Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Kegiatan / Seminar Pendidikan Karakter untuk Kemandirian Bangsa
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Seminar Pendidikan Karakter untuk Kemandirian Bangsa

Sambutan sebagai ketua FORMATRA, Ust. Luthfi Firdaus Munawwar
FORMATRA in Action!!

Jumat pagi, 23 Maret 2012, Forum Majlis Ta’lim Riyadh Kerajaan Arab Saudi yang biasa kita kenal dengan FORMATRA lagi lagi mengadakan acara yang sungguh luar biasa. Acara seminar yang telah diselenggarakan ini bertemakan: “Pendidikan Karakter dalam Sudut Pandang Islam untuk Menyongsong Kemandirian Bangsa Indonesia”. Kalau acara FORMATRA biasa dilaksanakan di Istirohah, Kali ini tampil beda, dengan kepiawaian anggotanya yang bekerja di sebuah hotel, maka acara seminar ini mendapat kesempatan untuk dilaksanakan di hotel Khuzamah Al-Faisholiyyah, hotel yang sangat ternama di kota Riyadh, ibu kota Arab Saudi. Acara yang disponsori oleh KBRI Riyadh ini dihadiri oleh kurang lebih 450 peserta laki-laki yang terdiri dari anggota majlis ta’lim se-Riyadh, perwakilan pihak KBRI, civitas akademik Sekolah Indonesia Riyadh (SIR), mahasiswa, para pekerja, dan masyarakat indonesia yang ada di Riyadh. Kalau saja tersedia tempat untuk akhwat, maka jumlah peserta diperkirakan akan lebih membludak lagi.

Acara dibuka  sekitar pukul 08.45 dengan pembacaan “Bismillahirrahmanirrahiem” oleh duet Master of Ceremony (MC)  dari mahasiswa S-2 King Saud university : Sudarisman, Lc dan Mohammad Kamiluddin, S.T. dan selanjutnya pembacaan Kalam Ilahi oleh Ustadz Khoirun Nidhom Al-Hafidz. Dalam sambutan sebagai ketua FORMATRA, Ust. Luthfi Firdaus Munawwar, memberikan ucapan banyak terima kasih atas kerja keras Panitia yang  dinahkodai oleh Amir Fauzi Hasbi, para donator, pihak KBRI, dan masyarakat Indonesia di Arab Saudi, khususnya di Riyadh. Beliau menjelaskan bahwa acara ini sengaja mengangkat tema pendidikan, karena pendidikan adalah unsur yang sangat fundamental dalam membangun sebuah peradaban dan kemandirian bangsa sebagaimana tema yang diharapkan. “Ucapan terima kasih khusus kepada KBRI Riyadh dalam hal ini atase pendidikan atas kerjasama yang selama ini dibangun dan selalu menyetujui terhadap proyek-proyek dakwah yang diajukan FORMATRA”, sebagaimana penuturan Luthfi Firdaus dalam menutup sambutannya.

Master of Ceremony (MC) Sudarisman, Lc dan Mohammad Kamiluddin, ST saat membuka dan membacakan susunan acara seminar FORMATRA
Master of Ceremony (MC) Sudarisman, Lc dan Mohammad Kamiluddin, ST saat membuka dan membacakan susunan acara seminar FORMATRA

