Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Hikmah / Iman, Nikmat yang Tak Tergantikan!
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Iman, Nikmat yang Tak Tergantikan!

Saudaraku yang dirahmati Allah…

Sesungguhnya kenikmatan terbesar dalam kehidupan ini adalah ketika Allah memilih kita sebagai orang yang beriman.

Betapa tidak, Allah pilih kita menjadi orang beriman yang merupakan sumber kebahagiaan di dunia dan akhirat. Padahal kita bukan anak “siapa-siapa”, padahal ada anak nabi, istri nabi, paman nabi yang tidak Allah beri keimanan dalam dadanya.

Karena itu saudaraku yang dimuliakan Allah. Resapilah dengan sepenuh kesadaran, bahwa ketika dalam dada kita ada keimanan kepada Allah, maka sesungguhnya kita adalah orang yang sangat beruntung di dunia ini.

Namun hal yang sangat disayangkan, dalam kehidupan sehari-hari sering kita dapatkan orang yang tidak “merasa apa-apa” dengan keimanannya. Sehingga ada atau tidak ada keimanan dalam dirinya, seperti tidak berarti apa-apa dalam kehidupannya.

Bukti dari adanya sikap tersebut adanya tindakan seseorang yang menggadaikan aqidahnya hanya karena alasan tertentu.

Ada yang menggadaikan aqidahnya karena ingin mendapatkan pasangan idamannya yang berlainan agama, sehingga dia pindah ke agama pasangannya tersebut.

Ada yang karena ‘kepepet ekonominya, lalu ada tawaran bantuan ekonomi dari pihak agama lain dengan syarat menjadi pemeluk agama tersebut.

Ada yang karena karena kebutuhan tertentu sehingga dia mendatangi dukun yang melakukan praktek kesyirikan.

Ada yang karena syubhat yang dia dengar, misalnya pendapat yang mengatakan semua agama sama, sehingga dia dengan mudah pindah ke agama lain dengan keuntungan yang dia dapat.

Dan masih banyak contoh-contoh lainnya.

Saudaraku yang dimuliakan Allah…

Hendaklah kita belajar dari kisah Ashabul Ukhdud, yang tetap teguh dengan imannya walau akhirnya mereka dilempar ke kobangan api, atau Bilal bin Rabah yang tetap menjaga imannya walau tubuhnya ditindih batu besar di tengah padang pasir dan terik matahari, atau Asiah istri Fir’aun yang tetap menjaga keimanannya walau godaan harta dan kedudukan yang menggiurkan.

Karena itu saudaraku yang dirahmati Allah…

Sering-seringlah kita berzikir dan berdoa kepada Allah Ta’ala, agar keimanan kita selalu dijaga oleh-Nya. Juga upayakan agar pemahaman kita terhadap Islam selalu bertambah agar tidak mudah tergoda dan tertipu olah bujuk rayu yang ingin menggadaikan iman kita kepada Allah.

Di antara doa yang sering Rasulullah baca :

« يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ »

“Ya (Allah) yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agamamu.” (HR. Tirmizi)

Sekali lagi, jangan sekali-kali kita gadaikan iman kita, apapun alasannya. Apapun keuntungan yang kita dapatkan dari hal tersebut, sama sekali tidak sebanding dengan ruginya kita jika iman tersebut hilang dari dada kita.

Orang yang menggadaikan imannya hanya karena keuntungan duniawi sesaat, seperti halnya yang dikatakan orang-orang tua kita dahulu: “Seperti menembak burung ‘kecici’ dengan peluru emas.” Burung kecici yang tidak seberapa nilainya memang dia dapat, tetapi dia kehilangan emas yang jauh lebih besar nilainya.

Sumber: Buku Nasihat dari Hati ke Hati, Penyusun Ust. Abdullah Haidir, Penerbit Maktab Dakwah Sulay, Riyadh, KSA

(Manhajuna/IAN)

(Visited 526 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Rajab, Sya’ban dan Ramadhan

Manhajuna – Bulan rajab baru saja datang, dan berlalu tanpa terasa. Setelahnya adalah sya’ban, kemudian bulan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *