Manhajuna.com – Sebuah penelitian telah dirampungkan oleh tim yang terdiri dari insinyur dan arsitek untuk menindaklanjuti banding yang diajukan oleh anggota Dewan Syura tentang bagaimana memperluas area untuk memberikan akses yang lebih mudah bagi perempuan ke makam Nabi Muhammad salallahu ‘alayhi wa sallam di Masjid Nabawi, Madinah. Beberapa anggota Syura yang perempuan mengatakan bahwa tidak cukupnya waktu dan ruang yang dialokasikan untuk perempuan jika dibandingkan dengan akses yang nyaris terbuka untuk pria, menurut laporan dalam publikasi lokal.
Wafa Tebah, anggota Syura, mengatakan: “Seseorang tidak dapat menyangkal upaya yang telah dilakukan untuk mengatur akses bagi perempuan ke Rawdah Al-Jannah, tetapi kita perlu menangani masalah ini dengan cara baru. Sangat jelas sekali situasi saat ini tidak cukup atau tidak efektif.”
Fatima Al-Qur’ani, anggota Syura lain, mengatakan meskipun beberapa upaya telah dilakukan untuk memungkinkan perempuan untuk berdoa dengan nyaman, ruang dan waktu yang dialokasikan tetap tidak cukup.
Abdul Haq Al-Oqbi, kepala teknik di proyek Bantuan dari Pemelihara Dua Masjid Suci, mengatakan tim ahli telah mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah untuk melihat apa yang bisa dilakukan.
“Ada rencana untuk membuat ruang yang lebih lega di sekitar Rawdah untuk memungkinkan perempuan mengunjungi Rawdah Al-Jannah sepanjang tahun … mempertimbangkan keselamatan dan keamanan mereka sebagai prioritas,” katanya.
Anas bin Saleh Serafi, anggota dari Saudi Society Bidang Perkotaan, telah mengajukan proposal kepada pihak berwenang di Madinah terkait bagaimana memperbaiki situasi, yang meliputi tujuh rencana yang berbeda.
Sumber: Arabnews.com
(Manhajuna/GAA/IAN)