Musim panas kembali kita rasakan. Terik matahari ditambah angin yang juga panas sering membuat kita “blingsatan” jika berada di siang hari. Sering tanpa sadar keluar keluhan kita atau bahkan umpatan terhadap udara yang tidak bersahabat ini. Padahal dilarang bagi seorang mu’min mencela sesuatu yang merupakan makhluk Allah ta’ala, sebab mereka tak lain adalah makhluk yang tunduk kepada Allah ta’ala.
Mengapa kita tidak berfikir positif sekalian dengan panasnya cuaca yang kita rasakan, sehinggap lahir sikap positif yang sangat bermanfaat buat kita. Tentu akan sangat terasa bedanya panas yang kita sikapi dengan negatif lewat umpatan dan keluhan dengan panas yang kita sikapi dengan positif lewat kesabaran dan mengambil pelajaran didalamnya.
Diantara pelajaran yang sangat bermanfaat dapat kita ambil dari panas terik yang sangat menyengat ini adalah semakin mendekatkan kita dengan pemahaman akan besar dan panasnya azab Allah di neraka. Tentu saja tidak layak membandingkan panas neraka dengan panas dunia, sebagaimana membandingkan nikmat syurga dengan nikmat dunia, akan tetapi paling tidak kita yang telah merasakan sengatan panas di sini (baca: Arab Saudi) yang sulit kita dapatkan di negri kita akan dengan mudah mengatakan: “Jika panas di dunia saja sudah seperti ini, apalagi panas di neraka”. Kesimpulan tersebut akan semakin lengkap dan berbekas dalam kehidupan kita apabila kemudian melahirkan kesimpulan dan sikap berikutnya: “Ah biarlah merasakan panas di dunia, asal jangan terkena panas neraka di akhirat”. Kesimpulan ini jika dengan jujur diungkapkan maka orang tersebut akan langsung mendapatkan dua keuntungan.
Pertama: Sehatnya kondisi kejiwaan seseorang karena mentalnya telah siap menanggung beban yang ada.
Kedua: Menjaga diri dari perbuatan maksiat, karena khawatir dia terjerumus dalam siksa panas yang tidak tertahankan di akhirat atau sebaliknya mendorong untuk beramal lebih giat walau disaat udara yang sangat berat.
Ketika orang-orang munafik memprovokasi kaum muslimin untuk tidak berperang di jalan Allah dengan alasan terik panas matahari, maka dengan tegas Allah memberikan jawaban:
قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا ۚ لَوْ كَانُوا يَفْقَهُونَ
“Katakanlah: “Api neraka jahannam itu lebih sangat panas (nya)”, jikalau mereka mengetahui.” (QS. At-Taubah 81)
Sumber: Pesan-pesan di Jalan Kehidupan, Abdullah Haidir, Murajaah Thariq Abdulaziz At-Tamimi, MA, Penerbit Kantor Dakwah Sulay, Riyadh, KSA
(Manhajuna/IAN)