Alih bahasa: Muthahhir Arif
Allah Swt berfirman:
“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya.” (QS. Fathir: 2)
Ayat mulia ini menegaskan bahwa ada banyak limpahan karunia dan rahmat Allah SWT kepada sebahagian hamba-Nya, yang diberikan sebagai bentuk pemuliaan dari-Nya. Dan itu beraneka ragam dan bukan hanya satu macam.
? Boleh jadi rahmat dan karunia-Nya itu dalam bentuk;
hati yang baik,
ketenangan jiwa,
dada yang lapang,
dan iman yang stabil…!
? Dan boleh jadi dalam bentuk;
suami atau istri yang amanah, anak yang sholeh,
rumah tangga yang harmonis lagi solid..!
? Boleh jadi dalam bentuk;
akhlak yang mulia,
sifat lemah lembut,
kerendahan hati,
kedermawanan,
mencintai sesama, dan
disenangi oleh orang lain.
?Dan boleh jadi dalam bentuk;
sabar menghadapi cobaan kecil ataupun besar,
atau ridha terhadap takdir Allah,
dan syukur pada semua yang ditetapkan-Nya.
? Boleh jadi dalam bentuk;
hati yang lembut,
mata yang khusyu’,
banyaknya istighfar, dan
zikir yang tidak pernah putus.
?Boleh jadi dalam bentuk;
harta yang terus bertambah, hidup yang nyaman,
pekerjaan yang lancar, serta
sukses menangani proyek..!
?Boleh jadi dalam bentuk;
keteguhan beragama,
kuat memegang prinsip,
atau Allah menjaga iman dan menjadikan kita istiqamah di tengah badai fitnah dan gelombang ujian!
Dan banyak lagi..
Jika semua itu dikaruniakan Allah kepada kita, atau lebih dari itu, maka pada hakikatnya kita mendapatkan nikmat surga di dunia sebelum surga akhirat..!
Dan jika kita belum menemukan semua nikmat-nikmat tersebut kecuali sebahagiannya, maka sungguh kita masih memperoleh nikmat yang besar..!
Karena apa saja yang Allah belum kita dapatkan, atau masih tertunda dari apa yang kita inginkan, sungguh itu juga merupakan nikmat walau sedang yang tertahan..!
Karena kita tidak tahu, kebaikan apakah yang akan kita dapatkan sebagai hikmah dibalik tertahannya nikmat itu..??
Kata orang: “boleh jadi nikmat yang kita tunggu tapi belum datang, sebenarnya malapetaka andai dia datang..?!”
Dan, jika Allah menutup pintu-pintu kasih sayang-Nya bagi seseorang, maka tidak ada jalan baginya untuk bahagia dan tenang! Malah sebaliknya, ia akan terus gelisah dan sedih, hidupnya dipenuhi kepedihan dan kegoncangan..!
Firman Allah Swt:
“dan nikmat apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Fathir: 2)
(Manhajuna/IAN)