Oleh : M.Rosyid.Ridlo, DVM
Manhajuna – Telur omega-3 merupakan salah satu produk pangan fungsional yang mengandung asam lemak omega-3. Telur ini dihasilkan oleh ayam betina yang diberi pakan dengan kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi. Telur omega-3 disebut sebagai pangan fungsional karena selain sebagai bahan pangan juga dapat memberikan efek pengobatan bagi orang yang mengkonsumsinya.
Asam lemak omega-3 termasuk asam lemak esensial. Artinya, asam lemak omega-3 sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena tubuh tidak bisa membuatnya, maka harus diperoleh dengan mengkonsumsinya dari makanan. Asam lemak omega-3 bermanfaat bagi metabolisme tubuh dan berfungsi untuk menangkal penyakit degeneratif seperti kanker. Selain itu telur omega-3 mengandung asam lemak tidak jenuh ganda rantai panjang yaitu linolenat, EPA(eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid) yang merupakan kelompok asam lemak omega-3. Fungsi dari asam lemak tidak jenuh ganda rantai panjang ini dapat memperbaiki metabolisme lemak dalam tubuh. Karena sifatnya yang tidak jenuh maka lemak dalam telur ini dapat mencegah hiperkolestrolemia.
Berdasarkan penelitian, asam lemak omega-3 terbukti berpengaruh baik terhadap tubuh. Orang yang mengkonsumsi omega-3, keping darahnya (platelet) tidak mudah pecah ataupun menggumpal. Asam lemak omega-3 menjadikan dinding pembuluh darah (endotil) kuat, tidak rapuh, tidak mudah ditembus zat yang bisa memecahkan pembuluh darah, tidak gampang mengerut dan tidak memicu pembentukan gumpalan kolesterol yang menempel di pembuluh darah.
Asam lemak omega-3 dipercaya dapat menurunkan parameter biokimia sebagai faktor risiko aterosklerosis, seperti kolesterol, LDL, dan trigliserida. Asam lemak ini juga mampu memperbaiki tekanan darah ataupun menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Kelebihan lain adalah sebagai pencegahan penyakit jantung. Asam lemak omega-3 juga mempengaruhi pembentukan enzim yang berperan pada kesembuhan penyakit jantung koroner, meningkatkan daya tahan seluler otot jantung dalam menghadapi serangan jantung. Bahkan ada yang menyebutkan omega-3 bisa mencegah diabetes, membuat mata menjadi lebih awas, meningkatkan kemampuan belajar dan mengingat, meningkatkan kekebalan tubuh, menghilangkan gejala penyakit radang sendi, menghilangkan gangguan tulang belakang dan otak (Multiple sclerosis).
Penemuan asam lemak omega-3 sebenarnya berawal dari pengamatan oleh ahli terhadap masyarakat Eskimo. Mereka yang tinggal di kawasan kutub itu diketahui tidak berpenyakit jantung. Sementara orang Eskimo yang tinggal di luar kawasan kutub (misalnya di Denmark), banyak yang terserang penyakit jantung. Kenapa bisa begitu? Jawabannya berkaitan dengan pola makan. Makanan utama masyarakat Eskimo di kawasan kutub sana adalah ikan mentah. Setelah dianalisis, ikan yang mereka makan mengandung asam lemak eikosatinpanoat (EPA), yang kemudian disebut asam lemak omega-3 itu. Penelitian pun berlanjut, untuk mengetahui peranan unsur itu terhadap kesehatan jantung.
Terkait dengan tingkat kematian, di Amerika tingkat kematian akibat penyakit kardiovaskuler mencapai 45%. Hal ini berkaitan dengan nilai rasio kadar asam lemak omega-6 berbanding omega-3 dalam darah tinggi, yakni 50. Di Jepang, nilai rasionya 12, angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler 12%. Sementara masyarakat Eskimo, nilai perbandingannya cuma 1, dan angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler 7%. Di sini tampak makin kecil nilai rasio omega-6 berbanding omega-3 dalam plasma, makin kecil pula angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler pada populasi itu.