Dalam sesi materi yang dimoderatori oleh Drs. Hartono Soekimin, Guru SIR memberikan kesempatan kepada Atase Pendidikan KBRI Riyadh, Dr. Muhammad Luthfi Zuhdi untuk menyampaikan materi sesi pertama. Sebagaimana biasa, Bapak Luthfi, begitu sapaan akrabnya, selalu menyampaikan kondisi terkini tentang Indonesia dari sudut : ideologi, politik, ekonomi, sosial kemasyarakatan maupun budaya. Dengan pengalamannya yang luar biasa dalam dunia pendidikan menjadikan beliau bisa mengintegrasikan antara ilmu/teori, berita/wacana dan realita di lapangan, khususnya pendidikan di Indonesia. Dalam isi materinya beliau membahas definisi karakter dari beberapa tokoh psikologi dunia seperti Lawrence Kohlberg, Sigmund Freud, William James. Setiap pendapat tokoh tersebut dianalisis dan dikaitkan dengan pandangan Islam serta pendapat tokoh-tokoh islam, seperti Prof. Tabrani. Beliau juga menyampaikan tentang pendapat Al Ghazali yang memiliki pandangan tentang pembentukan karakter manusia yang disebutkan dalam kitab al-Maqshad al-Asna Syarh Asma Allah al-Husna. Ia menyatakan bahwa sumber pembentukan karakter yang baik itu dapat dibangun melalui internalisasi nama-nama Allah (asma’ al-Husna) dalam perilaku seseorang. Dalam sesi ini ada sebuah titik kesimpulan bahwa semua tema ini semuanya bermuara pada ajaran Islam. Lalu, dengan detail beliau melanjutkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi karakter, nilai-nilai karakter untuk siswa, dan bagaimana memasukkan nilai karakter dalam pembelajaran. Terakhir, beliau menyampaikan sebuah harapannya agar Indonesia menjadi bangsa yang berkarakter, sebagaimana yang disampaikan Soekarno, antara lain: Pertama, Kemandirian (self-reliance), “Berdikari”. Kedua, Demokrasi (democracy), Ketiga, Persatuan Nasional (national unity), Keempat, Martabat Internasional (bargaining positions). Tentunya semua itu disaring berdasarkan nilai-nilai Islam. Lalu sebagai penutup beliau memberikan sebuah sikap harus optimis sebagai bangsa yang berpenduduk muslim terbesar untuk terus berusaha menjadi bangsa Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur.

Bapak dr. Muhammad Luthfi Zuhdi sedang menyampaikan materi seminar
Bapak Dr. Muhammad Luthfi Zuhdi sedang menyampaikan materi seminar

Sesi kedua diisi oleh Ust. Abdullah Haidir Lc., da’i Jaliat Sulay dengan perspektifnya tentang peranan pendidikan agama Islam dalam membentuk kemandirian bangsa. Ustadz yang tidak asing lagi buat peserta di Riyadh ini menjelaskan dengan mencoba memetakan masalah dan menggali apa sebenarnya peranan pendidikan Islam dalam kemandirian bangsa. Dalam penjelasannya, beliau memaparkan tentang dua kutub ideologi yang sangat diperhitungkan dalam dunia international dan menyihir banyak manusi untuk mengikuti ideologi tersebut, yaitu ideologi komunis dan ideologi sekuler. Namun demikian, kita menyaksikan bahwa dua ideologi ini sudah diambang masa keruntuhan dan akan beralih ke ideologi Islam. Karena Islam memberikan pengajaran tentang nilai-nilai keadilan, keamanan, kesejahteraan, dan nilai-nilai kemanusian lainnya. Ustadz yang juga akrab disapa Abu Rumaisha ini menutup presentasinya dengan perkataan Imam Malik rahimahullah: “Tidaklah perkara umat ini menjadi baik, kecuali jika mereka berpedoman yang dengan pedoman itu generasi pertama meraih kebaikannya.” Intinya bahwa pada dasarnya, sejarah adalah pengulangan, problem-problem dasar kemanusian juga merupakan pengulangan, karena itu, solusinya juga semestinya diambil dari prinsip yang masa lalu menjadi problem solving mendasar dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Sesi terakhir oleh Kepala Sekolah Indonesia Riyadh, Burhanudin, S.Pd,MM, yang lebih menekankan terhadap jenjang pendidikan yang ada di Indonesia. Beliau mengangkat sebuah tema tentang “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia bangsa melalui pendidikan dasar dan menengah”. Dengan gayanya yang khas beliau menyampaikan tentang tips dan tricks untuk membangun kecerdasan anak. Tema yang disampaikan Bapak Kepala Sekolah Ini sangat penting mengingat sebagian besar para peserta yang hadir adalah mempunyai anak yang sekolah di Indonesia sementara orang tuanya mencari nafkah di negeri para nabi ini. Dengan demikian para peserta seminar juga memahami jenjang pendidikan yang ada di Indonesia, harapannya bisa memahami dan mengetahui apa yang dilakukan anak anak mereka. Lebih dari itu juga dapat meminimalisir serta mengontrol pergaulan mereka, yang secara tidak langsung meminimalisir kenakalan remaja yang kadangkala berbohong kepada orang tua tentang biaya SPP, seragam sekolah, uang pembangunan, dst. Sedangkan orang tuanya tidak mengetahui hal tersebut karena kekurangan informasi. Dengan demikian, cita-cita untuk memberikan pendidikan karakter kepada anak sangat penting dimulai dari orang tua dan saling mengarahkan.

