Oleh Ust. Abdullah Haidir, Lc.
Manhajuna – Penjara bukan terminal akhir bagi perjalangan seorang pejuang…. dalam sejarahnya, dia sering menjadi tempat singgah para pejuang melawan kezaliman…
Syaikhul Islam Ibnu Taimiah: Apa yg dpt diperbuat musuhku? surgaku ada di dadaku. Dipenjara = menyepi (khalwat), dibunuh = syahid, dibuang = wisata..
Dipenjara karena membawa kebenaran jelas lebih mulai dibanding orang yang bebas karena pandai menyimpan kejahatan…
Fisik dapat dipenjara, namun keyakinan, fikrah, spirit perjuangan, cita-cita dan khayalan tdk dpat dipenjara….!
Lagipula, asalnya, sbg muslim kita ini terpenjara oleh ajaran dan ketentuan Allah. “Dunia adalah penjara mukmin dan surga org kafir.” (HR. Muslim)
Suatu saat Hasan Al-Basri yg berpakaian bagus berjalan, lalu dihadang seorang non muslim yang keadannya lusuh… maka dia bertanya kpdnya
Ya syekh, katanya dunia adalah penjara seorang mukmin dan surga orang kafir, kok engkau tampak perlente sedangkan saya menderita…?
Hasan Albasri menjawab, Seenak2nya orang muslim di dunia, dibanding kemewahan dan kebebasan surga, maka dunia baginya bagai penjara….
Sedangkan org kafir, semenderita2nya di dunia, dibanding kepedihan dan kesengsaraan di neraka, maka dunia baginya bagai surga…..
Jika ada akitifis dakwah dipenjara karena sepak terjang dakwahnya, ketahuilah, ini bukan yang pertama dan terakhir kali…!
Imam Ahmad, Syaikhul Islam Ibnu Taimiah, Sayid Qutub, HAMKA, Syekh Mohmad Ghozali; Di antara dai yg pernah dipenjara. Jasad mereka telah terkubur, namun semangat mereka tetap ‘hidup’.