Sedangkan pemberian telur omega-3 sebanyak 2 butir/hari selama sebulan, belum menunjukkan perubahan kolesterol dan trigliserida, juga HDL dan LDL, tapi mengubah kadar asam lemak dalam plasma darah. Sebutir telur omega-3 berisi asam lemak omega-3 (618 mg), dan asam lemak omega-6 (999 mg), seperti yang tercantum pada kemasan telur yang diperdagangkan.
Mengenai telur rendah kolesterol dianggap kurang “bermanfaat”. Telur kolesterol rendah hanya mengurangi masukan kolesterol dari luar, dan tidak mengurangi kolesterol dalam tubuh. Terhadap produk berlabel “tanpa kolesterol”, konsumen seharusnya berhati-hati. Contoh, minyak nonkolesterol. “Minyak goreng bisa dipastikan tidak mengandung kolesterol, tapi ia mengandung asam lemak yang bisa berubah menjadi kolesterol di dalam tubuh.
Berdasarkan temuan ilmiah inilah, sekarang mulai gencar dipasarkan telur omega-3 dengan harapan melalui mengkonsumsi telur omega-3 dapat membantu menjaga kesehatan. Namun jangan mudah terkecoh dengan sekedar melihat telur yang berlabel omega-3 anda langsung percaya bahwa itu merupakan benar-benar telur omega-3. Sebab, bukan jaminan bahwa telur tersebut berkandungan omega-3.
Menurut peneliti telur omega-3 dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof.Dr.Ir. Iman Rahayu Hidayati S dan Dr.Komari, cara membedakan telur kaya Omega-3 dapat dilakukan dengan mengamati secara fisik telur tersebut. Kuning telur kaya Omega-3 berwarna lebih merah, yang banyak disukai konsumen untuk pengolahan jenis makanan tertentu. Jika dipisahkan dari putihnya dan diangkat, kuning telur kaya Omega-3 tersebut dapat bertahan di udara 10-15 menit, karena selaput luar dari kuning telur lebih tebal jika dibandingkan dengan telur biasa, yang tidak bisa bertahan lama dan akan segera jatuh dan pecah.
Bagaimana cara memproduksi telur omega-3 ini? Caranya sama seperti memelihara ayam atau itik pada umumnya, hanya yang berbeda sedikit di pemberian pakannya. Pakan yang diberikan harus mengandung bahan yang beromega-3 juga, seperti diketahui bahwa unggas seperti ayam dan itik adalah ternak monogastrik (berlambung tunggal) yang kualitas produknya sangat tergantung dari input yang masuk kedalam tubuhnya. Contoh bahan pakan yang mengandung omega-3 adalah : limbah dari proses pengalengan/prosesing ikan yang berasal dari perairan dalam seperti ikan lemuru/sarden, salmon. Selain itu Udang, kerang, kepiting juga kaya akan omega-3. Jenis sayuran dan buah yang kaya akan omega-3 antara lain: kacang polong, bayam, labu, brokoli, labu dan pepaya.
Dengan sedikit penambahan limbah dari pabrik tersebut (2% dari jumlah pakan konsentrat yang diberikan) bisa mengahasilkan 15,44 mg omega-3/butir telur, selain itu kandugan kolesterol telur menurun 14,8 %. Jadi dengan memanipulasi pakan ayam dan itik kita dapat memperoleh 3 keuntungan dari telur yang dihasilkan yaitu: 1) sebagai sumber protein hewani yang tinggi akan kandungan asam amino esensial yang diperlukan tubuh, 2) sumber asam lemak tidak jenuh omega-3 terutama EPA dan DHA yang sangat diperlukan bagi kerja optimal retina mata dan perkembangan otak yang mempengaruhi kecerdasan manusia dan 3) menekan kadar kolesterol dalam tubuh. Semoga bermanfaat. Wassalam.