Oleh: Ummu Aafiya
Manhajuna – Salah satu sikap istri yang dapat membahagiakan suaminya adalah sambutan yang menyenangkan. Dengan sambutan yang menyenangkan, rasa letih dan penat karena kerja seharian akan lenyap seketika. Fitnah dan godaan di tengah perjalanan serta beban kesulitan dalam bekerja yang menghimpit pun dengan mudah segera hilang.
Ajaran Islam telah memberikan nasihat dan tata cara yang apabila dipraktikkan akan menjadikan sambutan bagi seorang istri bagi suaminya seakan sambutan di gerbang pintu surga.
Berikut beberapa nasihat tersebut:
1. Roman Muka Yang Cerah
Senyuman merekah yang lahir dari hati yang tulus dan penuh rasa cinta mampu mendatangkan ketentraman bagi yang mendapatinya. Maka salah satu wasiat yang disampaikan Rasulullaah; “Apabila seseorang bertemu dengan saudaranya, hendaklah senantiasa berwajah cerah.”
Senyuman dan wajah cerah yang dipersembahkan untuk suami oleh seorang muslimah in syaa Allah mendatangkan pahala.
2. Berhiaslah Dan Pakailah Wewangian
Salah satu hal yang dapat melapangkan dada dan menyejukkan pandangan mata suami adalah melihat istrinya tampil dengan dandanan yang memikat hati. Pakaian indah berhiaskan wajah yang manis dipadu dengan uraian rambut dan mempesona dan beraroma wewangian, akan menumbuhkan rasa bahagia bagi yang memandangnya.
Ajaran Islam menganjurkan kepada istri untuk berhias diri bagi suaminya, bahkan menjadikannya sebagai salah satu sifat wanita shalihah. sedangkan wanita shalihah itu adalah sebaik-baik perhiasan.
3. Sampaikan Berita yang Menyenangkan
Ketika seorang suami tiba di rumah dari bepergian, seorang istri hendaklah tidak bercerita kepadanya kecuali yang menyenangkan. Allah subhanahuwata’ala menghendaki agar wanita muslimah menjadi penentram bagi suami dengan segala makna yang terkandung dalam kata tentram, yang meliputi ketenangan, kebahagiaan, kedamaian, kepuasan, dan sebagainya.
Tidak pantas seorang istri menceritakan hal yang menyedihkan atau memancing emosi, sementara sang suami baru saja sampai di rumah dalam keadaan letih seusai menunaikan tugas keseharian. Seorang istri hendaknya bersikap bijaksana apabila harus menyampaikan berita yang tidak menyenangkan. Pandai-pandailah merangkai kalimat dan memilih waktu yang tepat dalam menyampaikan berita yang tidak menyenangkan tersebut.
4. Ungkapkan Kerinduan
Salah satu faktor yang dapat membahagaiakan suami dan menghapus kepenatannya setelah bepergian atau bekerja adalah apabila sang istri menyambut kedatangannya dengan ungkapan penuh kerinduan. Sikap ini juga akan mempererat jalinan kasih sayang antara suami dan istri.
5. Siapkan Hidangan
Apabila suami kembali pada saat waktu makan, seorang istri hendaklah mempersiapkan hidangan makanan dengan cermat dan penuh perhatian. Karena banyak di antara suami yang apabila lapar, lebih memancing emosi dan menimbulkan hal-hal yang kurang menyenangkan.
6. Perindah dan Perlembutlah Suara
Salah stau tabiat wanita adalah ia memiliki suara yang lembut dan indah. Ini merupakan anugrah dari Allah untuk wanita yang dengannya dapat membahagiakan suami. Suara yang lembut dan indah dapat memperdaya kaum lelaki. Akan tetapi jika dilakukan untuk sang suami yang apabila ia mendengarnya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sang suami dan in syaa Allah akan memperhangat hubungan antara suami dan istri.
Beberapa tips dan tata cara berbincang dengan suami yang perlu jadi perhatian bagi seorang istri:
- Berbincang dengan perbincangan yang menyenangkan
- Gunakan kalimat yang baik dan nada bicara yang lembut
- Bersikap penuh perhatian dengan menghadapkan muka tatkala bicara
- Panggillah suami dengan panggilan kesukaannya
- Tidak dilarang menggunakan kalimat yang mengandung gurauan dengan ditingkahi sikap manja.
Demikianlah tips untuk wanita muslimah dalam menyambut sang suami. Semoga para muslimah pembaca menjadi sebaik-baik perhiasan bagi sang suami yang apabila dipandang, menyenangkan hati suami.
Dari Ibnu Abbas, r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda kepada Umar r.a.,
“Tidakkah kamu ingin saya beritahu tentang sebaik-baik simpanan seseorang? Ia adalah wnaita shalihah, yang apabila suaminya memandangnya ia menyenangkan, apabila diperintah ia menaati dan apabilasuami tidak ada, ia menjaga kehormatannya” (HR. Abu Daud)
*) Disadur dari buku “Bagaimana Membahagiakan Suami” karya M Abdul Halim Hamid. Judul Asli: Kaifa Tus’idiina Zaujak, terbitan Universitas Islam Imam Muhammad Ibnu Sa’ud, Saudi Arabia, Dzulhijjah 1407 H, terjemahan: Era-Intermedia 2010