Oleh: Umm Fikri
Definisi Al-Qur’an
هو الكلام المعجز، المُنَزَّل على قلب نبينا محمد، المتعبد بتلاوته، المكتوب بين دفتين المصحف، المنقول إلينا بالتواتر، المتحدي بأصغر سورة منه
Yaitu: “Kalam Allah yang merupakan mu’jizat, yang diturunkan ke dalam hati Nabi Muhammad, yang membacanya bernilai ibadah, yang tersampaikan kepada kita dengan cara tawatur , yang menantang (pembacanya) dengan mendatangkan surah yang paling pendek sekalipun.”
Makna Tawatur
خبر من الأخبار(القرآن وغيره) وصل إلينا بطريق مأمون من جيل إلى جيل بحيت يحيل العقل اتفاق هؤلاء الرواة وتواطؤهم على الكذب
Yaitu: kabar dari berita-berita (Al-Qur’an/yang lain) yang sampai kepada kita dengan cara yang aman dan terpercaya, dari generasi ke generasi, yang tidak mungkin secara logika mereka (para perawi) sepakat dalam kebohongan dalam menyampaikan kabar itu.
Bagaimana Al-Qur’an Sampai Kepada Kita ?
Terdapat dua cara Al-Qur’an sampai kepada kita:
- Via Lisan: Nabi Muhammad membacakan ayat-ayat Al-Qur’an di hadapan para sahabat
- Via Tulisan: Nabi Muhammad memanggil para sahabat yang pandai menulis untuk menuliskan ayat-ayat Al-Qur’an begitu wahyu selesai diturunkan
Siapa Sajakah Para Sahabat Penulis Wahyu ?
- Ali bin Abi Thalib ra
- Zaid bin Tsabit ra
- Ubay bin Ka’ab ra
- Mu’awiyah bin Abi sufyan
Diantara Nama-Nama Al-Qur’an
- AlKitab
- AlFurqan
- AlBurhan
- AlHuda
- AdzDzikr
- AlMau’izhah
- AsySyifa’
- AnNuur
- AlBusyraa
- AlQaul
- AlHukm
- AtTanzil
- ArRahmah
- ArRuh
- AlBayan
- AlKalam
- AlBashair
Hadits tentang Keutamaan Belajar/Mengajar Al-Qur’an
خيركم من تعلم القرآن وعلمه
“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar dan mengajar Al-Qur’an.” (HR. Bukhari)
Pahala Membaca Al-Qur’an
من قرأ حرفا من كتاب الله فله به حسنة والحسنة بعشر أمثالها، لا أقول الم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف و ميم حرف
“Barangsiapa membaca Al-Qur’an, maka baginya 1 kebaikan, dan 1 kebaikan dilipat gandakan 10 x lipat. Aku tidak mengatakan bahwa alif lam miim itu 1 huruf, tetapi alif 1 huruf, lam 1 huruf dan mim 1 huruf.”
Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Secara praktek: Fardhu ‘ain
Dalilnya:
ورتل القرآن ترتيلا
“Dan bacalah Al-Qur’an dengan tartil (dengan perlahan-lahan dan dengan tajwid) (QS. AlMuzammil: 4)
Secara teori: Fardhu Kifayah
Dalilnya:
فلولا نفر من كل فرقة منهم طائفة ليتفقهوا فى الدين ولينذروا قومهم إذا رجعوا إليهم لعلهم يحذرون
“Dan tidak sepatutnya bagi kaum mukmin pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang yang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepada nya supaya mereka dapat menjaga dirinya” (QS. AtTaubah: 122)
Apa Makna Tajwid ?
إخراج كل حرف من مخرجه مع إعطاء حقه ومستحقه
Mengeluarkan huruf dari makhraj-nya dengan memberikan sifat-sifatnya
(Bersambung)
Baca Juga:
Diantara Motivasi Mempelajari dan Memahami AlQur’an
Adab Dalam Membaca AlQur’an Bag I dan Bag II
(Manhajuna/FM)
One comment
Pingback: Tentang Al-Qur’an, Membaca dan Menghafalnya (Bag. II) – Manhajuna