Manhajuna Merajut Ukhuwah Mendulang Hikmah
Oleh: Fawzia Abdul-Rahim Mohamed (Um Sajid)
Saya mendengar kata-kata ini dari seorang wanita bijaksana yang saya kenal beberapa waktu lalu, ia membaca Al-Qur’an dan memiliki kesulitan mengucapkan beberapa kata.
Dia berkata kepada saya, “Apakah kamu tahu Nak, saya mengalami kesulitan dalam membaca beberapa kata dari Al-Qur’an, tapi saya menyukainya, saya mencintai Al-Qur’an. Saya tidak bisa tidur sebelum membaca beberapa halaman dari Al-Qur’an yang suci“, dia mendekap Al-Qur’an ke dadanya dan kata-katanya memiliki efek luar biasa pada hati saya, membangunkan saya dari tidur yang lelap, saya ingin menangis tapi saya tidak bisa melakukannya di hadapan wanita yang luar biasa ini.
Saya bertanya pada diri sendiri, apakah saya sungguh mencintai Al-Qur’an seperti dia ?! Apakah saya terus membaca Al-Qur’an, yang diturunkan kepada Nabi salallahu ‘alayhi wa sallam melalui Jibril dari Allah, tanpa mempedulikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membacanya,?!
Saya kadang berkata bahwa saya mencintai Al-Qur’an, dan dapat dengan mudah membacanya. Saya tidak harus berjuang sebagaimana wanita ini melakukannya, tapi apakah saya benar-benar sungguh membacanya ?! Lalu saya teringat akan ayat-ayat ini:
{يا أيها الذين آمنوا لم تقولون ما لا تفعلون. كبر مقتا عند الله أن تقولوا ما لا تفعلون}
“Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” [QS As-Saff (61): 2-3]
Tidak ada keraguan dia memperoleh pahala yang lebih besar dari saya seperti terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisha ra, bahwa Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam, mengatakan, “Orang yang mahir membaca Al-Qur’an ia bersama para malaikat yang mulia lagi terpuji. Orang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan kesulitan maka baginya dua pahala.” [HR Muslim no. 798].
Dapatkah Anda mengatakan dari lubuk hati Anda paling dalam “SAYA MENCINTAI AL-QUR’AN ” dengan penuh kesungguhan untuk setiap kata tersebut?!
Apakah kita ingin Al-Qur’an menjadi pendamping kita di dalam kubur? Sebelum mengatakan: “Ya” Apakah kita menjadikannya sebagai pendamping SEKARANG ?!
Apakah kita ingin Al-Qur’an mengantarkan kita ke Surga? Sebelum kita menjawab “Ya”, Sudahkah kita membaca ayat ini dan memahaminya?
أم حسبتم أن تدخلوا الجنة ولما يعلم الله الذين جاهدوا منكم ويعلم الصابرين
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surge, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” [QS Ali Imran (3): 142]
Allah akan menguji kita jika kita benar-benar sungguh memahami apa yang kita katakan, jujur saya telah merasakan ketulusan kata-kata perempuan ini. Bagaimana dengan Allah SWT, yang sudah mengetahui sebelum dia berbicara ?!
Beberapa dari kita menyerah begitu cepat terutama ketika berkaitan dengan Al-Qur’an, meskipun kita sanggup untuk belajar. Kita akan melihat orang yang berpendidikan, mengetahui bahasa Arab dan dapat melakukan perjalanan untuk menghadiri kelas yang mengajarkan Kitab Allah Al-Qur’an, namun mudah mengatakan “itu sulit”.
Bagaimana mungkin itu sulit jika kita tidak mencoba? Bagaimana mungkin kita mengatakan itu sulit ketika rintangan pertama datang menghadang kita, tapi kemudian kita menyerah ?!
Setelah berkata tidak, masih ada waktu untuk bertobat dan berusaha untuk mempelajari Quran, dan mari kita menjadikan ayat yang mulia ini sebagai slogan kita;
والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا وإن الله لمع المحسنين
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari) keridhaan Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. ” [QS Al-‘Ankabut (29): 69]
Saya berdoa pada Allah SWT untuk melimpahkan cinta pada Al-Qur’an ke dalam hati kita dan menjadikan kita bagian dari Ahlul-Al-Qur’an. Aamiin.
Sumber: diterjemahkan dari islamway.net
Baca Juga: Semangat Membaca Al-Qur’an
(Manhajuna/IAN)
