Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Kajian / Aqidah & Pemikiran / Bagaimana Cara Kita Membantu Anak-anak Untuk Mengenal Tuhannya?
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Bagaimana Cara Kita Membantu Anak-anak Untuk Mengenal Tuhannya?

Oleh: Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid

Alhamdulillah.

Hendaknya anak-anak dikenalkan tentang Allah dengan cara yang sesuai dengan kemampuan daya tangkap mereka. Ajarkan bahwa sesungguhnya Allah itu Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, ajarkan pula bahwa Dia adalah Pencipta segala sesuatu. Dia adalah pencipta langit dan bumi, manusia, hewan, pohon, sungai dan lainnya. Seorang pendidik boleh juga menggunakan moment tertentu untuk melontarkan pertanyaan kepadanya, baik di kebun atau di tengah padang pasir, tentang siapa pencipta air, sungai dan pemandangan lainnya agar dia menghayati kebesaran sang pencipta yang maha suci dan maha tinggi. Boleh jadi seorang bapak atau ibu atau seorang pendidik, dalam sebuah perjalanan di dalam kendaraan atau di suatu tempat menyaksikan tenggelamnya matahari sedikit demi sedikit, maka seorang pendidik hendaknya ketika itu menarik perhatian sang anak tentang kekuasaan Allah Ta’ala dalam kejadian tersebut.

Demikian pula, sang anak hendaknya dikenalkan dengan keutamaan Allah Ta’ala kepadanya berupa nikmat kepadanya, seperti nikmat kesehatan dan keselamatan. Maka boleh ditanyakan kepadanya, siapakah yang memberimu pendengaran dan penglihatan serta akal? Siapakah yang memberimu kekuatan dan kemampuan bergerak, dll. Hendaknya mereka dianjurkan untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya atas segala nikmat dan karunia tersebut. Mendorong anak untuk mencintai Alllah dan apa yang dicintai Allah adalah perkara yang baik dan akan memberikan pengaruh dalam pendidikan, baik dalam jangka pendeka atau panjang, dengan izin Allah.

Sebuah contoh. Suatu saat, seorang ibu membuka jendela di kamar lantai dua agar udara masuk ke dalam rumah. Ternyata sang ana segera menutupnya kembali. Ketika sang ibu menanyakan sebab hal tersebut kepada sang anak, dia berkata, “Aku melihat ada parabola di rumah tetangga sebelah, aku tidak suka melihat sesuatu yang tidak disukai Tuhanku…”

Kadan sang anak bertanya tentang Tuhannya, apakah dia makan atau tidur? Ketika itu, harus dijawab bahwa sesungguhnya Allah tidak ada yang menyerupainya sesuatupun, Dia adalah Maha Mendengar dan Maha Melihat, Dia tidak pernah mengantuk dan tidur. Sesungguhnya Allah tidak seperti kita, membutuhkan tidur, makan dan minum.

Memudahkan anak-anak untuk menangkap nilai-nilai di atas dan menjelaskannya sesuai dengan usianya tentang pengagungan Allah dalam hatinya, akan membantunya untuk memiliki sifat muraqabah (merasa dipantau) oleh Tuhannya, baik saat sepi atau ramai.

Sumber: islamhouse.com

(Manhajuna/IAN)

(Visited 212 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Pertarungan dan Penetrasi Ideologi Dalam Al-Quran

Oleh : Abu Kautsar Sebagian ulama mengatakan bahwa Al-Quran terdiri dari tiga kandungan yaitu tauhid, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *