Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Hikmah / Cinta Hadir Pada Waktunya
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Cinta Hadir Pada Waktunya

Oleh: Jundi Imam Syuhada( @jndmmsyhd )

Kisah asmara 6 manusia terbaik dalam 1 riwayat hadist (Ibnu Abdil Bar). Rosulloh, Abu Bakr, Umar, Utsman, Hafsah, dan Ummu Kultsum.

Tidak ada yang seorangpun yang tidak merasa sedih saat berpisah dengan pasangannya, untuk berpisah sekedar kerjaan saja kadang ada yang sedih. Maka akan aku ceritakan sebuah kisah indah, dari mereka manusia terbaik. Tentang takdir, ikhtiar, doa dan tawakkal. Sebuah kisah romance penuh hikmah. Bermula ketika telah wafatnya seorang sahabat bernama Khunais suami daripada Hafsah binti Umar.

Sebuah kisah romance penuh hikmah. Bermula ketika telah wafatnya seorang sahabat bernama Khunais suami daripada Hafsah binti Umar. Setelah dirasa Hafsah sudah harus memiliki keluarga lagi, maka selepas dari perang badar Umar Radhiallohuanhu datang kepada Abu Bakr untuk menyampaikan perihal ini padanya, Umar menanyakan perihal bagaimana jika ia meminang putrinya. “Wahai Abu bakar, sesungguhnya putriku hafsah telah menjadi janda, maka maukah engkau menikahinya ?”

Diam. Tidak terdengar sepatah katapun dari lisan Abu bakar. Pertanyaan yang sama terlontar untuk kali kedua dari lisan Umar, namun tetap saja tidak ada jawaban dari Abu bakar. Diam, dan berpisah.

Sayangnya seorang ayah pada putrinya yang tidak mau anaknya sendirian. Utsman, seorang sahabat yang kaya, kelak akan menjadi Khalifah pengganti Umar sedang diselimuti rasa sedih tersebab wafat istri tercintanya, Ruqoyyah. Datanglah Umar menemuinya, menanyakan kabar, dan indahnya islam dengan menjadikan pertemuan antara 2 orang bisa membuahkan pahala ukhuwah.

Umar menceritakan tentang Abu bakar yang ia menolak tawaran darinya, beliau juga bercerita tentang putrinya, lalu meminta Utsman untuk menikahi putri tersayangnya, Hafsah. Dengan senyum dan rasa hati yang masih terpenuhi rindu oleh Ruqoyyah, Utsman berkata “Aku belum bisa menikahinya untuk saat ini wahai Umar”.

Pertimbangan Umar telah mantang, maka ia menuju kepada Rosululloh untuk meminta nasehat dan arahan terkait masalahnya. Menyampaikan keluh kesahnya dan cerita sebelumnya. Begitulah laki-laki, kadang ia tidak paham perihal tanda-tanda. Setelah menyampaikan kepada Rosululloh, maka Rosululloh berkata pada Umar, “Wahai umar, sesungguhnya Hafsah akan menikah dengan yang lebih baik dari Utsman, dan Utsman akan menikah menikah dengan yang lebih baik dari Hafsah”.

Tibalah perang Uhud dengan benderung dan kecamuk perang. Riwayat shohih bahwa Takdir Allah berikutnya adalah setelah perang Uhud ini. Dan benar saja, akhirnya Rosululloh menikahi putri Umar bernama Hafsah, dan Utsman menikahi putri Rosululloh, Ummu Kultsum. Bagi hafsah lebih baik dari Utsman, dan bagi Utsman lebih baik dari Hafsah.

Datanglah Abu bakr pada Umar menyapa dan mengatakan “janganlah engkau marah lagi padaku wahai Umar, sesungguhnya Hafsah itu adalah sebuah nama yang sering baginda Nabi sebutkan di depanku, jikalau Rosul tidak jadi dengannya maka akulah yang akan menikahinya”

Begitulah Abu Bakr, menjadi tempat cerita baginda Rosululloh. Menjadi teman curhat yang disaat yang sama beliau juga menginginkan Hafsah putri sahabatnya Umar. Memuliakan Rosululloh.

Cinta itu akan hadir pada waktunya, takdir itu akan indah pada masanya. Dengan yang terbaik dariNya. Jika ikhtiar sudah, maka tawakkal setelahnya dan bersambung dengan doa.

Maroji kitab: kitab Al Isti’ab Ibnu Abdil Barr

(Manhajuna/IAN)

(Visited 244 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

ETIKA MENDENGAR, KAEDAH ‘8-M’ (Tafsir Qurtubi 11/176)

Bersama Buya (Dr.) Ahmad Asri Lubis (غفر الله له ولوالديه وللمؤنين). Menurut Imam Qurtubi, Ibnu …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *