Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Kolom / Keluarga Bahagia Itu Sederhana Saja
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Keluarga Bahagia Itu Sederhana Saja

Oleh Ust. Abdullah Haidir, Lc.
Manhajuna – Keluarga mesra itu sederhana saja; Kalau suami tanpa beban dapat bilang sama istrinya, “Bu pijitin bapak dong.. pegel neh kerja seharian.” Sementara sang istri di lain waktu juga dapat dengan ringan bilang, “Pak, pijitan ibu dong, pegel neh seharian bersihin rumah…”

Keluarga rukun itu sederhana saja; Kalau suami tanpa beban dapat melihat akun FB, Twitter atau HP istrinya tanpa istri merasa dicurigai dan istri dengan ringan dapat melihat akun FB, Twitter atau HP suaminya tanpa suami merasa dimata-matai….

Keluarga hangat itu sederhana saja; Kalau suami dan istri dapat ngobrol panjang lebar berduaan dengan tema apa saja, dapat diselingi joke ringan sampai bercanda hingga ‘tonjok-tonjokan’….

Keluarga damai itu sederhana saja; Kalau suami dengan tulus memuji masakan istrinya yang sedap sedangkan di lain waktu dengan ringan dapat menegur makanannya yang kurang garam…. Sementara istri tidak terlalu khawatir jika makanan yang dia sediakan membuat suaminya marah, atau bahkan dengan ringan suatu saat dia mengatakan, “Pak, hari ini ibu tidak masak, kita beli saja yak…”

Keluarga akrab itu sederhana saja; Kalau suami senang berkunjung ke rumah orang tua istri dan istri riang jika berkunjung ke rumah orang tua suami. Kalau suami senang membantu keluarga istrinya dan istri dengan suka hati membantu keluarga suaminya…

Keluarga terbuka itu sederhana saja; Kalau istri dengan mudah dapat mengetahui isi kantong dan jumlah uang yang terdapat dalam rekening suami, sedangkan suami dengan mudah mengetahui dan memenuhi kebutuhan istri untuk keperluan diri dan urusan rumahtangganya…

Keluarga cinta ilmu itu sederhana saja, jika suami senang istrinya suka mengaji dan suka hati mengantarkannya ke pengajian walau melelahkan, sedangkan istri tidak menggerutu jika suami pulang malam karena menghadiri pengajian atau mereka datang bersama-sama ke pengajian..

Keluarga damai itu sederhana saja; Kalau suami dapat memahami jika sewaktu-waktu sang istri tidak dapat menunaikan kewajiban yang menjadi haknya dan istripun mau mengerti kalau sewaktu-waktu sang suami tidak dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan istrinya…

Keluarga akur itu sederhana saja; Jika istri dengan mudah dapat mengetahui posisi suami dan apa yang dia kerjakan tanpa suami merasa ‘dibuntuti’ sedangkan istri merasa selalu perlu izin suami jika ingin pergi tanpa merasa dikuasai…

Keluarga tenang itu sederhana saja, kalau marahnya suami kepada istri tidak berujung sumpah serapah dan tidak melupakan kewajibannya terhadap istri dan marahnya istri terhadap suami tidak berujung kata-kata keji dan tidak mengabaikan kewajibanya terhadap suami.

Keluarga aktif itu sederhana saja, jika suami merasa tenang dengan lingkungan pergaulan dan aktifitas istri di luar rumah karena sudah dia ketahui positifnya sedangkan istri juga merasa tenang dengan lingkungan pergaulan dan akifitas suami di luar rumah karena sudah disadari kedudukan dan manfaatnya. . ..

(Visited 732 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Tentang Qadha, Fidyah dan Kafarat Dalam Puasa

Oleh Ustadz Abdullah Haidir, Lc. Dalam masalah puasa, ada masalah qadha, fidyah dan kafarat. Bagaimana …

3 Komentar

  1. izin copas

Tinggalkan Balasan ke Bang Uddin Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *