Oleh Ustadz Abdullah Haidir, Lc.
Jika setan sempat membuatmu terhuyung-huyung oleh bisikan maksiat, bikin dia terjengkang KO oleh pernyataan taubat…
Jika setan sempat melemahkan langkahmu dengan berbagai syubhat, buat dia terkulai dengan langkahmu berbaris rapat…
Jika setan sempat membuat pikiranmu ragu, bikin dia shock dengan kerja kerasmu yang terus melaju…
Jika setan sempat terbahak-bahak melihatmu yang kebingungan, bikin dia tersedu-sedu menangisimu yang cepat mengembalikan kesadaran…
Jika setan sempat puas membuatmu kehilangan nakhoda, bikin dia melas karena kita memiliki banyak nakhoda siap siaga…
Jika setan gembira karena langkahmu perangi kebatilan sempat terhalang, bikin dia kecewa dengan prinsipmu bahwa tdk ada kata mundur bagi pejuang…
Jika setan sukacita karena banyak yg mengolok-olokmu, bikin dia berduka nestapa karena ketegaranmu…
Jika setan sempat tertawa terjengkang-jengkang karena engkau di-bully, bikin dia kejang-kejang karena prinsip perjuanganmu yang tidak bisa dibeli…
Jangan masuk dalam skenario setan tuk menghalangimu jadi pejuang, bikinlah skenario yang memmbuatmu sebagai pejuang dan setan jadi pecundang..
Allah Ta’ala tidak hanya memberi info bahwa ‘setan adalah musuhmu’, tapi Dia juga tegaskan, ‘Jadikan setan sebagai musuhmu’ (QS Fathir: 6)
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوّاً
(AFS/Manhajuna.com)