Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Kajian / Alquran / Realitas Peristiwa Hari Kiamat yang Pasti
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Realitas Peristiwa Hari Kiamat yang Pasti

Oleh: Prof. Dr. Syeikh Muhammad Ratib Nablusi (أكرمه الله وأسعده)

Alih bahasa: Ahmad Asri Lubis

  • Mutiara Surah Al-Hadid

يَوۡمَ تَرَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ يَسۡعَىٰ نُورُهُم بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَبِأَيۡمَٰنِهِمۖ بُشۡرَىٰكُمُ ٱلۡيَوۡمَ جَنَّٰتٞ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ [١٢]  يَوۡمَ يَقُولُ ٱلۡمُنَٰفِقُونَ وَٱلۡمُنَٰفِقَٰتُ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱنظُرُونَا نَقۡتَبِسۡ مِن نُّورِكُمۡ قِيلَ ٱرۡجِعُواْ وَرَآءَكُمۡ فَٱلۡتَمِسُواْ نُورٗاۖ فَضُرِبَ بَيۡنَهُم بِسُورٖ لَّهُۥ بَابُۢ بَاطِنُهُۥ فِيهِ ٱلرَّحۡمَةُ وَظَٰهِرُهُۥ مِن قِبَلِهِ ٱلۡعَذَابُ [١٣] يُنَادُونَهُمۡ أَلَمۡ نَكُن مَّعَكُمۡۖ قَالُواْ بَلَىٰ وَلَٰكِنَّكُمۡ فَتَنتُمۡ أَنفُسَكُمۡ وَتَرَبَّصۡتُمۡ وَٱرۡتَبۡتُمۡ وَغَرَّتۡكُمُ ٱلۡأَمَانِيُّ حَتَّىٰ جَآءَ أَمۡرُ ٱللَّهِ وَغَرَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ [١٤]فَٱلۡيَوۡمَ لَا يُؤۡخَذُ مِنكُمۡ فِدۡيَةٞ وَلَا مِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْۚ مَأۡوَىٰكُمُ ٱلنَّارُۖ هِيَ مَوۡلَىٰكُمۡۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ [١٥]

Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka. [12].

Pada hari itu juga munafik lelaki dan perempuan menyesal dan berkata kepada mereka yang beriman. Tunggu dan lihatlah kami ini, berilah kami sebahagian nur yang kalian miliki. Jawabannya, Kembalilah ke negeri dunia. Carilah nur di dunia. [13].

Maka muncullah diantara dua golongan ini dinding, disebelah dalam nikmat; pada sebelah luarnya azab. [13].

Golongan munafik terus menyeru ‘Bukankah di dunia dulu kami dulu bersama kalian?Orang beriman menjelaskan, ‘Di dunia kalian hidup membinasakan diri sendiri, dan suka menangguh, malah hidup dalam keraguan. Kalian ditipu oleh angan-angan. Kalian ditipu oleh angan-angan sehingga tiba ajal. Malah kalian juga ditipu oleh syaitan.’ [14].

Maka pada hari ini tidak akan diterima dari kalian tebusan apa pun. Dari orang kafir juga tidak akan diterima. Tempat kembali kalian adalah neraka, itulah kekasih kalian, sejelek-jelek tempat kembali. [15].

** **

Termasuk kejadian dan fakta yang akan berlaku pada hari kiamat. Allah, al-Maula   ﷻ   memberi anugerah kepada kita bahwa dikemukakan dalam Qur’an kejadian hari kiamat agar kita mengetahui peristiwa yang akan dinanti-nantikan segenap umat manusia.

  • Apakah hikmahnya, Rabb ﷻ  mengemukakan dalam Qur’an mengenai fakta hari kiamat?

Seperti yang dilakukan oleh tenaga pengajar yang bijak pengasih, mengemukakan kepada para pelajar contoh-contoh soalan ujian. Mungkin kalian akan ditanya dalam perajaran ini mengenai soalan mengenai teori tertentu.

Seakan-akan Allah, al-Maula   ﷻ   bermaksud mengemukakan dihadapan kita peristiwa hari kiamat, apakah kelak yang akan berlaku?

  • Si mukmin berada dalam suasana nur

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ

Pada hari itu anda saksikan mereka yang mukmin lelaki perempuan, nur mereka menerangi suasana dihadapan dan kiri kanan mereka. (QS, al-Hadid, 12).

Insan yang terjalin talian dengan Allah, al-Maula  ﷻ hati atau qalbunya akan diterangi nur. Dia akan terlihat jalan kehidupan dengan baik. Contoh yang terang yang menjelaskan hakikat teori ini ialah ketika anda naik kenderaan melalui jalan yang ngeri, banyak selekoh dan lubang, banyak tanjakan, banyak kejutan dan laluan sempit serta jalan licin. Namun, anda memiliki lampu yang sangat terang. Dengan lampu ini anda bisa terlihat jalan dengan baik, bisa mengelakkan lobang, dan tanjakan, anda berjalan perlahan pada tempat yang licin, anda terselamat.

  • Apakah faktor utama yang menyelamatkan anda? Tentulah nur atau lampu penyuluh jalan yang anda miliki yang bisa menerangai suasana sekitar anda.

Si mukmin, saat jaringannya tersambung baik dengan Allah, al-Maula  ﷻ nescaya Allah akan menghiasi hatinya dengan nur. Dengan nur ini perkara haq akan terlihat haq; perkara batil akan nampak batil. Hakikat ini ada dalil atau alasan yang cukup kuat dalam Qur’an.

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ

Wahai mereka yang beriman, takutlah dan bertaqwalah kepada Allah, berimanlah kepada Rasulullah-Nya (QS, al-Hadid: 28).

Coba teliti dengan baik,

يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِهِ

Nescaya Allah akan membekali kalian dua peruntukan rahmat-Nya. Peruntukan di dunia dan peruntukan di akhirat. (QS, al-Hadid: 28).

يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُوراً تَمْشُونَ بِهِ

Nescaya Allah akan membekali kalian dua peruntukan rahmat-Nya. Peruntukan di dunia dan peruntukan di akhirat. Malah dijadikan-Nya bagi kamu nur yang menerangi perjalananmu. (QS, al-Hadid: 28).

  • Ini adalah ayat Qur’an yang muhkamat, jelas dan terang maksudnya, pasti dan muktamad maksud tujuannya.

Nah, nur anda dapati saat anda terhubung atau tersambung jaringan dengan Allah. Allah mengisi hati anda dengan nur. Dengan nur ini anda bisa membedakan yang baik dan yang buruk.

Baiklah, si mukmin pencinta masjid, jika dia disuguhkan duit bernilai satu milyar, agar dia meminum alkohol, atau melakukan hubungan haram, atau membunuh? Pasti dia tidak akan melakukan.

Namun, mungkin ada manusia yang berani membunuh. Si pembunuh ini apa yang dilihatnya? Kelihatan olehnya keuntungan material, justeru setelah solat Jum’at dia lantas dihukum gantung.

  • Masalah pandangan atau penglihatan

Saat tergerak dihatinya ingin membunuh, menurut dugaannya ia akan meraih keuntungan, merasa dirinya pintar, akan menjadi jutawan tanpa susah payah. Demikianlah yang terlintas dan terlihat olehnya. Maka semuanya hanyalah masalah pandangan atau penglihatan. Si pencuri terlihat olehnya keuntungan, penzina juga terlihat olehnya kesenangan dan keuntungan.

Nabi Yusuf (عليه السلام) digoda oleh wanita cantik yang berpangat atau yang ada kedudukan. Pada awlanya baginda hanya seorang hamba abdi seorang suruhan majikan, pemuda single hidup sebatang kara. Jauh dari ahlai keluarga. Wanita yang menggodanya pula adalah majikannya sendiri. Wanita ini tak mungkin memecah rahasia. Ulama mengemukan sebanyak 12 faktor mendorong baginda untuk melakukan perbuatan terkutuk itu. Namun apa kata baginda,

قال معاذ الله

Daku memohon perlindungan-Mu ya Allah. (QS, Yusuf: 23).

إني أخاف الله رب العالمين

Saya takut kepada Allah Rabbul alamain (QS, al-Maidah: 28).

Nabi Yusuf terus bangkit beredar, maka jadilah baginda nabi yang mulia. Apa yang terlihat oleh baginda?

مَعَاذَ ٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ رَبِّيٓ أَحۡسَنَ مَثۡوَايَۖ إِنَّهُۥ لَا يُفۡلِحُ ٱلظَّٰلِمُونَ

Daku memohon perlindungan-Mu ya Allah.Tuan majikanku telah banyak berbuat baik kepadaku. Si penzalim tidak akan pernah berjaya. (QS, Yusuf: 23).

Sebenarnya adalah permasalahan sudut pandang atau penglihatan. Dalam kalangan kita ada yang beraktifitas, menerima uang, berinfak, atau tak mau bersedekah, melihat yang haram. Semuanya adalah masalah pandangan.

Si mukmin melihat yang haq adalah haq; perkara batil tetap batil. Keimanan bisa menentukan atau membatasi. Sementara oleh si bukan mukmin terlihat yang batil itu nampak haq, dan yang haq pula batil. Maka si bukan mukmin meminta pertolongan saat sudah diazab. Dalam api neraka si bukan mukmin berteriak menyesal,

لو كنا نسمع أو نعقل ما كنا في أصحاب السعير

Seandainya dulu di dunia kami mau mendengar dan berfikir, nescaya kami tidak akan menjadi ahli neraka. (QS, al-Mulk: 10).

  • Permasalahan anda mendengar perkara haq dan anda juga memikirkan yang haq. Anda melihat hakikat dan mau mendengar.

Ada yang berpengetahuan tinggi mengetahui racun sesuai dengan pandangannya ini adalah racun. Ada pula yang kurang berpendidikan terlihat di stiker awas racun. Anda mungkin menjauhi racun karena anda memang tahu. Atau anda mengawasi dan menjauhi racun. Kedua-dua langkah ini memang baik.

Ada pula manusia yang pengetahuannya lemah, nurnya pula sangat minimal. Lantas Allah mengingatkan dirinya tentang bahaya zina, berdusta, mencuri, dan lain-lain. Atau ada yang melihat bahaya kemaksiatan ini dengan nur kurniaan Allah.

  • Pada saat si mukmin di dunia ini hidup istiqamah di atas aturan Allah, dia tersambung talian dengan Allah, al-Maula ﷻ   nescaya Allah akan menghiasi hatinya dengan nur. Termasuk hasil sinaran nur ini adalah aneka amal soleh.

Sebagai contoh, pelajar tingkat SMA, pra universitas. Terfikir olehnya ingin menyaksikan filem ini dan itu. Berjaga malam bersama teman sebaya, fikirannya hanya bermain, menonton vedio, berenang, bertamasya, malah tidak memikirkan pelajaran. Sementara pelajar kedua apa yang terfikir olehnya adalah kesuksesan dengan tanda tanya yang besar, dan keuntungan yang tinggi. Lalu ia belajar dengan tekun, hingga merealisasikan kejayaan. Dan dia belajar dalam bidang kedokteran, hingga berhasil meraih gelar dokter.

Dokter muda ini bekerja sebagai dokter di klinik, berpenghasilan tinggi, status social cukup baik, semua urusannya baik dan lancar. Ilmu kedokteran, pekerjaan yang baik, pulangan gaji, status social, semuanya adalah buah manis cara berfikir dan pandangan terdahulu semasa menimba ilmu.

Sementara pelajar pertama dalam contoh di atas, hidup menderita dengan status soaial yang rendah, malah pada tahap yang terendah. Ini juga adalah kesilapan cara berfikir dan padangan yang meleset. Cobalah teliti dan amati dengan baik.

Perihal si mukmin kelak,

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ

Pada hari itu anda saksikan mereka yang mukmin lelaki perempuan, nur mereka menerangi suasana dihadapan dan kiri kanan mereka. (QS, al-Hadid, 12).

Amal soleh yang mereka lakukan, dan pendirian yang istiqamah, adalah penyebab utama hati yang terang bersinar. Allah mengurniai nur dalam hati mereka, lalu mereka hidup istiqamah, mereka rajin berinfak, giat dalam menimba ilmu, dan mereka belajar dengan baik.

وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

 … di kiri kanan mereka terdapat nur. Dikatakan kepada mereka ‘Gembiralah untuk kalian semua, dengan meraih Jannah yang dibawahnya mengalir aneka sungai minuman. Kalian kekal dalam Jannah ini. Inilah kejayaan yang gilang gemilang.’ (QS, al-Hadid, 12).

Di sebahagian negara maju, pelajar yang meraih rangking tertinggi di universitas diundang menghadiri acara atau pesta penghargaan secara besar-besaran. Mereka disambut oleh pembesar negara, menyampaikan ucapan selamat, menerima hadiah penghargaan, dengan puji sanjung sewajarnya. Segala kepenatan telah berakhir tinggal penghargaan dan imbalan yang memuaskan.

Sementara siswa yang menghabiskan waktunya dalam menuruti hawa nafsu yang rendah, kenikmatan telah sirna, sekarang tinggal menerima dan memikul bebanan yang pahit.

Untuk mereka yang beriman diberi ucapan selamat,

بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12) يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آمَنُوا انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ

Gembiralah untuk kalian semua, dengan meraih Jannah yang dibawhnya mengalir aneka sungani minuman. Kalian kekal dalam Jannah ini. Inilah kejayaan yang gilang gemilang. Pada hari itu juga munafik lelaki dan perempuan menyesal dan merayu kepada mereka yang beriman. Tunggu dan lihatlah kami ini, berilah kami secebis nur yang kalian miliki. (QS, al-Hadid: 12-13).

Jika ada peserta atau pelajar yang menjalani ujian tapi dia tak belajar sama sekali. Lalu dikatakannya kepada temannya ‘Engkau sajalah yang duduk di bangku ujian saya sebagai ganti diri saya.’ Adakah ini bisa? Mungkinkah pemerintah membenarkan siswa S1 aliran matematika menggantikan siswa SMA. Tentu mungkin hasilanya nol. Hal ini adalah tidak mungkin, mustahil berlaku.

يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آمَنُوا انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُوراً

Pada hari itu juga munafik lelaki dan perempuan menyesal dan merayu kepada mereka yang beriman. Tunggu dan lihatlah kami ini, berilah kami secebis nur yang kalian miliki. Jawabannya, kembalilah ke negeri dunia. Carilah nur di dunia. (QS, al-Hadid: 13).

Ini tempatnya di negeri dunia. Bukan sekarang ini. Saat kalian di dunia sepatutnya kalian bergiat mencari nur, kenikmatan, dan merebut amal soleh

فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ

            Maka muncullah diantara dua golongan ini dinding, disebelah dalam nikmat; pada sebelah luarnya azab. (QS, al-Hadid: 13).

Tercipta antara kedua kelompok ini dinding, sebelah munafik azab, dan sebelah mereka yang beriman rahmat. Justeru komunikasi yang sedih masih berlanjut,

يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ

            Golongan munafik terus menyeru ‘Bukankah di dunia dulu kami dulu bersama kalian?’

Sewaktu di dunia kita kan satu negeri, kita satu masjid. Ternyata uang yang dimilikinya dari hasil yang haram. Perlakuannya melecehkan manusia dan menipu. Meskipun berumrah 20, 30 kali. Memakai jubah, bersiwak, tangan tak lekang dengan tasbih. Justeru penghasilannya dari uang haram. Adakah ini masuk akal. Ramai dalam kalangan manusia anda dapati memakai jubah putih, menggenggam tasbih, memakai minyak wangi. Dia juga solat Jum’at, memiliki saham dalam bank yang haram, restoran lima bintang yang menghidangkan khamar. Dimanakah kedudukan anda? TV menyiarkan iklan dengan wanita semi telanjang. Inilah kegiatan anda? Pada hari Jum’at memakai jubah, bersiwak, memegang tasbih, dan memakai wewangian?

يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ

            Golongan munafik terus menyeru bukankah kami di dunia dulu bersama kalian? Dijawab oleh golongan mukmin, Memang betul kalian dulu bersama kami. Justeru kalian hanya hidup membinasakan diri sendiri. (QS, al-Hadid: 14).

Malah ada dalam kalangan mereka sejenis ini memiliki kolam renang becampur lelaki dan Perempuan.

Mereka melaksanakan acara maulid. Yang berbicara atau penceramah pendakwah yang kenamaan, namun kolam renang bercampur.

يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ

            Golongan munafik terus menyeru bukankah kami dulu di dunia bersama kalian? Dijawab oleh golongan mukmin, Memang betul kalian dulu bersama kami. Justeru kalian hanya hidup membinasakan diri sendiri. (QS, al-Hadid: 14).

Kalian mengejar keduniaan, tanpa peduli ajaran agama, dan tanpa peduli perlakuan yang haram.

فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ

            Di dunia kalian hidup membinasakan diri sendiri, dan suka menangguh tugas ketaatan. (QS, al-Hadid: 14).

Malah kalian menduga orang yang beriman hidup mereka merugi belaka. Orang beriman tidak memahami perkara yang merugikan diri mereka. Buat apa pergi solat di masjid. Semoga Allah memperbaiki keteladoran mereka. Menuru si munafik orang yang beriman dan hidup istiqamah adalah insan binasa. Lantaran kedungunan, si munafik menduga bahwa mukmin yang mengenal Allah yang hidup dalam ketaatan, adalah tersilap. Mereka yang mengabaikan kehidupan di dunia, pertimbangan mereka menyalah.

وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ

            Di dunia kalian hidup membinasakan diri sendiri, dan suka menangguh, malah hidup dalam keraguan. (QS, al-Hadid: 14).

Kalian tidak berpegang dengan janji dan ancaman Allah. Ayat al-Qur’an cukup terang. Si munafik hidupnya hanya untuk di dunia, mencari harta, mencari uang, dan hanya untuk kesenangan sementara.

وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ

            Kalian ditipu oleh angan-angan. (QS, al-Hadid: 14).

Malah ada yang membuka night club bawah tanah, dan dibukanya sesudah solat Jum’at. Menurut perkiraan si pemilik dia masih bisa hidup dalam 30 tahun lagi. Dia akan menikmati kekayaan yang hebat, bergelimang kefasikan, dan kedosaan. Ternyata seminggu setelah peresmian ajalnya pun tiba.

وغرتكم الأماني حتى جاء أمر الله وغركم بالله الغرور

            Kalian ditipu oleh angan-angan sehingga tiba ajal. Malah kalian juga ditipu oleh syaitan. (QS, al-Hadid: 14).

Syatan membisikkan was-was bahwa Allah Maha Ghafur Maha Rahim. Syaitan juga tidak membiarkan anda menggunakan akal yang sehat, tidak menyuruh anda bermuhasabah, Allah tidak akan mehisab anda. Ini semuanya adalah rasukan syaitan.

فوربك لنسألنهم أجمعين، عما كانوا يعملون

            Demi Allah, Rabb kalian, mereka semua pasti kami tanya mengenai apa yang mereka lakukan di dunia. (QS. al-Hijr: 92-93).

فاليوم لا يؤخذ منكم فدية

Pada hari  ini tidak akan diterima dari kalian apapun tebusan. (QS, al-Hadid: 15).

