Oleh: Dr. Misy’al Al-Falahi
Alih Bahasa: Dr. Muzakkir M Arif
Berapa usia Anda saat ini?
Berapa lama Anda shalat selama hidup ini?
Coba Anda gambarkan bagaimana keagungan, keindahan dan ketenangan yang menyertai Anda dalam shalat!
Coba ungkapkan.
Ketika Anda mulai shalat, apa yang Anda rasakan?
Apakah Anda merasakan bahwa jiwa Anda benar benar hadir dalam shalat?
Apakah Anda benar benar merasakan khusyu’ sebagaimana mestinya?
Apakah mata Anda benar benar khusyu’ dengan mendengarkan Kalamullah yang Agung?
Adakah sesuatu yang baru yang Anda rasakan pada setiap shalat?
Apakah shalat benar benar telah menjadi sumber rasa senangmu, ketenangan jiwamu, penghilang lelahmu?
Sesungguhnya shalat yang belum menghilangkan dahaga jiwa.
Shalat yang belum merapikan tatanan jiwa.
Shalat yang belum mengasah kesadaran imani.
Shalat yang belum menguatkan hubungan dengan Allah.
Shalat yang seperti ini, tentu belum sanggup mengusir kegelapan hati. Shalat yang seperti ini, pasti belum sanggup menghadirkan kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan, keindahan, kesabaran, rasa ridha.
Sahabatku.
Shalat yang sejati.
Mengubah kita menjadi pelopor perubahan positif.
“Dan tegakkanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan dosa“. [QS: Al-Ankabut: 45]
Shalat yang efektif.
Menumbuhkan dalam jiwa hakekat kehidupan, nilai iman, dan kekuatan hakiki untuk mewujudkan kesuksesan yang berkesinambungan.
(Bersama kita mengejar tambahan amal jariyah selalu dengan menyebarkan nasehat)
(Manhajuna/IAN)