Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Hikmah / Menuntut Ilmu Tiada Henti
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Menuntut Ilmu Tiada Henti

Sering kita dapatkan di tengah masyarakat, orang-orang yang membatasi aktifitas ilmiahnya dengan tembok-tembok sekolah atau dinding-dinding kampus. Bagi mereka, kelulusan dan terhentinya aktifitas ilmiah secara formal sama maknanya dengan berhentinya proses pembelajaran diri dalam kehidupannya, untuk seterusnya dia akan bergelut dengan dunianya sendiri.

Pendidikan formal boleh berhenti, tapi pembelajaran diri (baca: Menuntut ilmu) sebagaimana selalu kita dengar petuahnya, harus terus berlanjut. Bahkan sesungguhnya, dalam bidang apa saja, kajian-kajian ilmu yang kita gali di sekolah atau kampus, masih bersifat ‘barang mentah”. ‘Pematangan’ dari semua yang kita gali itu justeru ada pada proses pembelajaran diri kita dalam kehidupan langsung di tengah masyarakat. Karena itu tak jarang kita dapatkan orang-orang yang hanya lulusan Sekolah Menengah Atas, mampu menampilkan sosok ilmiah yang diakui, baik dari idenya, pemikirannya, kemampuan menangkap masalah, kemampuan presentasinya dll. Karena semangat ilmiahnya terus dia pelihara dengan pembelajaran diri yang tak pernah henti di tengah-tengah kehidupannya.

Banyak orang yang  tadinya tidak mengerti sama sekali tentang komputer dan tidak sekolah khusus komputer, kini sudah mampu melayani panggilan service komputer layaknya seorang sarjana komputer. Adapula yang asalnya terbata-bata membaca Al-Quran, setelah lancar membaca dia bahkan sudah dapat mengajari temannya, atau lebih dari itu ada yang tidak memiliki latar pendidikan agama secara formal, namun lewat usaha pembelajaran intensif, dia dapat  memahami banyak permasalahan agama bahkan mampu menyampaikannya layaknya lulusan sebuah universitas Islam ternama.

Jadi, jangan sampai ada yang berkecil hati, hanya karena pendidikan formalnya yang tidak tinggi. Karena toh pembelajaran diri masih tetap dapat dilakukan sambil mematangkan pemahaman yang telah digali sebelumnya. Apalagi di abad informasi sekarang ini, sangat mudah kita mendapatkan sumber-sumber ilmu dan informasi yang sangat bermanfaat. Belum lagi fasilitas dan kesempatan yang kita dapatkan di sekeliling kita untuk terus menambah wawasan dan pengetahuan. Semuanya hanya membutuhkan kesungguhan dan dorongan kuat dari kita untuk meraihnya sebanyak-banyaknya.

Karena itu, jangan pernah berhenti belajar, siapkan sarana dan anggaran semampunya, cari orang-orang yang dianggap dapat membantu, banyaklah membaca, bertanya, berdiskusi, mengkaji dan jangan pernah bosan. Keseriusan usaha dan kontinyuitas dalam hal ini, pada gilirannya akan mampu menampilkan sosok ilmiah seseorang melebihi ‘gelar’ yang disandangnya. Selain derajat yang tinggi dari Allah dan jalan yang lebih mulus menuju surga.

Allah Ta’ala berfirman,

“Allah mengangat derajat orang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)

Rasulullah ﷺ bersabda,

« مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يلتمس فيه عِلْمًا سهل الله به طريقا إلى الْجَنَّةِ » (رواه أبو داود)

“Siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan jalan baginya ke surga.” (HR. Abu Daud)

Sumber: Pembelajaran Diri (red. Judul Asli) dikutip dari Buku Pesan-pesan di Jalan Kehidupan, Abdullah Haidir, Murajaah Thariq Abdulaziz At-Tamimi, MA, Penerbit Kantor Dakwah Sulay, Riyadh, KSA

(Manhajuna/IAN)

(Visited 339 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Mengelola Kekecewaan

Oleh: Ustadz Abdullah Haidir, Lc Kecewa sering dialami dalam kehidupan setiap manusia. Ada yang kecewa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *