Oleh: Ustadz Abdullah Haidir, Lc
Harus dibedakan, mana yg perang melawan teroris, mana yang memanfaatkan isu teroris untuk persempit ruang dakwah atau kacaukan negeri Islam…
Cara paling efektif perang melawan terorisme adalah; suburkan dakwah, tegakkan keadilan dan sejahterakan masyarakat….
Perang lawan terorisme ala AS; UU untuk persempit dan curigai dakwah, dukung tiranisme, sengsarakan rakyat…*Justru ini yang menyuburkannya.
Yayasan Alharamain Saudi dibekukan dengan tuduhan danai teroris, aset milyaran dibekukan, ketua ditangkap. Setelah lebih dr 10 tahun tuduhan dicabut
Nasib yayasan Alharamain tersebut contoh saja, betapa isu perang terhadap terorisme sering digunakan utk memukul aktifitas dakwah…
Sejauh ini yang paling merespon pemberantasan terorisme ala AS adalah kaum tiran dan kelompok liberal….
Lihatlah isu-isu para diktator untuk berangus perlawanan rakyatnya yg menentang kezaliman mereka…. perang melawan teroris!
Ribuan rakyat dibantai, kebebasan dikebiri, ulama dan aktifis dipenjara dan disiksa menjadi benar atas nama perang melawan teroris…..
Begitupun kaum liberal, mereka sering berlindung dibalik tangan-tangan kekuasaan untuk gulirkan UU yang mengebiri dakwah atas nama perang lawan teroris…
Sebab kalau dakwah subur, lahan kaum libetal kian sempit. Karena mereka tidak bisa masuk ke kampung-kampung, mushalla-musholla atau masjid-masjid…
Emangnya ada orang liberal bikin pengajian dan buka kitab di mushalla atau masjid secara rutin? Paling banter mereka buka pengajian di medsos…
Walaupun biasanya mereka paling anti pengekangan, tapi kalau yang dikekang adalah pengajian di masjid-masjid atau kampus-kampus, mereka takkan malu mendukungnya…
Kesimpulannya, kita anti terorisme, apapun namanya, termasuk AS dan zionis yg sudah meneror dan membunuh banyak nyawa….
(http://chirpstory.com/li/257673)
(Manhajuna/AFS)