Sambutan dan peresmian website oleh Minister Counselor KBRI Riyadh, Bapak Hendrar Pramudyo, S.H.
Sambutan dan peresmian website oleh Minister Counselor KBRI Riyadh, Bapak Hendrar Pramudyo, S.H.

Di akhir pemaparan materi sebelum sesi tanya jawab, MC mempresentasikan launching website FORMATRA yang baru bisa di akses pada Februari 2012. Website yang sangat menarik dan mempunyai ciri khas warna dominan hijau ini dengan alamat domain www.manhajuna.com. Dalam presentasinya, MC menyampaikan bahwa website ini terdiri dari banyak fitur yang bisa diakses, diantaranya ceramah kultum, konsultasi syariah, artikel, dst. Selanjutnya, website diresmikan oleh Minister Counselor KBRI Riyadh, Bapak Hendrar Pramudyo, S.H. sekaligus memberikan sambutan mewakili dubes KBRI Riyadh yang tidak sempat hadir karena ada acara di Madinah. “KBRI Riyadh sangat mendukung acara kegiatan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Arab Saudi. Dan FORMATRA menjadi partner kami yang luar biasa demi kemajuan bangsa Indonesia” paparnya dalam sambutan.

Setelah launching website FORMATRA maka dibuka untuk sesi tanya jawab dan para penanya diberikan hadiah yang disampaikan oleh masing-masing pembicara. Setelah sesi materi selesai berikut sesi tanya jawab, agenda selanjutnya ramah tamah dengan pemberian cinderamata kepada para pembicara yang diwakili oleh Asatidz FORMATRA, Ust. Hidayat Mustafid, Ust. Ahmad Junaedi dan Ust. Sholahuddin. Dengan demikian usai sudah semua rangkaian acara, dan ditutup oleh MC sekitar pukul 11.30 sambil melantunkan sebuah harapan agar acara seminar ini diridhoi oleh Allah Subhanahu wata’ala dan memberikan manfaat kepada Islam. Akhirnya, terlecutlah sebuah harapan dari kami agar acara seminar ini menjadi sumbangsih terhadap pembangunan Indonesia ke arah yang lebih baik yang diridhoi oleh Allah subhanahu wata’la. (Kamil)

[nggallery id=4 template=caption]
(Visited 1.841 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Hadirilah Gebyar Muharram 1440H

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Assalaamu’alaykum warahmatullahi wabarakaatuh,                                                              Segala puji hanya layak bagi Allah subhanahu wata’ala. …

3 Komentar

  1. selain photo kegiatan tlg kirimkan makalahnya juga, agar bisa dipelajari dan dijadikan referensi, jzkh

    • Insya Allah makalah yang telah disampaikan oleh para asatidz akan dimuat di manhajuna.com dalam bentuk rubrik atau artikel.

  2. mabruk….Manhajuna sudah punya web sendiri moga istiqomah… tidak hanya semangat pertama saja tapi…. tetap terbit walau sdh exit personilnya.

Tinggalkan Balasan ke ali hambali Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *