `Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang – orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka …
Selengkapnya »Awali Hari Dengan Bercermin
Oleh: Ustadz Fir’adi Nasruddin, Lc » كَانَ الشَّافِعِيُّ قَدْ جَزَّءَ اللَّيْلَ : فَثُلُثُهُ الأوَّلُ يَكْتُبُ وَالثَّانِي يُصَلِّيْ ، وَالثَّالِثُ يَنَامُ « Adalah imam Syafi’i membagi malam-malam harinya menjadi tiga bagian; sepertiga malam pertama untuk menulis karya, sepertiga malam berikutnya untuk shalat malam dan sepertiga malam lainnya untuk istirahat.” (perkataan Rabi’ …
Selengkapnya »