Meskipun anda memiliki segala kekayaan di muka bumi ini sewaktu anda bertarung dengan maut. Ada yang mempunyai banyak proyek, tapi semuanya haram. Memiliki banyak pusat perjudian. Penghasilannya bulanan 800, 000, 000. Sewaktu bertarung dengan maut dia meminta didatangkan seorang alim. Si alim bertanya, Apa yang bisa saya lakukan. Malah kalau engkau membayar dengan semua kekayaanmu tidak akan berguna sama sekali?

وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ فَالْيَوْمَ لَا يُؤْخَذُ مِنْكُمْ فِدْيَةٌ وَلَا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مَأْوَاكُمُ النَّارُ هِيَ مَوْلَاكُمْ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

Kalian telah ditipu oleh syaitan. Maka pada hari ini tidak akan diterima dari kalian tebusan apa pun. Dari orang kafir juga tidak akan diterima. Tempat kembali kalian adalah neraka, itulah kekasih kalian, sejelek-jelek tempat kembali. (QS, al-Hadid: 14-15).

  • Inilah salah satu peristiwa dan fakta hari kiamat, sengaja dikemukan Allah dalam al-Qur’an.

 يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ

Bukankah dulu sewaktu di dunia kami ini bersama kamu? Jelas mereka, ya memang. Tapi kalian hanya membinasakan diri sendiri. (QS, al-Hadid: 14).

Kalian mengejar keduniaan, menanti-nanti musibah menimpa orang beriman, kalian hidup dalam kerugian, malah tidak mempercai segala yang dijanjikan oleh Allah, al-Maula   ﷻ   sama ada janji baik atau janji buruk.

Kalian ditipu angan-angan sehinggalah ajat tiba, malah kalian juga tertipu oleh syaitan dalam menempuh jalan Allah.

Setiap ungkapan dalam petikan ayat terdahulu mengandungi pelajaran penting.

  • Si penipu (al-gharur) adalah syaitan.
  • Angan-angan adalah kebinasaan
  • Syaitan adalah kebinasaan
  • Keimanan yang lemah kepada Allah juga kebinasaan,
  • Ketertipuan dengan keduniaan adalah kebinasaan.
  • Dunia sendiri negeri kebinasaa.
  • Keimanan yang rapuh membinasakan anda.
  • Syaitan juga membinasakan anda.
  • Angan-angan akan membinasakan.

Hal ini semuanya, meskipun anda sholat dan berpuasa.

ذلك بأنهم كفروا بالله ورسوله

            Hal itu semuanya, lantaran mereka kufur kepada Allah dan Rasul (QS, at-Taubah: 80).

Coba teliti dengan baik,

ولا يأتون الصلاة إلا وهم كسالى

Mereka mendatangi sholat hanya dengan malas. (QS, at-Taubah: 54)

Ayat ini bermaksud, mereka juga melakukan sholat berjamaah, justeru pada sisi Allah status mereka adalah kafir.

  • Hal itu semuanya, lantaran mereka kufur kepada Allah dan Rasul (QS, at-Taubah: 80).
  • Mereka mendatangi sholat dengan malas. (QS, at-Taubah: 54).
  • Mereka juga berinfak namun terasa sangat berat. (QS, at-Taubah: 54).
  • Orangnya bersholat, dan berinfak, namun pada sisi Allah statusnya kafir. Ini sangat ngeri sekali.

Saudara,

Demikianlah peristiwa fakta hari kiamat, dikemukakan Allah dalam Qur’an untuk kita semua, karena sifat Rahman Rahim Allah, al-Maula   ﷻ   agar kita semua waspada. Setiap orang perlu bermuhasabah, sebelum ajal tiba dengan mendadak. Lantas pada saat ini tiada lagi yang berguna. ‘Sesal kemudian tak berguna.’

(نسأل الله العفو والعافية)

(Visited 112 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Oleh: Prof. Dr. Syeikh Muhammad Ratib Nablusi (حفظه الله) Alih Bahasa: Dr. Ahmad Asri Lubis, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *