Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Hikmah / Nikmat dalam Pakaian Musibah
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Nikmat dalam Pakaian Musibah

Oleh: Adham Syarqawi

Diterjemahkan oleh: Dr. Muzakkir M. Arif

Assalamu ‘Alaikum, Sahabatku..
Kutahu hatimu sedang terluka..
Kutahu air matamu baru saja berhenti mengalir..
Engkau sedang bersedih atas takdir Allah padamu..

Kali ini, saya ingin menemanimu beberapa menit..
Saya ingin kita bersama sama merenungkan ketentuan Allah pada semua ciptaanNya, agar kita semakin yakin bahwa nikmat nikmat itu -pada umumnya- lahir dari rahim musibah musibah..

Sahabatku..
Kalau Ummu Salamah -Radhiyallahu ‘Anha- tidak sangat bersedih atas wafatnya suami beliau, mungkin beliau tidak dinikahi oleh Nabi Muhammad -Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam-.
Banyak hadiah berharga tidak datang kecuali setelah terjadinya musibah musibah yang sangat berat..

Kalau Nabi Yusuf -Alaihis Salam- tetap dalam pelukan Ayah beliau -Nabi Ya’kub ‘Alaihis Salam-, mungkin tidaklah beliau menjadi pejabat tinggi di Mesir..
Banyak musibah kehilangan dan rasa sakit, mendatangkan kejayaan, ketinggian, kemuliaan..
Jadilah orang yang cerdas..
Jangan melihat kejadian dan peristiwa dari lahiriahnya semata..

Sahabatku..
Ternyata ketika Al-Khadhir melubangi dan merusak perahu, itulah keselamatan hakiki..
Karena kalau perahu itu tidak rusak, tentu perahu itu telah dirampas oleh pejabat yang zalim ketika itu..

Ternyata ketika Al-Khadhir membunuh anak itu, di situ ada kasih sayang untuk keluarga dan masyarakatnya, sehingga mereka tidak mendapatkan keburukan dari anak ini..
Hikmah ini tidak diketahui, bahkan oleh Nabi Musa -Alaihis Salam- sekalipun..

Karena itu, Bersangka baiklah kepada Allah selalu..
Bersungguh sungguhlah untuk menafsirkan semua kejadian yang buruk, dengan penafsiran yang baik.. Dengan pendangan optimistis selalu..
– Agar kita meraih pahala yang besar..
– Agar kita menang dengan hadiah Ridha Allah..
– Agar kita dibalas oleh Allah dengan kesuksesan hakiki..

Sahabatku..
Tutupilah lubang lubang hatimu dengan memperbanyak tilawah Al-Qur’an.. Merenungkan makna maknanya.. Memahami kisah kisahnya dan pelajaran pelajarannya.. Perbanyaklah, hayatilah dan nikmatilah zikir yang mulia ini:
LA HAWLA WA LA QUWWATA ILLA BILLAH..
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAJI’UN..

(Manhajuna/IAN)

 

(Visited 65 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

ETIKA MENDENGAR, KAEDAH ‘8-M’ (Tafsir Qurtubi 11/176)

Bersama Buya (Dr.) Ahmad Asri Lubis (غفر الله له ولوالديه وللمؤنين). Menurut Imam Qurtubi, Ibnu …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *